Bensin Oli atau Pelumas

oksidan, aditif dispersant, anti karat atau anti korosi, friction modifier, anti foam, aditif untuk menjaga viskoositas kekentalan. Bahan aditif yang ditambahkan berfungsi untuk mengurangi gesekan dan melincinkan, meningkatkan viskositas, menambah indek viskositas, menghambat korosi dan oksidasi dari reaktan atau kontaminan. Minyak pelumas oli merupakan salah satu bagian yang terpenting dalam mesin piston motor bakar atau mesin-mesin dimana terdapat komponen yang bergerak, seperti shaft, bearing dan gear. Hal ini karena oli berfungsi sebagai pelumas pada permukaan komponen yang saling bersentuhan. Dengan adanya pelumas, energi yang terbuang karena gesekan menjadi minimal dan dengan demikian usia pakai komponen menjadi bertambah Amanto dalam Gufron, 2006. 2.6 Kerangka Konsep Berdasarkan teori-teori dermatitis kontak diatas maka penulis menyusun variabel untuk diteliti lebih lanjut yaitu faktor-faktor yang berhubungan dengan gejala dermatitis kontak pada pekerja bengkel sebagai variabel independen dan gejala dermatitis kontak pada pekerja bengkel sebagai variabel dependen. Faktor- faktor yang yang berhubungan dengan gejala dermatitis kontak diantaranya adalah faktor usia, lama kerja, personal hygiene, penggunaan APD, dan masa kerja. Variabel Independen 1. Usia 2. Lama kerja 3. Personal hygiene 4. Penggunaan APD 5. Masa kerja Variabel Dependen Gejala Dermatitis Kontak BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat observasional analitik dengan desain kohort. Penelitian observasional analitik adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen tanpa perlakuan terhadap variabel independen tersebut. Oleh karena penelitian ini menggunakan desain kohort, maka pengamatan dilakukan secara longitudinal ke depan atau prospektif. Artinya, faktor resiko akan dipelajari diidentifikasi terlebih dahulu, kemudian diikuti kedepan secara prospekif timbulnya efek, yaitu gejala dermatitis kontak.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan februari 2015 sampai dengan selesai pada pekerja bengkel di Kelurahan Merdeka Kota Medan.

3.3 Populasi dan Sampel

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pekerja bengkel kendaraan bermotor di Kelurahan Merdeka Kota Medan yang berjumlah 34 orang.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah 17 orang dengan menggunakan kriteria inklusi. Kriteria Inklusi 1. Pekerja yang kontak dengan bahan kimia di bengkel 2. Sebelum bekerja pekerja tidak kontak dengan bahan kimia lainnya yang kemungkinan dapat menyebabkan gejala dermatitis kontak seperti deterjen 3. Tidak ada gejala dermatitis kontak yang timbul sebelum bekerja

3.4 Metode Pengumpulan Data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner dan pengamatan menggunakan lembar observasi. Kuesioner diisi oleh peneliti berdasarkan jawaban yang diberikan responden, sedangkan lembar observasi diisi berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti untuk melihat gejala yang timbul akibat air aki, bensin dan oli. Pekerja yang kontak dengan bahan kimia di bengkel air aki, bensin dan oli diikuti sampai timbul gejala dermatitis seperti merah, panas, gatal dan kulit bengkak. Jika pekerja mengalami gejala tersebut maka hasilnya akan dicatat di lembar observasi.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari kantor Lurah Kelurahan Merdeka Kecamatan Medan Baru Kota Medan.

3.5 Variabel dan Definisi Operasional

3.5.1 Variabel Penelitian

Variable penelitian terdiri dari: 1. Variabel independen adalah: usia, lama kerja, personal hygiene, penggunaan APD, masa kerja. 2. Variabel dependen adalah gejala dermatitis kontak