53
D. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Berikut ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya.
1. Keahlian Audit X
1
Keahlian adalah keterampilan dari seorang ahli, dimana ahli didefinisikan sebagai seseorang yang memiliki tingkat ketrampilan
tertentu atau pengetahuan yang tinggi dalam subyek tertentu yang diperoleh dari pelatihan dan pengalaman. Seorang yang ahli adalah orang
yang dengan ketrampilannya mengerjakan pekerjaan dengan mudah, cepat, intuitif dan sangat jarang atau tidak pernah membuat kesalahan
Sukendra et al., 2015. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan
oleh Adrian 2013 dan Sukendra et al. 2015. Pengukuran keahlian audit dengan menggunakan skala interval likert 5 poin dari sangat
setuju 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, sampai sangat tidak setuju 1.
2. Audit Judgment X
2
Menurut Siregar 2012 audit judgment adalah kebijakan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya yang mengacu
pada pembentukan suatu gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis peristiwa lainnya. Proses judgment
tergantung pada kedatangan informasi yang terus menerus, sehingga dapat mempengaruhi pilihan dan cara pilihan tersebut dibuat. Setiap
54 langkah dalam proses incremental judgment, jika informasi terus
menerus datang akan muncul pertimbangan baru dan keputusan atau pilihan baru.
Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan oleh Herliansyah Ilyas 2006, Jamilah et al. 2007 dan Yustrianthe
2012. Pengukuran audit judgment dengan menggunakan skala interval likert 5 poin dari sangat setuju 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2,
sampai sangat tidak setuju 1. 3.
Pengalaman X
3
Pengalaman merupakan suatu proses pembelajaran dan pertambahan perkembangan potensi berperilaku baik dari pendidikan formal maupun
non formal atau bisa diartikan sebagai suatu proses yang membawa seseorang kepada suatu pola tingkah laku yang lebih tinggi Adrian,
2013. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan
oleh Adrian 2013 dan Sukendra et al. 2015. Pengukuran pengalaman dengan menggunakan skala interval likert 5 poin dari sangat setuju 5,
setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, sampai sangat tidak setuju 1. 4.
Ketepatan Pemberian Opini oleh Akuntan Publik Y Opini audit merupakan final report atas audit yang dilakukan.
Dengan pemberian opini oleh auditor sesuai kode etik yang berlaku, tentu ini akan membawa citra positif bagi masyarakat dan dunia usaha.
Perusahaan yang mendapat opini unqualified secara konsisten atas
55 laporan keuangan perusahaan akan memberi keyakinan masyarakat untuk
mempercayai pengelola dananya secara pasti Surfeliya et al., 2014. Variabel ini diukur dengan mengadopsi instrumen yang digunakan
oleh Adrian 2013. Pengukuran ketepatan pemberian opini oleh akuntan publik dengan menggunakan skala interval likert 5 poin dari sangat
setuju 5, setuju 4, netral 3, tidak setuju 2, sampai sangat tidak setuju 1.
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel Indikator
No. Butir Pertanyaan
Skala Pengukuran
Keahlian auditor X
1
Sumber: Adrian
2013 dan
Sukendra et al. 2015
1. Pengetahuan tentang standar
pemeriksaan yang berlaku. 1 2
Interval 2.
Pengetahuan umum tentang lingkungan entitas.
3 3.
Keterampilan berkomunikasi secara jelas dan efektif.
4 4.
Kemampuan yang memadai untuk
pemeriksaan yang
dilaksanakan. 5
5. Kemahiran profesional dalam
melaksanakan tugas. 6
6. Keterampilan
dan pengetahuan.
7 Audit
Judgment X
2
Sumber : Herliansyah
Ilyas 2006,
Jamilah et al. 2007 dan
Yustrianthe 2012
1. Pemahaman terhadap sistem
pengendalian internal. 8
Interval
2. Penentuan strategi audit.
9 3.
Kebijakan mengenai
materialitas. 10
4. Penentuan prosedur audit.
11, 12 13 5.
Kebijakan dalam menentukan bukti.
14 6.
Struktur audit
dalam pelaksanaan prosedur audit.
15 7.
Resiko audit. 16
8. Kurangnya informasi dalam
menjalankan tugas. 17
Bersambung pada halaman selanjutnya
56
Tabel 3.1 Lanjutan Variabel
Indikator No. Butir
Pertanyaan Skala
Pengukuran
9. Proses konfirmasi.
18 10.
Penemuan salah saji material. 19 20
Pengalaman X
3
Sumber : Adrian 2013
dan Sukendra et al. 2015
1. Auditor
telah menjalani
pendidikan formal di bidang auditing dan akuntansi.
21 Interval
2. Memiliki pengetahuan yang
cukup banyak dalam bidang kerja yang dilakukan.
22 3.
Telah menjalani profesi yang berkelanjutan.
23 4.
Memiliki kualifikasi teknis dalam
mengaudit suatu
industri. 24 25
5. Mampu
mendeteksi dan
mengatasi masalah. 26
6. Mampu
memberikan penjelasan yang lebih akurat.
27 Ketepatan
pemberian opini oleh
akuntan publik Sumber :
Adrian 2013 1.
Seberapa banyak
auditor memberikan
respon yang
benar dari setiap pekerjaan audit.
28
Interval
2. Kualitas
keputusan yang
diambil. 29
3. Kompleksitas
kerja atau
tingkat kerumitan pekerjaan. 30 31
4. Berkordinasi dengan bagian
lain. 32
5. Kepatuhan
auditor untuk
melaksanakan standar yang telah ditetapkan.
33 6.
Kepatuhan auditor terhadap etika profesionalnya.
34 7.
Memahami objek audit dan peraturan terbaru.
35 36 Sumber: Diolah dari berbagai referensi
57
E. Metode Analisis Data