dan penghidropecahan hydrocracking. H
2
memiliki beberapa kegunaan yang penting. H
2
digunakan sebagai bahan hidrogenasi, terutama dalam peningkatan kejenuhan dalam lemak tak jenuh dan minyak nabati ditemukan di margarin, dan dalam produksi metanol. Ia juga
merupakan sumber hidrogen pada pembuatan asam klorida. H
2
juga digunakan sebagai reduktor pada bijih logam. Selain digunakan sebagai pereaksi, H
2
memiliki penerapan yang luas dalam bidang fisika dan teknik. Ia digunakan sebagai gas penameng di metode
pengelasan seperti pengelasan hidrogen atomik. H
2
digunakan sebagai pendingin rotor di generator pembangkit listrik karena ia mempunyai konduktivitas termal yang paling tinggi di
antara semua jenis gas. H
2
cair digunakan di riset kriogenik yang meliputi kajian superkonduktivitas. Oleh karena H
2
lebih ringan dari udara, hidrogen pernah digunakan secara luas sebagai gas pengangkat pada kapal udara balon.
Baru-baru ini hidrogen digunakan sebagai bahan campuran dengan nitrogen kadangkala disebut forming gas sebagai gas perunut untuk pendeteksian kebocoran gas
yang kecil. Aplikasi ini dapat ditemukan di bidang otomotif, kimia, pembangkit listrik, kedirgantaraan, dan industri telekomunikasi. Hidrogen adalah zat aditif yang diperbolehkan
penggunaanya dalam ujicoba kebocoran bungkusan makanan dan sebagai antioksidan. Isotop hidrogen yang lebih langka juga memiliki aplikasi tersendiri. Deuterium
hidrogen-2 digunakan dalam reactor candu sebagai moderator untuk memperlambat neutron. Senyawa deuterium juga memiliki aplikasi dalam bidang kimia dan biologi dalam
kajian reaksi efek isotop. Tritium hidrogen-3 yang diproduksi oleh reaktor nuklir digunakan dalam produksi bom hidrogen, sebagai penanda www.Wikipedia.com.
2.3 Gas alam natural gas
Gas alam sering juga disebut sebagai gas bumi atau gas rawa, adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari metana CH
4
. Ia dapat ditemuka n di ladang minyak, ladang gas bumi dan juga tambang batu bara. Ketika gas yang kaya dengan metana
diproduksi melalui pembusukan oleh bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari
fosil, maka ia disebut biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat
pembuangan akhir sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan. Komponen utama dalam gas alam adalah metana CH
4
, yang merupakan molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung molekul-molekul
hidrokarbon yang lebih berat seperti etana C
2
H
6
, propana C
3
H
8
dan butana C
4
H
10
, selain juga gas-gas yang mengandung sulfur belerang. Gas alam juga merupakan sumber utama
untuk sumber gas helium.
Universitas Sumatera Utara
Metana adalah gas rumah kaca yang dapat menciptakan pemanasan global ketika terlepas ke atmosfer, dan umumnya dianggap sebagai polutan ketimbang sumber energi yang
berguna. Meskipun begitu, metana di atmosfer bereaksi dengan ozon, memproduksi karbon dioksida dan air, sehingga efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara relatif hanya
berlangsung sesaat. Sumber metana yang berasal dari makhluk hidup kebanyakan berasal dari rayap, ternak mamalia dan pertanian diperkirakan kadar emisinya sekitar 15, 75 dan 100
juta ton.
Tabel 2.3 komposisi natural gas Komponen
volume
Metana CH
4
88,5 Etana C
2
H
6
3,638 Propana C
3
H
8
1,926 Isobutana i-
C
4
H
10
0,37 N-Butana n-C
4
H
10
0,466 Iso pentana i-C
5
H
12
0,159 n-pentana n-C
5
H
12
0,11 Hexana C
6
H
14
0,171 Karbon dioksida CO
2
2,336 Nitrogen N
2
1,938 Hidrogen Sulfida H
2
S 0,028
Sumber : http:www. Wikipedia. Com Nitrogen, helium, karbon dioksida CO
2
, hidrogen sulfida H
2
S, dan air dapat juga terkandung di dalam gas alam. Merkuri dapat juga terkandung dalam jumlah kecil.
Komposisi gas alam bervariasi sesuai dengan sumber ladang gasnya. Campuran organosulfur dan hidrogen sulfida adalah kontaminan pengotor utama
dari gas yang harus dipisahkan . Gas dengan jumlah pengotor sulfur yang signifikan dinamakan sour gas dan sering disebut juga sebagai acid gas gas asam. Gas alam yang
telah diproses dan akan dijual bersifat tidak berasa dan tidak berbau. Akan tetapi, sebelum gas tersebut didistribusikan ke pengguna akhir, biasanya gas tersebut diberi bau dengan
menambahkan thiol, agar dapat terdeteksi bila terjadi kebocoran gas. Gas alam yang telah
Universitas Sumatera Utara
diproses itu sendiri sebenarnya tidak berbahaya, akan tetapi gas alam tanpa proses dapat menyebabkan tercekiknya pernafasan karena ia dapat mengurangi kandungan oksigen di
udara pada level yang dapat membahayakan. Gas alam dapat berbahaya karena sifatnya yang sangat mudah terbakar dan
menimbulkan ledakan. Gas alam lebih ringan dari udara, sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Akan tetapi bila ia berada dalam ruang tertutup, seperti dalam rumah, konsentrasi
gas dapat mencapai titik campuran yang mudah meledak, yang jika tersulut api, dapat menyebabkan ledakan yang dapat menghancurkan bangunan. Kandungan metana yang
berbahaya di udara adalah antara 5 hingga 15. Ledakan untuk gas alam terkompresi di kendaraan, umumnya tidak mengkhawatirkan
karena sifatnya yang lebih ringan, dan konsentrasi yang diluar rentang 5 - 15 yang dapat menimbulkan ledakan http:www. Wikipedia.com.
2.4 Pemanfaantan Gas alam natural gas