Dari tabel 1.1 kebutuhan impor hidrogen di Indonesia pada tahun 2003-2007 selalu fluktuatif. Impor hidrogen mengalami penurunan pada tahun 2003 dan mengalami
peningkatan pada tahun 2005 dan mengalami penurunan kembali pada tahun 2007.
1.2 Perumusan Masalah
Untuk memenuhi kebutuhan hidrogen di dalam negeri sampai saat ini Indonesia masih mengimpor, disebabkan karena perkembangan indusrti di indonesia semakin
meningkat sehingga kebutuhan akan hidrogen juga meningkat, dan pabrik penghasil hidrogen di Indonesia masih belum banyak, sehingga diperlukan suatu usaha agar permintaan hidrogen
dapat dipenuhi dengan cara mendirikan pabrik hidrogen. Pra rancangan pabrik hidrogen ini menggunakan bahan baku utama gas alam natural gas, dimana bahan bakunya diperoleh
dari perusahan gas alam atau pertamina. Pemilihan bahan baku ini didasarkan atas pertimbangan bahwa proses cracking gas alam natural gas atau yang biasa disebut steam
reforming merupakan salah alternatif untuk menghasilkan hidrogen yang kemurniannya lebih tinggi dan gas alam memiliki komposisi metana yang tinggi yang merupakan salah satu
komponen yang dibutuhkan dalam pembuatan hidrogen.
1.3 Tujuan Perancangan
Tujuan perancangan pabrik pembuatan hidrogen dari gas alam natural gas dengan proses cracking adalah untuk mengaplikasikan ilmu teknik kimia yang meliputi neraca
massa, neraca energi, spesifikasi peralatan, operasi teknik kimia, utilitas, dan bagian ilmu teknik kimia lainnya, juga gambaran untuk memenuhi aspek ekonomi dalam pembiayaan
pabrik sehingga memberikan gambaran kelayakan pra perancangan pabrik pembuatan hidrogen dari gas alam natural gas dengan proses cracking.
1.4 Ruang Lingkup Perancangan
Ruang lingkup dari perancangan pabrik hidrogen dari gas alam natural gas dengan proses cracking adalah sebagai berikut:
a. Proses persiapan bahan baku yang bertujuan untuk menghilangkan kandungan sulfur
H
2
S yang terdapat didalam gas alam. b.
Proses pembentukan hidrogen dimana gas alam dicampur dengan steam dari boiler di dalam reformer
Universitas Sumatera Utara
c. Recovery panas dari proses gas keluar, dimana dalam proses recovery panas yang
dihasilkan dari reaksi pembentukan gas hidrogen digunakan untuk keperluan proses melalui beberapa alat penukar panas.
d. Proses pemurnian hidrogen dengan sistem PSA pressure swing adsorption yaitu
pemisahan gas hidrogen dari impuritisnya seperti H
2
O, CO, CO
2
dan CH
4
yang tidak bereaksi.
e. Untuk menyempurnakan pra-rancangan pabrik juga dilakukan atau disampaikan
pembahasan tentang aspek-aspek : instrumentasi dan keselamatan kerja, utilitas pabrik, lokasi dan tata letak pabrik, organisasi dan manajemen perusahaan, dan
analisa ekonomi perusahaan.
1.5 Manfaat Perancangan