BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Akne vulgaris
1. Pendahuluan
Akne vulgaris merupakan kelainan dari struktur pilosebasea yang biasanya dapat sembuh sendiri dan sering dialami pada masa remaja. Kebanyakan akne vulgaris muncul
dalam bentuk lesi yang bervariasi meliputi komedo, papul, pustul dan nodul. Sering kali meskipun akne vulgaris dapat sembuh sendiri, namun perjalanan penyakitnya akan
menimbulkan jaringan parut pada wajah.
1
Hampir 30 pasien akne vulgaris harus berobat ke dokter untuk mendapatkan pengobatan sehubungan dengan keparahan akne vulgaris yang dialaminya dan 2-7
diantaranya akne vulgaris yang mengalami jaringan parut menetap.
13
2. Epidemiologi
Prevalensi akne vulgaris lebih sering didapati pada usia pubertas. Akne vulgaris sendiri merupakan salah satu manifestasitanda-tanda memulai masa pubertas. Pada wanita
remaja, munculnya akne vulgaris biasanya terjadi 1 tahun mendahului menarche dan prevalensinya akan cenderung meningkat seiring pertambahan usia menjadi remaja akhir.
Selanjutnya saat memasuki dewasa, prevalensi akne vulgaris akan semakin menurun. Namun demikian pada wanita kejadian akne vulgaris dapat terus berlanjut hingga usia
dekade ketiga atau lebih lama lagi. Pada usia 45 tahun ditemukan prevalensi akne vulgaris sekitar 5. Akne vulgaris nodulokistik dilaporkan lebih sering terjadi pada pria kulit putih
dibandingkan kulit hitam dan cenderung lebih berat pada pasien dengan genotipe XYY.
14,15
Akne vulgaris merupakan penyakit yang mempunyai prevalensi tinggi. Pada wanita Kaukasia berumur 12-25 tahun, prevalensi akne vulgaris berkisar 75-85. Suatu penelitian
Universitas Sumatera Utara
di Singapura pada populasi penduduk Asia dilaporkan bahwa pada remaja usia 13-19 tahun bahwa hampir 88 diantaranya mengalami akne vulgaris. Dari jumlah tersebut, 51,4
diklasifikasikan sebagai akne vulgaris ringan, 40 akne vulgaris derajat sedang dan 8,6 akne vulgaris derajat berat.
16
Akne vulgaris merupakan penyakit dermatologi dengan angka diagnosis tertinggi di Amerika Serikat AS, dengan 10,2 juta kasus baru didiagnosis setiap tahunnya dan angka
tersebut merupakan 25,4 dari keseluruhan diagnosis penyakit kulit di AS.
17
Pada tahun 1996-1998, survei di AS menunjukkan bahwa didapati 6,5 juta penulisan resep baru untuk kasus akne vulgaris dengan nilai totalnya mencapai 1 miliar dolar US.
Secara global, biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan akne vulgaris, baik sistemik atau topikal mencapai 12,6 dari keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk kasus
dermatologi.
13
Di RSUP. H. Adam Malik Medan, berdasarkan data yang diperoleh dari rekam medis selama periode Januari 2008 – Desember 2008, dari total 5.573 pasien yang berobat
ke Poliklinik Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin, 107 pasien 1,91 diantaranya merupakan pasien dengan diagnosis akne vulgaris. Dari jumlah tersebut, 8,41 berusia
0-12 tahun, 90,6 berusia 13-40 tahun dan hanya 0,93 yang berusia 41-65 tahun. Hal ini menggambarkan bahwa pasien akne vulgaris yang terbanyak adalah usia remaja dan dewasa
muda.
3. Biologi kelenjar