48
4. Pengalaman dalam Memoderasi Audit Judgment terhadap Ketepatan
Pemberian Opini oleh Akuntan Publik
Butt 1988 dalam Adrian 2013 memperlihatkan dalam penelitiannya bahwa auditor yang berpengalaman akan membuat
judgment yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas profesionalnya, daripada auditor yang kurang berpengalaman.
Ríos-figueroa Cardona 2013 dalam penelitiannya menyatakan bahwa auditor independen menggunakan professional judgment untuk
mengumpulkan dan mengevaluasi bukti untuk menentukan apakah laporan keuangan suatu entitas menyajikan secara wajar, dalam semua hal
yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas, sesuai dengan prinsip akuntansi yang baik yang berlaku umum. Dalam Ríos-figueroa
Cardona 2013 terdapat beberapa studi yang telah mengaitkan pengalaman tingkat auditor dengan professional judgment mereka dan
kemampuan untuk
membuat keputusan.
Auditor yang
lebih berpengalaman memiliki kemudahan dalam menjelaskan judgment
mereka dari auditor yang kurang berpengalaman. Hamilton dan Wright 1982 dalam Ríos-figueroa Cardona 2013
menemukan bahwa meskipun pengalaman memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan, perannya lebih signifikan dalam konteks
keputusan kurang terstruktur. Bedard 1989 meninjau literatur tentang pengalaman dalam audit dan membandingkan pendekatan kognitif dengan
pendekatan perilaku. Menurut pendekatan kognitif, proses berpikir dan
49 mengetahui yang menentukan perilaku manusia; pendekatan perilaku
menunjukkan bahwa faktor eksternal adalah apa yang menentukan perilaku. Menggunakan pendekatan kognitif, Bedard 1989 mencatat
bahwa akan ada perbedaan pengetahuan antara auditor yang lebih berpengalaman dan kurang auditor berpengalaman. Dia juga menyatakan
bahwa perbedaan-perbedaan ini dapat menyebabkan auditor yang lebih berpengalaman untuk menggunakan proses pengambilan keputusan yang
berbeda dari
kurang auditor
berpengalaman. Namun,
dengan menggunakan pendekatan perilaku, Bedard 1989 menjelaskan bahwa
auditor yang berpengalaman tidak berperilaku berbeda dari auditor yang kurang berpengalaman.
Auditor berpengalaman dapat mencapai kesimpulan yang tepat dan lebih cepat daripada auditor yang kurang berpengalaman. Davis 1996
menemukan bahwa kemampuan untuk mengenali dan memilih informasi yang relevan dalam proses judgment yang kompleks berbeda antara
peningkatan kinerja yang dicapai oleh mereka yang membuat keputusan dan mereka yang memiliki pengalaman. Davis 1996 menyimpulkan
bahwa auditor yang berpengalaman akan lebih selektif terhadap informasi yang relevan. Selain itu, auditor yang lebih berpengalaman menunjukkan
konsistensi yang lebih besar antara respon mereka terhadap informasi yang relevan dan tanggapan mereka terhadap judgment awal mereka dari
risiko pengendalian; karena informasi yang kurang relevan dan judgment dalam waktu kurang berasal dari auditor yang kurang berpengalaman.
50 Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sukendra et al. 2015
menyatakan bahwa pengalaman auditor berpengaruh signifikan positif terhadap ketepatan pemberian opini oleh auditor. Seorang auditor
sangatlah penting untuk memiliki pengalaman yang cukup memadai karena semakin tinggi pengalaman maka hasil pengauditan yang
dilakukan akan semakin akurat juga. Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Rharasati Suputra 2013 yang
menyatakan bahwa pengalaman kerja auditor berpengaruh positif terhadap pengambilan keputusan untuk memberikan opini audit. Ini
berarti bahwa, semakin tinggi pengalaman kerja seorang auditor maka semakin tinggi ketepatan pengambilan keputusan untuk memberikan
opini audit serta Suraida 2005 yang menyatakan bahwa pengalaman audit berpengaruh positif terhadap ketepatan pemberian opini akuntan
publik. Berdasarkan hasil penelitian-penelitian tersebut, diduga bahwa
pengalaman merupakan variabel moderating antara audit judgment dan ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik. Oleh karena itu, hipotesis
dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :
H
4
: Pengalaman dapat memoderasi pengaruh audit judgment
terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik.
51
BAB III METODE PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu keahlian
audit dan audit judgment terhadap variabel dependen, yaitu ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik dengan pengalaman sebagai variabel
moderating. Populasi penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berada di wilayah DKI Jakarta.
B. Metode Penentuan Sampel
Sampel pada penelitian ini adalah akuntan publik yang bekerja pada kantor akuntan publik wilayah DKI Jakarta. Metode pemilihan sample dalam
penelitian ini adalah metode convenience sampling yaitu istilah umum yang mencakup variasi luasnya prosedur pemilihan responden dimana unit sampel
yang ditarik mudah dihubungi, tidak menyusahkan, mudah untuk mengukur dan bersifat kooperatif Hamid, 2012:28
Metode pemilihan sampel yang digunakan dimaksudkan untuk mengantisipasi adanya kemungkinan tidak didapatkannya jawaban dari para
auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah DKI Jakarta. Hal lain yang dianggap penting adalah jumlah data
yang terkumpul, agar tetap dapat memenuhi kriteria pengolahan data.