33 Ketika
auditor tidak
menyatakan pendapat
karena ketidakmampuannya untuk memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat, auditor harus menyatakan dalam paragraf opini bahwa: a
Karena signifikansi hal-hal yang dijelaskan dalam paragraf Basis untuk Opini Tidak Menyatakan Pendapat, auditor tidak
dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk menyediakan suatu basis bagi opini audit, danoleh karena itu;
b Auditor tidak menyatakan opini atas laporan keuangan.
B. Hasil-Hasil Penelitian Terdahulu
Adapun hasil-hasil sebelumnya dari penelitian-penelitian terdahulu mengenai topik yang berkaitan dengan penelitian ini dapat dilihat dalam tabel
2.1
34
Tabel 2.1 Hasil Penelitian Terdahulu
No Peneliti
Tahun Judul Penelitian
Metode Penelitian Hasil Penelitian
Persamaan Perbedaan
1 Putu Sukendra,
Gede Adi
Yuniarta, Anantawikrama
Tungga Atmadja 2015
Pengaruh Skeptisme
Profesional, Pengalaman
Auditor,
dan Keahlian
Audit terhadap
Ketepatan Pemberian Opini
oleh Auditor Jenis data primer.
Variabel pengalaman
dan keahlian audit.
Populasi dalam
penelitian ini
adalah semua
auditor yang
bekerja pada Inspektorat Kabupaten
Buleleng, Kabupaten Bangli dan
Kabupaten Karangasem. Tidak ada variabel audit
judgment dan skeptisme profesional.
Skeptisme profesional,
pengalaman auditor, keahlian audit
berpengaruh signifikan
positif terhadap
ketepatan pemberian
opini olehauditor
secara parsial.
2 Andra
Maria Achim 2014
Proffesional Judgment
The Key
to A
Succesful Audit Variabel
judgment dan opini audit.
Metodologi penelitian
kualitatif. Tidak terdapat variabel keahlian audit
dan pengalaman. Proffesional
judgment berpengaruh
terhadap opini
audit. 3
Dwi Putra
Wahyudi, Emrinaldi
Nur DP, dan Julita
Saidi 2014 Hubungan Etika
Profesi, Keahlian, Pengalaman, dan
Situasi
Audit dengan Ketepatan
Pemberian Opini Jenis data primer.
Variabel keahlian
dan pengalaman. Populasi
dan sampel:
auditor yang terdaftar pada
Direktori IAPI
tahun 2013
di kota
Batam, Pekanbaru, dan Palembang, tidak
Etika profesi, keahlian, dan pengalaman memiliki hubungan
langsung dengan
ketepatan pemberian opini akuntan publik.
Pertimbangan materialitas
menunjukkan bahwa etika Bersambung pada halaman berikutnya
35
Tabel 2.1 Lanjutan No
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
dalam Audit
Laporan Keuangan melalui
Pertimbangan Materialitas dan
Skeptisisme Profesional
Auditor terdapat variabel etika
profesi, dan situasi audit serta variabel mediasinya
adalah
pertimbangan materialitas, skeptisisme
profesional auditor dan audit judgment.
profesi dan
skeptisisme profesional memiliki hubungan
dengan ketepatan opini akuntan publik dan pengujian dengan
mediasi skeptisisme profesional auditor
menunjukkan bahwa
variabel etika dan situasi audit yang
memiliki hubungan
signifikan terhadap ketepatan pemberian opini.
4 Fanny Surfeliya,
Andreas, dan
Yusralaini 2014
Pengaruh Skeptisisme
Profesional, Situasi
Audit, Kompetensi,
Etika Audit,
Pengalaman dan Keahlian
Audit terhadap
Ketepatan dalam Pemberian Opini
Jenis data primer. Variabel
keahlian audit,
dan pengukuran variabel
menggunakan skala likert.
Populasi: auditor yang bekerja
pada Badan
Pemeriksaan Keuangan
BPK dan tidak terdapat variabel
skeptisisme profesional, situasi audit,
kompetensi, etika audit dan audit judgment.
Skeptisisme profesional
berpengaruh signifikan terhadap ketepatan dalam memberikan
pendapat auditor. Dan situasi audit,
kompetensi, etika,
pengalaman dan keahlian audit mempunyai hubungan yang tidak
signifikan terhadap ketepatan dalam
memberikan pendapat
auditor. Bersambung pada halaman berikutnya
36
Tabel 2.1 Lanjutan No
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
oleh Auditor BPK 5
Arfin Adrian
2013 Pengaruh
Skeptisme Profesional,
Etika, Pengalaman, dan
Keahlian
Audit terhadap
Ketepatan Pemberian Opini
oleh Auditor Jenis data primer.
Variabel pengalaman
dan keahlian audit.
Populasi dan
sampel: auditor
yang bekerja
pada BPK-RI Perwakilan Provinsi Riau. Tidak ada
variabel audit judgment, skeptisme
profesional auditor, dan etika.
Skeptisme profesional,etika,
pengalaman, dan keahlian audit berpengaruh signifikan positif
terhadap ketepatan pemberian opini
oleh auditor
BPK Perwakilan Provinsi Riau.
6 Hamideh
Daneshmandi Bafqi,
Mahmood MoeinAddin
and
Abbas AlaviRad 2013
The Relationship between Auditor’s
Characteristics and Audit Quality
Terdapat variabel
keahlian audit. Jenis
data sekunder.
Populasi: Perusahaan
non-keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Teheran.
Variabel kualitas audit.
Hasil yang
diperoleh menunjukkan bahwa tidak ada
hubungan yang signifikan antara audit tenure dan kualitas audit.
Selain itu, terdapat hubungan yang signifikan antara keahlian
audit dan kualitas audit.
7 A. A. Istri Dewi
Rharasati I. D. G. Dharma
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Jenis data primer.
Variabel pengalaman.
Populasi: Auditor yang bekerja
di Kantor
Akuntan Publik di Bali Hasil penelitian menunjukkan
bahwa, etika profesi, komitmen profesional, pengalaman kerja,
Bersambung pada halaman berikutnya
37
Tabel 2.1 Lanjutan No
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
Suputra 2013 Auditor
dalam Pengambilan
Keputusan untuk Memberikan
Opini Audit yang tergabung dalam
Institut Akuntan Publik Indonesia.
Tidak ada
variabel audit judgment, etika profesi, komitmen
profesional, dan
indepedensi auditor. dan
indepedensi auditor
berpengaruh terhadap
pengambilan keputusan untuk memberikan opini audit pada
Kantor Akuntan Publik di Bali.
8 Silky
Raditya Siregar 2012
Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pertimbangan
Opini
Auditor atas
Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Istimewa
Yogyakarta Jenis data primer.
Variabel keahlian
audit dan
audit judgment.
Pengukuran variabel menggunakan skala
likert. Populasi: auditor yang
bekerja pada
Kantor Badan
Pengawasan Keuangan
BPK Perwakilan
Provinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta. Tidak ada
variabel independensi
dan lingkup audit. Independensi, keahlian audit,
lingkup audit,
dan audit
judgment secara
simultan mempengaruhi
pertimbangan opini
audit. Secara
parsial independensi, keahlian audit,
lingkup audit, audit judgment berpengaruh
terhadap pertimbangan opini audit.
9 Rr. Sabrina K.
Indira Januarti
2012 Pengaruh
Pengalaman, Keahlian, Situasi
Audit, Etika, dan Populasi
dalam penelitian ini adalah
para auditor yang bekerja di Kantor
Tidak terdapat variabel situasi
audit, etika,
gender dan
audit judgment.
Penelitian ini memberikan bukti bahwa gender dan situasi audit
berpengaruh positif
dengan ketepatan pemberian opini
Bersambung pada halaman berikutnya
38
Tabel 2.1 Lanjutan No
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
Gender terhadap Ketepatan
Pemberian Opini Auditor
melalui Skeptisisme
Profesional Auditor
Akuntan Publik di Jakarta. Variabel
pengalaman dan keahlian audit.
auditor melalui
skeptisisme profesional auditor. Sedangkan
faktor lainnya
pengalaman, keahlian, situasi dan etika tidak
berpengaruh langsung terhadap ketepatan pemberian opini.
10 Burcu Adiloğlu
dan Bengu
Vuran, 2011
A Multicriterion Decision Support
Methodology For Audit
Opinions: The
Case Of
Audit Reports Of Distressed Firms
In Turkey Variabel opini audit. Jenis
data sekunder.
Menggunakan analisis
regresi logistik
untuk menguji
model akan
keputusan opini audit. Sampel perusahaan yang
mengalami kesulitan
keuangan yang
beroperasi di
sektor manufaktur
di Bursa
Efek Istanbul
ISE antara
periode 1998-
2006. Opini audit perusahaan yang
bermasalah menunjukkan bahwa auditor
gagal untuk
mengeluarkan opini-opini audit yang tepat pada laporan audit
satu tahun sebelum kegagalan.
Bersambung pada halaman berikutnya
39
Tabel 2.1 Lanjutan No
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
11 Ferdinand
A. Gul,
DonghuiWu, and
Zhifeng Yang 2011
Do Individual Auditors Affect
Audit Quality? Evidence
from Archival Data
Jenis data primer. Terdapat variabel
pengalaman. Variabel kualitas audit.
Menggunakan metode
regresi least
trimmed squares LTS.
Hasil ini menunjukkan bahwa karakteristik individu auditor
dapat mempengaruhi penilaian dan keputusan mereka, akhirnya
menerjemahkan ke dalam variasi dalam kualitas audit pada setiap
individu auditor.
12 Maghfirah Gusti
dan Syahril Ali 2008
Hubungan Skeptisme
Profesional Auditor
dan Situasi
Audit, Etika,
Pengalaman serta Keahlian
Audit dengan Ketepatan
Pemberian Opini oleh
Akuntan Publik
Jenis data primer. Variabel
pengalaman dan keahlian audit.
Populasi dan
sampel: partner dan auditor senior
yang bekerja pada Kantor Akuntan Publik yang ada
di
Sumatera. Tidak
terdapat variabel
skeptisme profesional
dan situasi audit, etika dan audit judgment.
Skeptisme profesional memiliki hubungan
yang signifikan
dengan ketepatan
pemberian opini
oleh akuntan
publik. Sementara itu, hanya situasi
audit yang memiliki hubungan yang signifikan dengan ketepatan
pemberian opini oleh akuntan publik. Tiga variabel lainnya
etika, pengalaman dan keahlian audit
mempunyai hubungan
yang tidak signifikan dengan ketepatan pemberian opini oleh
akuntan
Bersambung pada halaman berikutnya
40
Tabel 2.1 Lanjutan No
Peneliti Tahun
Judul Penelitian Metode Penelitian
Hasil Penelitian Persamaan
Perbedaan
publik. 13
Ida Suraida
2005 Pengaruh
Etika, Kompetensi,
Pengalaman Audit dan Risiko
Audit
terhadap Skeptisisme
Profesional Auditor
dan Ketepatan
Pemberian Opini Akuntan Publik
Jenis data primer. Variabel
pengalaman. Populasi: para auditor
yang berhak
menandatangani laporan akuntan. Tidak terdapat
variabel keahlian audit dan audit judgment.
Etika, kompetensi, pengalaman audit,
risiko audit
dan skeptisisme professional auditor
secara parsial maupun simultan berpengaruh
positif terhadap
ketepatan pemberian
opini akuntan publik.
Sumber: Diolah dari berbagai referensi
41 Keahlian
Audit X
1
Audit Judgment
X
2
Ketepatan Pemberian
Opini oleh Akuntan
Publik Y
Pengalaman
C. Kerangka Pemikiran