Teori Atribusi Tinjauan Literatur

17 pengalaman masa lalu dan persepsi seseorang mengenai seberapa sulit untuk melakukan suatu perilaku tertentu. Teori ini digunakan untuk menjelaskan pengalaman auditor dalam melakukan prosedur audit sampai memberikan opini atas laporan keuangan. Dengan adanya pengalaman yang dimiliki auditor, auditor dapat menentukan hal-hal atau sikap yang pantas untuk dilakukan, sesuai dengan norma dan aturan-aturan yang berlaku dalam lingkungan tempat ia bekerja. Selain itu, pengalaman auditor juga mampu mengontrol atau mengendalikan sikapnya karena pada dasarnya sikap adalah kepercayaan postif atau negatif untuk menampilkan suatu perilaku tertentu, sehingga intensi untuk berperilaku ditentukan dari sikap. Diantara faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi dimana pembentukan sikap ini penting dan akan berpengaruh pada prosedur audit yang dijalani auditor sehingga opini yang diberikan akan tepat dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya serta auditor yang berpengalaman mampu menjelaskan hasil audit yang lebih luas. Oleh karena itu pemilihan landasan teori ini dapat menjelaskan pengalaman dan perannya dalam memoderasi pengaruh keahlian dan audit judgment terhadap ketepatan pemberian opini.

2. Teori Atribusi

Teori atribusi mempelajari proses bagaimana seseorang mengintrepestasikan suatu peristiwa, mempelajari proses bagaimana seseorang mengintrepestasikan alasan atau sebab perilakunya. Teori ini 18 dikembangkan oleh Fritz Haider yang mengargumentasikan bahwa perilaku seseorang itu ditentukan oleh kombinasi antara kekuatan internal internal forces, yaitu faktor-faktor yang berasal dari dalam diri seseorang misalnya kemampuan atau usaha dan kekuatan eksternal, yaitu faktor-faktor yang berasal dari luar misalnya kesulitan tugas atau keberuntungan Suartana, 2010:181. Teori atribusi menekankan gagasan bahwa seseorang termotivasi dengan hasil yang menyenangkan untuk dapat merasa lebih baik akan dirinya sendiri. Atribusi mengacu kepada penyebab suatu kejadian atau hasil yang diperoleh berdasarkan persepsi individu atau pemikiran dan pendapat masing-masing individu. Teori atribusi berkaitan dengan proses di mana individu menginterpretasikan bahwa peristiwa di sekitar mereka disebabkan oleh bagian lingkungan mereka yang secara relatif stabil. Secara singkat, teori atribusi berusaha untuk menjelaskan bagian mengapa dari perilaku. Secara lebih spesifik, individu akan berusaha menganalisis mengapa peristiwa tertentu muncul dan hasil dari analisis tersebut akan mempengaruhi perilaku mereka di masa mendatang Ivancevich et al., 2005:123. Teori ini digunakan untuk menjelaskan pengaruh dari keahlian dan audit judgment. Atribusi menyebabkan diri auditor harus menggunakan keahlian profesionalnya untuk merencanakan dan melaksanakan auditnya dengan baik. Auditor harus menggunakan keahliannya dengan cermat 19 untuk merencanakan prosedur audit dan mengevaluasi bukti yang diperoleh. Dengan demikian, akan dapat memberikan opini yang tepat akurat. Auditor juga harus menggunakan kemahirannya untuk membuat pertimbangan judgment, sehingga auditor dapat memperoleh dan mengevaluasi bukti yang memadai untuk ditariknya kesimpulan audit dan mencapai hasil yang diharapkan. Oleh karena itu, pencapaian hasil yang diharapkan akan lebih terealisasi. Keberhasilan atau kegagalan menurut persepsi individu menyebabkan pengharapan untuk terjadinya tindakan di masa mendatang dan menimbulkan emosional. Dalam hal ini, auditor yang memiliki pengalaman yang kurang baik menyebabkan munculnya suatu tindakan untuk lebih baik di akan datang dan akan mengetahui dengan baik bagaimana pertimbangan yang harus dilakukan, sehingga dapat memberikan opini yang tepat.

3. Keahlian Audit

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika, Profesionalisme dan Pengalaman Audit terhadap Ketepatan

1 14 158

Pengaruh Indepensi, Keahlian, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing serta Skeptisme Profesional Auditor terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit oleh Akuntan Publik

0 28 159

“PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT” Pengaruh Keahlian Audit, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik d

0 1 31

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 14

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 20

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, SITUASI AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN SERTA KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR OLEH AKUNTAN PUBLIK.

0 2 8

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA, PENGALAMAN DAN KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 0 10

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Audit, Etika, Keahlian dan Pengalaman terhadap Ketepatan Pemberian Opini oleh Auditor (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Ernst & Young).

2 11 21

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, SITUASI/ RESIKO AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN, KEAHLIAN, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDIT OLEH AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SEMARANG - Unika Repository

0 0 14