Metode Pengukuran Data Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gejala Dermatitis Kontak Pada Pekerja Bengkel Di Kelurahan Merdeka Kota Medan Tahun 2015

3. Personal hygiene dikatakan baik jika pekerja di bengkel mencuci tangan mereka dengan air bersih dan sabun setelah melakukan pekerjaan, pakaian kerja bersih dari noda-noda minyak dan pelumas, pakaian kerja dicuci setelah melakukan pekerjaan. Dikatakan kurang baik jika pekerja di bengkel tidak melakukan salah satu dari mencuci tangan mereka dengan air bersih dan sabun setelah melakukan pekerjaan, pakaian kerja bersih dari noda-noda minyak dan pelumas, pakaian kerja dicuci setelah melakukan pekerjaan. 4. Penggunaan APD diukur dengan menggunakan APD lengkap jika pekerja menggunakan pakaian kerja, sarung tangan, dan sepatu pengaman. Menggunakan APD tidak lengkap jika pekerja di bengkel tidak menggunakan salah satu dari pakaian kerja, sarung tangan, dan sepatu pengaman. Tidak menggunakan APD jika tidak menggunakan APD apapun. 5. Masa Kerja di analisis terlebih dahulu secara ratio dan dibuat menjadi data berkelompok ≤ Median, Median. 6. Gejala dermatitis kontak adalah gejala subyektif yang dirasakan pekerja bengkel. Gejala dermatitis kontak dinyatakan Ada jika pekerja merasakan keluhan seperti panas, gatal, kemerahan, kulit bengkak. Dan dinyatakan Tidak jika pekerja tidak merasakan salah satu gejalanya. Tabel 3.1 Aspek pengukuran variable penelitian Variabel Cara dan Alat ukur Hasil ukur Skala Variabel Independen 1. Usia Wawancara Kuesioner 1. ≤ Median 2. Median Ordinal 2. Lama kerja Wawancara Kuesioner 1. ≤ Median 2. Median Ordinal 3. Personal hygiene Wawancara Kuesioner 1. Baik 2. Kurang baik Ordinal 4. Penggunaan APD Wawan cara Kuesioner 1. Menggunakan APD lengkap 2. Menggunakan APD tidak lengkap 3. Tidak menggunakan APD Ordinal 5. Masa kerja Wawancara Kuesioner 1. ≤ Median 2. Median Ordinal Variabel dependen 6. Gejala dermatitis kontak Wawancara Kuesioner 1. Ada 2. Tidak Nominal

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Pengolahan Data

Hasil penelitian ini akan diolah, dimana dari semua data akan dilakukan pengklasifikasian melalui berbagai tahapan sebagai berikut: 1. Editing: melakukan pengecekan termasuk kelengkapan dan kejelasan isi pada kuesioner. 2. Coding: mengubah data kuesioner dalam bentuk kode-kode. 3. Processing: memproses data agar dapat dilakukan analisa dengan cara entry data kedalam aplikasi komputer. 4. Analysis: melakukan analisa terhadap hasil pemrosesan data, analisis ini dibantu dengan aplikasi komputer. Analisa data merupakan kelanjutan dari tahapan pengolahan data. Setelah data diberi kode dan dimasukkan entry, kemudian data dianalisis dengan menggunakan software komputer. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode analisis, yaitu analisis univariat dan analisis bivariat.

3.7.2 Analisis Univariat

Analisis univariat merupakan analisis yang dilakukan pada setiap variabel yang diamati. Hasilnya berupa distribusi dan presentase dari setiap variable yang disajikan dalam bentuk tabel maupun grafik serta diberikan penjelasan. Pada analisis univariat peneliti melakukan pengukuran pada variabel independen dengan menggunakan kuesioner yang berhubungan dengan gejala dermatitis kontak yaitu faktor usia dengan hasil ukur ≤ median, median, Lama kerja sebagai pekerja bengkel dengan hasil ukur ≤ 8 jam, 8 jam, Personal hygiene baik, kurang baik, Penggunaan APD saat bekerja menggunakan APD lengkap, menggunakan APD tidak lengkap, tidak menggunakan APD, Masa kerja ≤ median, median. Lembar observasi yang digunakan untuk menilai gejala dermatitis kontak pada pekerja bengkel yaitu merasakan gatal, panas, kemerahan dan bengkak. Penilaiaan pada pekerja bengkel ya dan tidak.