Tabel 2.1 Combined Acne Severity Classification menurut Lehmann
Ringan Komedo 20, atau lesi inflamasi 15, atau jumlah total
lesi 30
Sedang Komedo 20-100, atau lesi inflamasi 15-50, atau jumlah
total lesi 30-125
Berat Kista 5 , atau jumlah total komedo 100, atau lesi
inflamasi 50, atau jumlah total lesi 125
dikutip sesuai aslinya dari kepustakaan no. 28
7. Diagnosis banding
Meskipun pada pasien dengan akne vulgaris dapat ditemukan satu macam lesi yang dominan, namun seringkali dijumpai adanya kumpulan macam jenis lesi akne vulgaris pada
satu pasien seperti komedo, pustul, papul atau nodul di wajah, leher, dada ataupun punggung. Diagnosis akne vulgaris biasanya cukup mudah, namun kadang sering salah
didiagnosis dengan folikulitis, rosasea, atau dermatitis perioral. Penyakit-penyakit ini umumnya tidak memiliki komedo.
1
Selain itu ada beberapa diagnosis banding akne vulgaris yang lain, seperti milia, akne varioliformis, adenoma sebasea, siringoma dan dermatitis
kontak.
29
B. Insulin-like Growth Factor -1 IGF-1
1. Definisi
Insulin-like Growth Factor-1 merupakan suatu polipeptida alamiah pada tubuh manusia yang mempunyai kemiripan dengan insulin. Insulin-like Growth Factor-1 terdiri
dari suatu rantai polipeptida tunggal yang mempunyai 3 rantai disulfida sebagai jembatan antar molekul. Insulin-like Growth Factor-1 terdiri dari 70 residu asam amino dengan berat
Universitas Sumatera Utara
molekul 7.649 Dalton. Insulin-like Growth Factor-1 sendiri merupakan bagian dari suatu kompleks sistem yang disebut sebagai IGF axis.
30
2. Fisiologi IGF-1
Pada manusia, kadar IGF-1 tidak terdeteksi saat neonatus. Kemudian akan mulai terdeteksi pada masa kanak-kanak dan meningkat mencapai puncaknya yaitu pada saat
pubertas dan bertahan sampai usia dekade 3 dan 4, lalu menurun perlahan-lahan. Kadar normal IGF-1 dalam serum merupakan penanda bahwa kadar GH dalam darah adalah
normal dan sebaliknya.
31
Insulin-like Growth Factor-1 diproduksi di hepar dengan regulasi oleh GH. Growth Hormone menstimulasi sintesis IGF-1 di hepar dan juga sebaliknya kadar IGF-1 akan
memerlukan respon balik terhadap produksi GH di hipofisis. Beberapa penelitian menunjukkan adanya korelasi antara kadar IGF-1 dengan kadar insulin darah. Pada pasien
Diabetes Melitus DM tipe 1 dijumpai defisiensi absolut insulin juga didapati adanya penurunan kadar IGF-1 dalam serum. Demikian juga pada saat puasa, kadar IGF-1 dalam
serum juga didapatkan lebih rendah dibandingkan tidak puasa.
32
Insulin-like Growth Factor-1 mempunyai persamaan urutan yang homolog sebanyak 45 dengan rantai A dan B dari hormon insulin yang memunculkan timbulnya suatu
dugaan bahwa IGF-1 dan insulin mungkin berasal dari gen prekursor yang sama.
30
Kerja IGF-1 pada tingkat seluler diperantarai oleh reseptor IGF-1 yang homolog dengan reseptor insulin pada unit struktur
α2β2 heterotetrametrik dan mengandung suatu tirosin kinase pada bagian intraseluler subunit
β. Oleh karena kemiripannya dengan insulin, baik ligan maupun reseptornya, maka tidak heran bila insulin dan IGF-1 dapat saling
bereaksi silang dengan reseptornya yang berbeda walaupun afinitas ikatan akan berkurang sebanyak 10-100 kali dibandingkan bila berikatan dengan reseptor aslinya. Pada keadaan
akut, IGF-1 dapat mensupresi produksi insulin dan glukagon pada tubuh manusia.
30
Universitas Sumatera Utara
3. Axis IGFGH