Audit Judgment dengan Ketepatan Pemberian Opini oleh Akuntan

44 oleh Sukendra et al. 2015 menyatakan bahwa keahlian audit berpengaruh signifikan positif terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin banyak keahlian yang dimiliki oleh auditor, maka dalam pemeriksaan dan pemberian opini oleh auditor semakin handal dan akurat. Namun penelitian yang dilakukan oleh Surfeliya et al. 2014 menyatakan bahwa keahlian audit tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan pemberian opini auditor. Hasil penelitian tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan Gusti Ali 2008 yang menyatakan bahwa keahlian audit mempunyai hubungan yang tidak signifikan dengan ketepatan pemberian opini auditor oleh akuntan publik serta penelitian yang dilakukan oleh Siregar 2012, Sabrina Januarti 2012 yang menyatakan bahwa keahlian audit tidak berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini. Berdasarkan ketidakkonsistenan dari penelitian-penelitian tersebut, maka keterkaitan antara keahlian audit dengan ketepatan pemberian opini audit dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut: H 1 : Keahlian audit berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik.

2. Audit Judgment dengan Ketepatan Pemberian Opini oleh Akuntan

Publik Audit judgment diperlukan karena audit tidak dilakukan terhadap seluruh bukti. Bukti inilah yang digunakan untuk menyatakan pendapat 45 atas laporan keuangan auditan, sehingga dapat dikatakan bahwa audit judgment ikut menentukan hasil dari pelaksanaan audit. Auditor harus menggunakan pertimbangan profesionalnya untuk menentukan hal-hal yang terkait dengan pemeriksaan yang dilakukan, baik dalam pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu. Pertimbangan profesional tersebut diantaranya berkaitan dengan gangguan terhadap independensi, pertimbangan tentang hasil pemeriksaan sebelumnya serta tindak lanjut atas rekomendasi yang berkaitan dengan tujuan pemeriksaan yang dilaksanakan, pertimbangan profesionalnya terhadap prosedur pemeriksaan yang dirancang untuk menilai salah saji material dan mempertimbangkan pengendalian intern dari entitas yang diperiksa Praditaningrum Januarti, 2012. Ríos-figueroa Cardona 2013dalam penelitiannya menyatakan bahwa auditor menggunakan pertimbangan profesional professional judgment dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk mengeluarkan pendapat atas kewajaran laporan keuangan entitas bisnis serta Idris 2012 dalam Ariyantini et al. 2014 menyatakan bahwa dalam setiap proses audit digunakan judgment. Ketepatan judgment auditor akan mempengaruhi kualitas hasil audit dan opini auditor. Penelitian yang dilakukan oleh Siregar 2012 menyatakan bahwa adanya pengaruh audit judgment terhadap pertimbangan pemberian opini. Hasil Penelitian tersebut konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Achim 2014 yang menyatakan bahwa adanya pengaruh 46 pertimbangan profesional professional judgment dalam opini audit. Menggunakan proffesional juugement dalam melaksanakan tugas audit merupakan hal wajib bagi auditor. Dengan adanya pertimbangan profesional professional judgment, auditor akan terhindar dari kesalahan dalam mengeluarkan opini atas laporan keuangan. Mengeluarkan pendapat yang salah pada laporan keuangan dapat mengakibatkan hilangnya reputasi, litigasi dan kerugian finansial bagi perusahaan audit Kantor Akuntan Publik. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka keterkaitan antara audit judgment dengan ketepatan pemberian opini audit dapat dirumuskan dalam hipotesis sebagai berikut: H 2 : Audit judgment berpengaruh terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. 3. Pengalaman dalam Memoderasi Keahlian Audit terhadap Ketepatan Pemberian Opini oleh Akuntan Publik Pengalaman dari banyaknya jenis perusahaan yang telah diaudit akan memberikan suatu pengalaman yang lebih bervariasi dan bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian auditor. Auditor yang memilki banyak pengalaman dalam melakukan audit akan lebih baik dalam memberikan opini audit Sabrina Januarti, 2012. Ashton 1991 dalam penelitiannya menyatakan bahwa keahlian akan lebih baik jika auditor memiliki pengetahuan dan pengalaman. Dari hasil penelitiannya menunjukkan bahwa auditor yang memiliki 47 pengetahuan melalui pengalaman memiliki tingkat kesalahan yang lebih sedikit dalam melaksanakan tugasnya dibandingkan dengan auditor yang kurang berpengalaman. Penelitian yang dilakukan oleh Wahyudi et al. 2014 menyatakan bahwa pengalaman dapat mempengaruhi auditor dalam menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Hasil penelitian ini didukung oleh hasil penelitian yang dilakukan Gul et al. 2011 yang menyatakan bahwa karakteristik individu auditor seperti latar belakang pendidikan dan pengalaman dapat mempengaruhi penilaian dan keputusan mereka, akhirnya menerjemahkan ke dalam variasi dalam kualitas audit pada setiap individu auditor serta penelitian yang dilakukan oleh Adrian 2013 yang menyatakan bahwa pengalaman berpengaruh signifikan positif terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor. Pengalaman membuat seorang auditor menjadi semakin handal dalam melakukan audit sehingga mereduksi kemungkinan-kemungkinan kesalahan saat proses auditing dan pada akhirnya menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan ketepatan opini yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, diduga bahwa pengalaman merupakan variabel moderating antara keahlian audit dan ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. Oleh karena itu, hipotesis dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut : H 3 : Pengalaman dapat memoderasi pengaruh keahlian audit terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. 48

4. Pengalaman dalam Memoderasi Audit Judgment terhadap Ketepatan

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika, Profesionalisme dan Pengalaman Audit terhadap Ketepatan

1 14 158

Pengaruh Indepensi, Keahlian, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing serta Skeptisme Profesional Auditor terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit oleh Akuntan Publik

0 28 159

“PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT” Pengaruh Keahlian Audit, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik d

0 1 31

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 14

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 20

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, SITUASI AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN SERTA KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR OLEH AKUNTAN PUBLIK.

0 2 8

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA, PENGALAMAN DAN KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 0 10

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Audit, Etika, Keahlian dan Pengalaman terhadap Ketepatan Pemberian Opini oleh Auditor (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Ernst & Young).

2 11 21

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, SITUASI/ RESIKO AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN, KEAHLIAN, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDIT OLEH AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SEMARANG - Unika Repository

0 0 14