107
C. Hasil dan Pembahasan Pengujian Analisis Regresi Linier Berganda
1. Pengaruh Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return Portofolio
Saham Syariah Nilai R menunjukan korelasi hubungan antara variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Hubungan tersebut dapat dikatakan kuat karena korelasi mendekati 100 jauh di atas
50 . Berikut pedoman intrepretasi koefisien korelasi:
Tabel 4.8 Interpretasi Tingkat Hubungan Terhadap Nilai Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,199 Sangat rendah
0,20-0,399 Rendah
0,40-0,599 Sedang
0,60-0,799 Kuat
0,80-1,000 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, h. 183 dalam Suplemen 1 Statistika 2 Oleh Iim Qoimuddin.
Berdasarkan tabel 4.9 nilai determinasi atau R Square sebesar 0,239 atau 23,9. Dengan demikian hal ini dapat berarti 23,9 dari variasi return
portofolio saham syariah dapat dijelaskan oleh variabel harapan imbal hasil dan inflasi. Sedangkan sisanya 76,1 dijelaskan oleh sebab yang lain.
Dalam hal ini adalah faktor makroekonomi yang lain atau kondisi internal emiten saham.
108
Tabel 4.9 Nilai Determinasi Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return Portofolio
saham Syariah
Model Summary
b
Mo del
R R
Square Adjusted
R Square Std. Error
of the Estimate
Change Statistics Durbin-
Watson R Square
Change F
Chang e
df1 df2
Sig. F Change
1 .489
a
.239 .193 .0936606
.239 5.186 2
33 .011
1.802 Sumber: Output SPSS, Data Diolah
Tabel 4.10 Hasil Uji F Regresi Linier Berganda Pengaruh Variabel Harapan Imbal Hasil
dan Inflasi Terhadap Return portofolio Saham Syariah ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 41.738
2 20.869
5.495 .009
a
Residual 125.329
33 3.798
Total 167.067
35 Sumber: Output SPSS, Data Diolah
Berdasarkan tabel anova di atas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas 0,009 jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi ini
menjelaskan bahwa variabel harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh terhadap return portofolio saham syariah secara statistik. Oleh karena nilai
probabilitas lebih kecil dari nilai signifikansi maka Ho ditolak. Dengan
109
demikian variabel harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap variabel return portofolio saham syariah.
Tabel 4.11 Hasil Uji T dan Persamaan Regresi Linier Berganda Antara Pengaruh Variabel
Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return portofolio Saham Syariah Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standard
ized Coeffici
ents t
Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partia l
Part Tolera nce
VIF 1
Constant 7.674
2.386 3.216 .003
harapan_imb al_hasil
- 108.170
32.633 -.532
- 3.315
.002 -.467 -.500 -.500 .882 1.133
Inflasi 2.221
1.882 .189 1.180 .246
.007 .201 .178 .882 1.133
Sumber: Output SPSS, Data Diolah Berdasarkan tabel 4.9 dapat menggambarkan persamaan regresi yaitu:
Y = 7,674 −1,08,170X
1
+2,221X
2
Di mana: Y = Return Portofolio Saham Syariah
X
1
= Harapan Imbal Hasil X
2
= Inflasi Konstanta sebesar 7,674 menyatakan bahwa jika tidak ada harapan
imbal hasil dan inflasi maka return portofolio saham syariah adalah 7,674 poin. Koefisien regresi X
1
sebesar -108,170 menyatakan bahwa setiap
110
penambahan 1 harapan imbal hasil akan menurunkan return portofolio saham syariah sebesar 108,170 poin. Nilai probabilitas harapan imbal hasil
sebesar 0,002 berarti signifikan pada alpha 5. Sementara nilai probabilitas pada inflasi mencapai 0,246 berarti tidak signifikan pada alpha 5.
Tabel 4.12 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Portofolio Saham Syariah Correlations
return_PSsy harapan_imbal
_hasil inflasi
Pearson Correlation return_PSsy 1.000
-.457 .008
harapan_imbal_hasil -.457
1.000 .343
inflasi .008
.343 1.000
Sig. 1-tailed return_PSsy
. .003
.481 harapan_imbal_hasil
.003 .
.020 inflasi
.481 .020
. N
return_PSsy 36
36 36
harapan_imbal_hasil 36
36 36
inflasi 36
36 36
Sumber: Output SPSS 16 dari Data Sekunder yang telah Diolah Besar hubungan antaravariabel return portofolio saham syariah dengan
harapan imbal hasil dengan koefisien korelasi adalah -0,457 dan signifikan pada alpha 5 dengan nilai signifikan 0,003, Sedangkan variabel return
111
portofolio saham syariah dengan inflasi adalah 0,08 dan tidak signifikan pada alpha 5 dengan angka 0,481. Dengan demikian harapan imbal hasil
berpengaruh negatif terhadap return portofolio saham syariah. Sementara itu terdapat pengaruh yang sangat rendah antara variabel inflasi terhadap return
portofolio saham syariah. 2.
Pengaruh Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return Portofolio Saham Konvensional
Berdasarkan tabel 4.10 nilai R Square 0,250 atau 25 berarti dari variasi return portofolio saham konvensional dapat dijelaskan oleh variabel
harapan imbal hasil dan inflasi. Sementara sisanya sebesar 75 dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Tabel 4.13 Nilai Determinasi Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap
Variabel Return Portofolio Saham Konvensional Model Summary
b
Mo del
R R
Squar e
Adjusted R
Square Std.
Error of the
Estimate Change Statistics
Durbin- Watson
R Square
Change F
Chang e
df1 df2
Sig. F Change
1 .500
a
.250 .204 1.94880
34 .250 5.495
2 33
.009 1.700
Sumber: Output SPSS, Data Diolah Menurut output anova pada tabel 4.14 menyatakan bahwa model
regresi memiliki nilai probabilitas 0,027 yang berarti signifikan pada alpha 5. Oleh karena itu H
ditolak maka harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh secara simultan terhadap return portofolio saham konvensional.
112
Tabel 4.14 Hasil Uji F Regresi Pengaruh Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Portofolio Saham Konvensional ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression .091
2 .046
4.037 .027
a
Residual .374
33 .011
Total .465
35 Sumber: Output SPSS, Data Diolah
Tabel 4.15 Hasil Uji T dan Persamaan Regresi Pengaruh Variabel Imbal Hasil dan
Inflasi Terhadap Return Portofolio Saham Konvensional Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standar
dized Coeffici
ents t
Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partia l
Part Tolera nce
VIF 1
Constant .367
.130 2.814 .008
harapan_im bal_hasil
-5.058 1.782
-.472 -
2.839 .008 -.410 -.443 -.443
.882 1.133 Inflasi
.112 .103
.181 1.087 .285 .019 .186 .170
.882 1.133
Sumber: Output SPSS, Data Diolah Berdasarkan tabel 4.15 dapat diperoleh persamaan regresi berikut ini:
Y = 0,367 −5,058X
1
+0,112X
2
Di mana: Y = Return Portofolio Saham Konvensional
X
1
= Harapan Imbal Hasil X
2
= Inflasi
113
Konstanta 0,367 menyatakan bahwa jika tidak ada harapan imbal hasil dan inflasi maka return portofolio saham konvensional adalah 0,367 poin.
Koefisien regresi X
1
sebesar -5,058 menyatakan bahwa setiap penambahan 1 harapan imbal hasil akan menurunkan return portofolio saham
konvensional sebesar -5,058 poin. Nilai probabilitas harapan imbal hasil sebesar 0,008 berarti signifikan pada alpha 5. Dengan demikian variabel
harapan imbal hasil berpengaruh secara parsial terhadap return portofolio saham konvensional. Sementara itu inflasi berpengaruh positif terhadap return
portofolio saham konvensional dengan angka 0,112 dengan nilai probabilitas 0,285 berarti tidak signifikan pada alpha 5.
Tabel 4.16 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Portofolio Saham Konvensional Correlations
return_PKnv harapan_imbal
_hasil inflasi
Pearson Correlation return_PKnv 1.000
-.410 .019
harapan_imbal_hasil -.410
1.000 .343
inflasi .019
.343 1.000
Sig. 1-tailed return_PKnv
. .007
.457 harapan_imbal_hasil
.007 .
.020 inflasi
.457 .020
. N
return_PKnv 36
36 36
harapan_imbal_hasil 36
36 36
inflasi 36
36 36
Sumber: Output SPSS 16 dari Data Sekunder yang telah Diolah
114
Besar hubungan antaravariabel return portofolio saham konvensional dengan harapan imbal hasil dengan koefisien korelasi adalah -0,410 dan
signifikan pada alpha 5 dengan nilai signifikan 0,007, Sedangkan variabel return portofolio saham konvemsional dengan inflasi adalah 0,19 dan tidak
signifikan pada alpha 5 dengan angka 0,457. Dengan demikian harapan imbal hasil berpengaruh negatif terhadap return portofolio saham
konvensional. Sementara itu terdapat pengaruh yang sangat rendah antara variabel inflasi terhadap return portofolio saham konvensional.
3. Pengaruh Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return Jakarta Islamic
Index Melalui output model summary pada tabel 4.17 dapat diketahui bahwa
nilai determinasi atau R Square adalah sebesar 0,158 atau 15,8. Dengan demikian dapat diketahui bahwa variasi return Jakarta Islamic Index 15,8
dapat dijelaskan oleh variabel harapan imbal hasil dan inflasi. Sedangkan sisanya dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya seperti faktor
makroekonomi lainnya ataupun internal emiten saham.
115
Tabel 4.17 Nilai Determinasi Pengaruh Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return JII Model Summary
b
Mo del
R R
Squar e
Adjuste d R
Square Std.
Error of the
Estimat e
Change Statistics Durbin-
Watson R
Square Change
F Chan
ge df1
df2 Sig. F
Change
1 .397
a
.158 .107 1.42278
24 .158 3.094
2 33
.059 1.989
Sumber: Output SPSS, Data Diolah
Tabel 4.18 Hasil Uji F Regresi Pengaruh Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Jakarta Islamic Index ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 12.525
2 6.263
3.094 .059
a
Residual 66.802
33 2.024
Total 79.328
35 Sumber: Output SPSS, Data Diolah
Melalui tabel 4.18 diatas dapat diketahui bahwa nilai probabilitas model regresi sebesar 0,059 0,05. Dengan demikian hipotesis H
diterima yang berarti bahwa tidak ada pengaruh antara variabel harapan imbal hasil dan
inflasi secara simultan terhadap return Jakarta Islamic Index. Sedangkan melalui uji t pada tabel 4.19 dinyatakan bahwa nilai probabilitas variabel
harapan imbal hasil adalah 0,018 signifikan pada alpha 5 sedangkan pada variabel inflasi tidak signifikan pada alpha 5.
116
Tabel. 4.19 Hasil Uji T dan Persamaan Regresi Pengaruh Variabel Harapan Imbal Hasil
dan Inflasi terhadap Return Jakarta Islamic Index
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardi
zed Coefficie
nts t
Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Zero- order
Partia l
Part Tolera
nce VIF
1 Constant
4.055 1.742
2.328 .026 harapan_imb
al_hasil -59.070 23.824
-.422 -2.479 .018 -.361 -.396 -.396
.882 1.133 Inflasi
1.427 1.374
.177 1.039 .307 .032 .178 .166
.882 1.133
Sumber: Output SPSS. Data Diolah
Melalui Tabel 4.20 dapat diketahui bahwa besar hubungan antaravariabel return JII dengan harapan imbal hasil dengan koefisien korelasi
adalah -0,361 dan signifikan pada alpha 5 dengan nilai signifikan 0,015, Sedangkan variabel return JII dengan inflasi adalah 0,032 dan tidak signifikan
pada alpha 5 dengan angka 0,427. Dengan demikian harapan imbal hasil berpengaruh negatif terhadap return JII. Sementara itu terdapat pengaruh yang
sangat rendah antara variabel inflasi terhadap return JII.
117
Tabel 4.20 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return JII
Correlations
return_JII harapan_imbal_
hasil inflasi
Pearson Correlation return_JII
1.000 -.361
.032 harapan_imbal_hasil
-.361 1.000
.343 inflasi
.032 .343
1.000 Sig. 1-tailed
return_JII .
.015 .427
harapan_imbal_hasil .015
. .020
inflasi .427
.020 .
N return_JII
36 36
36 harapan_imbal_hasil
36 36
36 inflasi
36 36
36
Sumber: Output SPSS. Data Diolah
4. Pengaruh Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return Indeks
LQ45 Berdasarkan Tabel 4.21 menyatakan bahwa nilai determinasi atau R
Square adalah sebesar 0,250 atau 25. Dengan demikian variabel return indeks LQ45 dapat dijelaskan oleh variabel harapan imbal hasil dan inflasi
sebesar 25. Sedangkan sisanya 75 dapat dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
118
Tabel 4.21 Nilai Determinasi Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap Return
Indeks LQ45 Model Summary
b
Mo del
R R
Squar e
Adjuste d R
Square Std.
Error of the
Estimat e
Change Statistics Durbin-
Watson R
Square Change
F Chan
ge df1 df2 Sig. F
Change
1 .500
a
.250 .204 1.94880
34 .250 5.495
2 33
.009 1.700
Sumber: Output SPSS, Data Diolah Sementara itu pada output anova tabel 4.17 diketahui nilai probabilitas
adalah sebesar 0,009 dan signifikan pada alpha 5. Dengan demikian dapat diketahui bahwa variabel harapan imbal hasil dan inflasi berpengaruh secara
simultan terhadap return indeks LQ45.
Tabel 4.22 Hasil Uji F Regresi Pengaruh Variabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi
Terhadap Return Indeks LQ45 Secara Simultan ANOVA
b
Model Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig. 1
Regression 41.738
2 20.869
5.495 .009
a
Residual 125.329
33 3.798
Total 167.067
35 Sumber: Output SPSS, Data Diolah
119
Tabel 4.23 Hasil Uji T dan Persamaan Regresi Pengaruh Harapan Imbal Hasil dan
Inflasi Terhadap Return Indeks LQ45 Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standar
dized Coeffici
ents T
Sig. Correlations
Collinearity Statistics
B Std.
Error Beta
Zero- order
Parti al
Part Tolera nce
VIF 1
Constant 7.674
2.386 3.216 .003
harapan_im bal_hasil
- 108.17
32.633 -.532
- 3.315
.002 -.467 -.500 -.500 .882 1.133
inflasi 2.221
1.882 .189 1.180 .246
.007 .201 .178 .882 1.133
Sumber: Output SPSS, Data Diolah Berdasarkan tabel 4.18 dapat diketahui bahwa variabel harapan imbal
hasil berpengaruh negatif dan memiliki nilai probabilitas sebesar 0,002 signifikan pada 5. Sementara itu inflasi berpengaruh positif tetapi memiliki
nilai probabilitas sebesar 0,246 0,05.
Tabel 4.24 Uji Korelasi Antarvariabel Harapan Imbal Hasil dan Inflasi Terhadap
Return LQ45 Correlations
return_LQ45 harapan_imbal
_hasil Inflasi
Pearson Correlation return_LQ45 1.000
-.467 .007
harapan_imbal_hasil -.467
1.000 .343
inflasi .007
.343 1.000
Sig. 1-tailed return_LQ45
. .002
.484 harapan_imbal_hasil
.002 .
.020 inflasi
.484 .020
.
120
N return_LQ45
36 36
36 harapan_imbal_hasil
36 36
36 inflasi
36 36
36 Sumber: Output SPSS. Data Diolah
Besar hubungan antaravariabel return LQ45 dengan harapan imbal hasil dengan koefisien korelasi adalah -0,467 dan signifikan pada alpha 5
dengan nilai signifikan 0,002, Sedangkan variabel return LQ45 dengan inflasi adalah 0,07 dan tidak signifikan pada alpha 5 dengan angka 0,484. Dengan
demikian harapan imbal hasil berpengaruh negatif terhadap return LQ45. Sementara itu terdapat pengaruh yang sangat rendah antara variabel inflasi
terhadap return LQ45.
121
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Pada tahun 2010, return portofolio saham syariah yang mencapai 0,732 lebih
baik dari return Jakarta Islamic Index yang hanya sebesar 0,245 dan portofolio saham konvensional dengan nilai 0,273. Return ini merupakan
return tertinggi dibandingkan ketiga return lainnya. Hal ini didukung pula dengan tingkat risiko total yang ditanggung masih lebih kecil yaitu 1,098 jika
dibandingkan tingkat risiko total yang harus ditanggung oleh portofolio saham konvensional yaitu 0,1,986. Meskipun demikian, risiko total yang
harus ditanggung portofolio saham syariah masih lebih tinggi jika dibandingkan risiko total yang harus ditanggung oleh Jakarta Islamic Index
dengan nilai 0,054 sebagai benchmark-nya. Pasca krisis global pada tahun 2009, return portofolio saham konvensional
naik drastis dan jauh lebih tinggi dibandingkan ketiga return lainnya dengan nilai return 0,920. Sedangkan return portofolio saham syariah, return JII, dan
return LQ45 masing-masing sebesar 0,616, 0,657, dan 0,612. Kinerja portofolio saham syariah lebih baik karena memiliki risiko total lebih rendah
dibandingkan portofolio saham konvensional yaitu 2,650 sedangkan risiko portofolio saham konvensional mencapai 2,816. Hal ini didukung pula