Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate Moderated

62 Ada atau tidaknya pengaruh signifikan dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat diketahui dengan membandingkan nilai signifikannya dengan derajat kepercayaannya. Apabila tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 maka Ha diterima. Demikian pula sebaliknya jika tingkat signifikan lebih besar dari 0,05 maka Ha ditolak. Bila Ha diterima dan Ho ditolak berarti ada hubungan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen Ghozali, 2013:99. 3 Uji Statistik F Uji statistik F menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimaksud dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghazali, 2013:98. Dengan membandingkan probabilitas pada tabel anova tertulis Sig dengan taraf nyata 0,005 atau 0,01 Jika probabilitas0,05 maka model ditolak Jika probabilitas0,05 maka model diterima

b. Pengujian dengan Analisis Regresi Moderate Moderated

Regression Analysis - MRA Uji interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi dengan rumus persamaannya Ghozali, 2013:229 sebagai berikut: 63 Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 1 X 2 + e Pengalaman X 3 dapat memoderasi pengaruh keahlian audit X 1 terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik Y. Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 3 + b 3 X 1 X 3 + e Dimana: Y = Ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik a = Konstanta b = Koefisien Regresi X 1 = Keahlian Audit X 3 = Pengalaman X 1 X 3 = Variabel perkalian antara Keahlian Audit dengan Pengalaman yang menggambarkan pengaruh variabel moderating Pengalaman terhadap hubungan Keahlian Audit dengan Ketepatan Pemberian Opini oleh Akuntan Publik e = Error Hasil uji koefisien determinasi R 2 mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu Ghozali, 2013:97. Acuan yang menjadi ukuran seberapa besar penjelasan R 2 menurut Sugiyono 2010:231 adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,199: Sangat Rendah 64 0,20 – 0,399: Rendah 0,40 – 0,599: Sedang 0,60 – 0,799: Kuat 0,80 – 1,000: Sangat Kuat Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013:98. Hipotesis alternatif yang hendak diuji adalah sebagai berikut: Ha: Pengalaman X 3 dapat memoderasi pengaruh keahlian audit X 1 terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik Y Menurut Santoso 2004:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 65 Pengalaman X 3 dapat memoderasi pengaruh audit judgment X 2 terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik Y. Y = a + b 1 X 2 + b 2 X 3 + b 3 X 2 X 3 + e Dimana: Y = Ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik a = Konstanta b = Koefisien Regresi X 2 = Audit Judgment X 3 = Pengalaman X 2 X 3 = Variabel perkalian antara Audit Judgment dengan Pengalaman yang menggambarkan pengaruh variabel moderating Pengalaman terhadap hubungan Audit Judgment dengan Ketepatan Pemberian Opini oleh Akuntan Publik e = Error Hasil uji koefisien determinasi R 2 mengukur seberapa besar kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu Ghozali, 2013:97. Acuan yang menjadi ukuran seberapa besar penjelasan R 2 menurut Sugiyono 2010:231 adalah sebagai berikut: 0,00 – 0,199: Sangat Rendah 0,20 – 0,399: Rendah 66 0,40 – 0,599: Sedang 0,60 – 0,799: Kuat 0,80 – 1,000: Sangat Kuat Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen Ghozali, 2013:98. Hipotesis alternatif yang hendak diuji adalah sebagai berikut: Ha: Pengalaman X 3 dapat memoderasi pengaruh audit judgment X 2 terhadap ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik Y. Menurut Santoso 2004:168 dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05, maka H diterima atau Ha ditolak, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka H ditolak atau Ha diterima, ini berarti menyatakan bahwa variabel independen atau bebas mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen atau terikat. 67

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Dokumen yang terkait

Pengaruh Etika, Profesionalisme dan Pengalaman Audit terhadap Ketepatan

1 14 158

Pengaruh Indepensi, Keahlian, Pengetahuan Akuntansi dan Auditing serta Skeptisme Profesional Auditor terhadap Ketepatan Pemberian Opini Audit oleh Akuntan Publik

0 28 159

“PENGARUH KEAHLIAN AUDIT, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN TERHADAP AUDIT JUDGMENT” Pengaruh Keahlian Audit, Tekanan Ketaatan, Kompleksitas Tugas, Dan Pengalaman Terhadap Audit Judgment (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik d

0 1 31

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 14

PENGARUH ETIKA PROFESI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP KETEPATAN Pengaruh Etika Profesi, Pengalaman Kerja, Independensi dan Keahlian Audit Terhadap Ketepatan Pemberian Opini Auditor (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di

0 4 20

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, SITUASI AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN SERTA KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDITOR OLEH AKUNTAN PUBLIK.

0 2 8

HUBUNGAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, ETIKA, PENGALAMAN DAN KEAHLIAN AUDIT DENGAN KETEPATAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 1 12

PENDAHULUAN Hubungan Skeptisisme Profesional Auditor, Etika, Pengalaman Dan Keahlian Audit Dengan Ketepatan Pemberian Opini Auditor Oleh Akuntan Publik Di Kota Surakarta.

0 0 10

Pengaruh Skeptisisme Profesional, Audit, Etika, Keahlian dan Pengalaman terhadap Ketepatan Pemberian Opini oleh Auditor (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Ernst & Young).

2 11 21

PENGARUH SKEPTISME PROFESIONAL, SITUASI/ RESIKO AUDIT, ETIKA, PENGALAMAN, KEAHLIAN, DAN INDEPENDENSI TERHADAP KETEPATAN PEMBERIAN OPINI AUDIT OLEH AUDITOR DI KANTOR AKUNTAN PUBLIK (KAP) DI SEMARANG - Unika Repository

0 0 14