titik didih -519,5
545,7 Entropi , Jmol.K
c d
pada triple point titik didih
10,0 16,08
28,7 34,92
Kecepatan suara, ms pada triple point
titik didih 1273
1093 1282
1101 Viskositas, mPas =cp
pada triple point titik didih
0,026 0,0133
0,0256 0,0133
Konduktivitas termal, mWcm.K pada triple point
titik didih 0,73
0,99 0,73
0,99 Konstanta dielektrik
pada triple point titik didih
1,252 1,230
1,253 1,231
Tegangan muka, mNm=dynecm pada triple point
titik didih 2,99
1,93 3,00
1,94 Kompresibilitas isotermal, 1V
∂VV∂P
T
, Mpa
-1 b
pada triple point titik didih
–0,0110 –0,0199
–0,0110 –0,0199
Catatan :
a
untuk konversi kPa ke mm Hg, dikali dengan 7,5
b
untuk konversi Mpa ke atm, dibagi dengan 0,101
c
untuk konversi J ke cal, dibagi dengan 4,184
d
titik dasar nilai nol untuk entalpi, energi dalam, dan entropi adalah 0 K untuk gas ideal pada tekanan 101,3 kPa 1 atm
Sumber : Othmer, 1967
2.2 Penggunaan Hidrogen
Sejumlah besar H
2
diperlukan dalam industri petrokimia dan kimia. Penggunaan terbesar H
2
adalah untuk memproses bahan bakar fosil dan dalam pembuatan ammonia. Konsumen utama dari H
2
di kilang petrokimia meliputi hidrodealkilasi, hidrodesulfurisasi,
Universitas Sumatera Utara
dan penghidropecahan hydrocracking. H
2
memiliki beberapa kegunaan yang penting. H
2
digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan dalam lemak tak jenuh dan minyak nabati ditemukan di margarin, dan dalam produksi metanol. Ia juga
merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H
2
juga digunakan sebagai reduktor pada bijih logam. Selain digunakan sebagai pereaksi, H
2
memiliki penerapan yang luas dalam bidang fisika dan teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode
pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik. H
2
digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di
antara semua jenis gas. H
2
cair digunakan di riset kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas. Oleh karena H
2
lebih ringan dari udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada kapal udara balon.
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen kadangkala disebut forming gas sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas
yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi. Hidrogen adalah zat aditif yang diperbolehkan
penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan. Isotop hidrogen yang lebih langka juga memiliki aplikasi tersendiri. Deuterium
hidrogen-2 digunakan dalam reactor candu sebagai moderator untuk memperlambat neutron. Senyawa deuterium juga memiliki aplikasi dalam bidang kimia dan biologi dalam
kajian reaksi efek isotop. Tritium hidrogen-3 yang diproduksi oleh reaktor nuklir digunakan dalam produksi bom hidrogen, sebagai penanda www.Wikipedia.com.
2.3 Gas alam natural gas