2.8.2 Unit Steam Reforming dengan memakai katalis Nikel R-301
Gas alam yang telah melewati unit desulpurization, dicampur dengan sejumlah steam superheated yang tekananya 25 bar, temperatur 300
C dimana perbandingan gas alam dengan steam adalah 3 mol H
2
Omol C Leiby, 1994. Sebelum masuk ke unit steam reformer R-301, gas alam ini terlebih dahulu lewatkan melalui preheater berupa coil di
dalam steam reformer sampai suhu 500 C. kemudian masuk ke suatu pipa yang terdapat
didalam steam reformer R-301 dan di panaskan lewat pembakaran burner. Didalam pipa tersebut, dengan katalis nikel pada suhu 800
C - 900 C gas alam diubah menjadi gas proses
yang terdiri dari H
2,
CO,CO
2
serta sejumlah kecil CH
4,
N
2
dan steam yang tidak terdekomposisi. Saat gas keluar dari sistem steam reformer R-301 suhunya mencapai 820
C dan tekananya 25 bar dan harus didinginkan dengan cara melewatkannya dari waste Heat Boiler Boiler yang bekerja dengan menyerap panas E-301. Dalam proses pendinginan
dihasilkan Steam.
2.8.3 Unit Pengubah CO dengan suhu tinggi High Temperatur CO Shift Convertion R- 401
Gas proses yang keluar dari steam reformer R-301 akan memasuki unit pengubah CO R-401 yang berisi katalis Fe dan Cr untuk meningkatkan gas H
2
. Gas proses tersebut masuk melalui bagian atas, mengalir kebagian bawah dan terjadilah proses pengubahan gas
CO menjadi CO
2
. Fe dan Cr
CO + H
2
O CO
2
+ H
2
Reaksi proses adalah eksotermik, temperatur gas proses yang keluar dari unit pengubah CO R-401 meningkat menjadi sekitar 450
C.
2.8.4 Unit Pendinginan gas proses E-401, E-402, E-403, E-404
Gas proses yang keluar dari unit pengubah CO kemudian didinginkan dengan cara melewatkannya pada alat penukar panas feed preheater E-401 dimana panas yang
berpindah digunakan sebagai media pemanas umpan gas alam sebelum masuk ke reaktor desulphurisasi, sehingga temperatur gas proses turun menjadi 299
C. Gas proses dilewatkan kembali melalui penukar panas water cooler I E-402 dengan menggunakan air pendingin
biasa hingga temperatur gas proses turun menjadi 150 C. Gas proses kembali dilewatkan
melalui penukar panas water cooler II E-403 dengan menggunakan air pendingin biasa, hingga temperatur gas proses turun menjadi 55
C. Kemudian gas proses didinginkan kembali
Universitas Sumatera Utara
didalam water cooler III E-404 dengan menggunakan air pendingin biasa. Sehingga suhu gas proses akhir setelah pendinginan sekitar 30
C. Adanya proses pendinginan ini akan menyebabkan terjadinya kondensat. Kondesat ini
akan ditampung dan dipisahkan dari gas pada alat knok out drum D-401 secara gravitasi. Dimana, fase cair dari H
2
O akan turun kebawah drum, sedangkan fase gas akan naik keatas drum. Dalam hal ini itu perlu diingat bahwa tidak boleh ada steam yang lolos bersama gas,
sebab alat yang dipakai selanjutnya PSA Pressure swing adsorpsion A-501, sangat peka terhadap kerusakan yang disebabkan oleh uap air.
2.8.5 Unit penyerap kotoran preassure swing adsorbtion PSA A-501