Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

9 c. Peneliti dapat menerapkan ilmu ekonomi islam khususnya dalam bidang pasar modal dengan prinsip syariah serta menjadi studi perbandingan dan acuan bagi peneliti berikutnya.

E. Metode Penelitian dan Teknik Penulisan

1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengumpulkan dan mengolahdata dariharga penutupan saham syariah yang terdaftar secara konsisten pada Jakarta Islamic Indeks JII dan harga penutupan saham konvensional yang konsisten pada LQ45 dan tidak terdaftar pada JII. Data yang diperoleh lalu diolah untuk mendapatkan nilai return dan risiko. Dalam membandingkan antara kinerja portofolio saham syariah dengan portofolio saham konvensional, peneliti tidak menggunakan uji statistik.Melainkan menggunakan pengukuran kinerja portofolio saham berdasarkan risk adjusted performance yang mengacu pada nilai return, risiko, dan beta portofolio dan juga menggunakan metode pengukuran kinerja portofolio berdasarkan M-Squared yang memperhatikan nilai risiko portofolio dan risiko pasar. Untuk mengetahui besarnya pengaruh faktor makroekonomi yang diwakili harapan imbal hasil dan inflasi terhadap variabel dependen return portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional, return JII, 10 dan return LQ45 digunakan alat uji statistik model regresi linier Berganda. 2. Sumber data a. Data Jenis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data tersebut merupakan data yang diperoleh melalui studi dokumentasi baik berupa laporan yang diterbitkan oleh lembaga terkait maupun file yang diterbitkan oleh media online terkait. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1 Daftar saham yang listing pada Jakarta Islamic Index JII tahun 2008-2010. 2 Daftar saham yang listing pada LQ45 tahun 2008-2010. 3 Data penutupan harga indeks IHSG tahun 2008-2010. 4 Data penutupan harga indeks LQ45 tahun 2008-2010. 5 Data penutupan harga Jakarta Islamic Index tahun 2008-2010. 6 Kupon SBSN yang terbit pada tahun 2008-2010. 7 Kupon Obligasi Negara yang terbit pada tahun 2008-2010. 8 Suku bunga acuan BI Rate bulanan tahun 2008-2010. 9 Data inflasi bulanan tahun 2008-2010. b. Teknik Pengumpulan Data Berikut adalah data yang dibutuhkan dengan sumber data : 1 Daftar saham JII dan LQ45 dapat diperoleh melalui PRPM Pusat Referensi Pasar Modal sebagai bank data BEI Bursa Efek 11 Indonesia atau melalui www.idx.co.id 2 Daftar harga penutupan perdagangan saham bulanan diperoleh dari PRPM BEI. 3 Tingkat kupon bagi hasil SBSN diperoleh dari PRPM BEI. 4 Tingkat kupon bunga obligasi pemerintah diperoleh dari PRPM BEI. 5 Tingkat suku bunga acuan BI rate bulanan diperoleh dari www.bi.go.id 6 Tingkat inflasi bulanan diperoleh dari www.bi.go.id 3. Metode analisis Data-data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan Microsoft excel untuk memperoleh dan menganalisis return portofolio saham syariah dan portofolio saham konvensional. Setelah mendapatkan nilai indeks Risk Adjusted Performance dan M-Squared portofolio saham konvensional dan portofolio saham syariah maka nilai keduanya dibandingkan. Selanjutnya peneliti akan melakukan analisis regresi linier berganda untuk melihat apakah terdapat pengaruh antara variabel independen harapan imbal hasil dan inflasi terhadap masing-masing variabel dependen return portofolio saham syariah, return portofolio saham konvensional, return JII, dan return LQ45. a. Uji Asumsi Klasik Model Linier Berganda 1 Persyaratan Uji Asumsi Klasik Model Linier Berganda Berbeda dengan alat analisis lainnya, regresi linier berganda 12 memerlukan uji persyaratan yang sangat ketat. Uji asumsi klasik diperlukan agar memenuhi model regresi, oleh sebab itu perlu dilakukan beberapa uji asumsi klasik, yaitu: uji normalitas, uji multikolinearitas, uji autokorelasi, dan uji heteroskedastisitas. a Uji Normalitas Untuk melakukan uji normalitas data dapat dilihat melalui histogram dan sebaran plot garis diagonal gambar normal probability plot. Jika plot menyebar di sekitar garis diagonal dan garis pada diagram histogram membentuk seperti bel maka model regresi memiliki data yang berdistribusi normal. 4 b Uji Multikolinieritas Pada regresi linier berganda, terdapat lebih dari satu variabel bebas yang diuji pengaruhnya terhadap satu variabel terikat. Terkadang ditemukan kondisi dimana antara variabel bebas yang satu memiliki hubungan linier dengan variabel bebas yang lain. Keadaan inilah yang disebut dengan multikolinearitas. Akibat adanya multikolinearitas ini di antaranya akan menyebabkan terjadinya varian koefisien korelasi regresi menjadi lebih besar sehingga akan sulit menentukan estimasi yang tepat. Akibat lain yang mungkin terjadi adalah banyaknya variabel yang tidak signifikan 4 Singgih Santoso, Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17 Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009, 357. 13 tetapi koefisien determinasi r 2 r square tetap tinggi. 5 Suatu model regresi dikatakan bebas dari multikolinieritas, jika: 6 a Mempunyai nilai VIF di sekitar angka 1 b Mempunyai angka Tolerance mendekati 1 c Uji Autokorelasi Autokorelasi merupakan korelasi antara anggota seri observasi yang disusun menurut urutan waktu atau urutan tempat, atau korelasi yang timbul pada dirinya sendiri. 7 Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi akan digunakan uji Durbin-Watson dengan ketentuan sebagai berikut: 8 Sunyoto hal 105, 2007. a Terjadi autokorelasi positif, jika nila DW di bawah -2 DW -2 b Tidak terjadi autokorelasi jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau -2 DW 2 c Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas 2 DW 2 Untuk menghitung nilai Durbin-Watson dapat menggunakan program SPSS dan dilihat melalui table model summary pada kolom paling kanan. Untuk mengatasi terjadinya autokorelasi maka langkah 5 Iim Qoimuddin, Suplemen 3: Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II Jakarta: TP, 2008, h.1. 6 Singgih Santoso, Panduan Lengkap Menguasai Statistik dengan SPSS 17 Jakarta: PT Elex Media Komputindo, 2009, 344. 7 Iim Qoimuddin, Suplemen 3: Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II Jakarta: TP, 2008, h.4. 8 Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat dalam Iim Qoimuddin, Suplemen 3: Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II Jakarta: TP, 2008, h.8. 14 selanjutnya adalah menguji model regresi dengan uji heteroskedastisitas. 9 d Uji Heteroskedastisitas Dalam persamaan regresi berganda juga perlu diuji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Analisis uji asumsi heteroskedastisitas akan dilihat melalui grafik scatterplot antara Z prediction ZPRED yang merupakan variabel bebas sumbu X=Y hasil prediksi dan nilai residualnya SRESID merupakan variabel terikat sumbu Y= Y prediksi – Y riil. 10 Jika varian tidak konstan atau berubah-ubah maka disebut heteroskedastis, jika sama maka disebut homoskedastis. Homoskedastisitas terjadi jika pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data antara ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik origin pada sumbu Y. Sedangkan heteroskedastis terjadi jika pada scatterplot yang mempunyai pola teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang. b. Kriteria Pengujian Hipotesis Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah hipotesis yang telah ditetapkan dapat diterima atau ditolak secara statistik. Untuk menguji rumusan hipotesis dilakukan beberapa langkah berikut ini: 11 9 Iim Qoimuddin, Suplemen 3: Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II Jakarta: TP, 2008, h.8. 10 Danang Sunyoto, Analisis Regresi dan Korelasi Bivariat dalam Iim Qoimuddin, Suplemen 3: Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II Jakarta: TP, 2008, h.10. 11 Iim Qoimuddin, Suplemen 1: Materi Pembelajaran Mata Kuliah Statistika II Jakarta: TP, 2008,h.3. 15 1 Uji F Uji F digunakan untuk menguji hipotesis utama atau menguji secara keseluruhan. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel variabel harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh terhadap return portofolio saham syariah secara simultan. Apabila F hitung F tabel maka Ho ditolak. Sedangkan apabila F hitung F tabel maka Ho diterima. Atau dengan melihat nilai siginifikansi level sig . Jika nilai sig 0,05 maka Ho ditolak 2 Uji T Uji t digunakan untuk menguji hipotesis parsial. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh terhadap return portofolio saham syariah secara parsial. Apabila t hitung t tabel maka Ho ditolak. Akan tetapi apabila t hitung t tabel maka Ho diterima . Atau dengan melihat nilai siginifikansi level sig. Jika nilai sig 0,05 maka Ho ditolak.

F. Hipotesis Penelitian