87
Pada tahun 2009 kinerja portofolio saham konvensional berdasarkan nilai return-nya lebih baik dibandingkan portofolio saham syariah. Sedangkan
berdasarkan nilai risiko total yang harus ditanggung, portofolio saham syariah lebih unggul karena memiliki risiko lebih kecil dibandingkan portofolio
saham konvensional. Pada pengukuran kinerja portofolio melalui risk adjusted performance,
portofolio saham syariah unggul melalui indeks Treynor dengan nilai negatif 0,156 dan indeks M-Squared dengan nilai 0,026. Sedangkan nilai indeks
Treynor pada portofolio saham konvensional adalah sebesar -0,369 dan nilai indeks M-Squared sebesar -0,021. Sementara itu portofolio saham
konvensional unggul melalui indeks Sharpe dengan nilai 0,288 dan indeks Jensen dengan nilai 1,567. Sedangkan nilai indeks Sharpe dan indeks Jensen
portofolio saham syariah masing-masing adalah -0,307 dan 6,564.
3. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah dan Portofolio Saham
Konvensional Tahun 2010 Tabel 4.3
Kinerja Portofolio Saham Syariah dan Portofolio Saham Konvensional Tahun 2010
Portofolio Saham Syariah
Portofolio Saham Konvensional
Return 0,733
0,273 Standar Deviasi
1,098 1,985
Beta 9,996
-2,489
Risk Free
88
SBSN 0,096
SBN 0,084
Indeks Sharpe 0,580
0,095 Indeks Treynor
0,064 -0,076
Indeks Jensen -0,853
0,686 Indeks M-Squared
0,031 0,005
Sumber: Data diolah dari Daftar Harga Saham Bursa Efek Indonesia Tahun2010
Diagram 4.3 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah dan Portofolio
Saham Konvensional Tahun 2010
Sumber: Data diolah dari Daftar Harga Saham Bursa Efek Indonesia Tahun 2010
Tabel 4.3 menunjukkan bahwa kinerja portofolio saham syariah pada tahun 2010 lebih baik jika dibandingkan portofolio saham konvensional.
-4 -2
2 4
6 8
10 12
2010 Return PSSy
Return PSKnv Risiko PSSy
Risiko PSknv Beta PSSy
Beta PSknv Indeks Sharpe PSSy
Indeks Sharpe PSKnv Indeks Treynor PSSy
Indeks Treynor PSknv Indeks Jensen PSSy
Indeks Jensen PSKnv
89
Return portofolio saham syariah naik menjadi 0,733 dengan risiko total 1,098. Sedangkan return portofolio saham konvensional turun drastis menjadi 0,273
dengan risiko total 1,985. Sementara itu beta portofolio saham konvensional hanya mencapai angka -2,489. Sedangkan beta portofolio saham syariah
mencapai angka 9,996. Pada evaluasi pengukuran kinerja portofolio melalui risk adjusted
performance portofolio saham syariah konsisten unggul pada indeks Treynor dan indeks M-Squared. Sementara itu nilai indeks Sharpe portofolio saham
syariah pada tahun 2010 lebih unggul dibanding portofolio saham konvensional dengan angka 0,580.
4. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah , Portofolio Saham
Konvensional, Jakarta Islamic Index, dan Indeks LQ45 Tahun 2008
Tabel 4.4 Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII, Portofolio Saham Konvensional
dan Indeks LQ45 Tahun 2008
Portofolio Saham Syariah
Jakarta Islamic Index
Portofolio Saham
Konvensional Indeks
LQ45 Return
-1,186
-0,824
-1,570
-0,797
Standar Deviasi 4,249
0,134
4,564
0,160
Beta 8,343
1,061
12,866
1,232
Risk Free
SBSNSBN 0,118
0,119 0,114
0,114 Sumber: Data diolah dari Daftar Harga Saham Bursa Efek Indonesia Tahun
2008
90
Diagram 4.4 Diagram Batang Kinerja Portofolio Saham Syariah, JII, Portofolio
Saham Konvensional dan Indeks LQ45 Tahun 2008
Sumber: Data diolah dari Daftar Harga Saham Bursa Efek Indonesia Tahun 2008
Pada tahun 2008 return portofolio saham syariah lebih tinggi dari return portofolio saham konvensional dengan nilai sebesar -1,186. Portofolio
saham konvensional menunjukkan angka -1,570 dan merupakan return terkecil jika dibandingkan dengan return yang lainnya. Sementara itu, kedua
benchmark menunjukkan kondisi serupa sebagaimana return masing-masing portofolio sahamnya menunjukkan negative return yaitu -0,824 pada JII dan -
0,797 pada indeks LQ45. Dengan demikian return indeks LQ45 merupakan
-4 -2
2 4
6 8
10 12
14
2008 Return PSSy
Return PSKnv Return JII
Return LQ45 Risiko PSSy
Risiko PSKnv Risiko JII
Risiko LQ45 Beta PSSy
Beta PSKnv Beta JII
Beta LQ45
91
return tertinggi jika dibandingkan dengan return yang lainnya. Untuk standar deviasi atau total risiko, kinerja portofolio saham
syariah menunjukkan nilai yang lebih baik jika dibandingkan dengan portofolio saham konvensional. Baiknya kinerja portofolio saham syariah
didukung dengan nilai standar deviasi yang ditunjukkan oleh benchmark masing-masing portofolio. Nilai standar deviasi JII adalah sebesar 0,134 dan
0,160 pada LQ45. Dengan demikian risiko total pada JII merupakan risiko total terendah dan kinerja portofolio saham syariah berdasarkan nilai return
dan risiko lebbih unggul dibandingkan dengan portofolio saham konvensional. Selain itu kinerja JII sebagai indikator dari emiten saham syariah lebih unggul
dibandingkan indeks LQ45. Dari kriteria risiko pasar, kinerja portofolio saham konvensional lebih
peka terhadap terjadinya perubahan pasar dibandingkan portofolio saham syariah. Sehingga pada periode ini baik portofolio saham konvensional
maupun indeks LQ45 yang menjadi indikatornya lebih peka terhadap kondisi pasar. Sehingga ketika terjadi krisis keuangan yang mengguncang bursa
global, indeks bursa regional terkena imbas sentimen negatif krisis keuangan global. Dalam hal ini, dampaknya lebih terlihat pada indeks LQ45 dan
portofolio saham konvensional karena di dalamnya terdapat beberapa emiten industri keuangan seperti Bank Mandiri, BRI, BCA, dan Bank Danamon.
92
5. Analisis Kinerja Portofolio Saham Syariah, Portofolio Saham