Latar Belakang Penelitian Analisis Kinerja Keuangan Dengan Menggunakan Metode Economic Value Added Dan Market Value Added (Studi pada PT Telkom Tbk dan PT BRI Tbk)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Keuangan terdiri dari tiga bidang yang saling berhubungan: 1 pasar uang dan pasar modal, yang terkait dengan pasar sekuritas dan lembaga keuangan; 2 investasi, yang memfokuskan pada keputusan yang dibuat oleh investor individual dan institusional dalam memilih sekuritas untuk portofolio investasi mereka; dan 3 manajemen keuangan, atau “keuangan perusahaan”, yang mencakup semua keputusan dalam perusahaan. Ketiga bidang diatas di jadikan oleh calon investor sebagai informasi untuk melakukan peningkatan kekayaannya di dalam kegiatan bisnis. Terdapat Tiga bentuk utama dari organisasi bisnis: 1 perusahaan perorangan, 2 persekutuan, dan 3 perseroan. Brigham Houston: 2006 Perseroan adalah jenis organisasi yang paling banyak di minati oleh investor. Perseroan adalah suatu perusahaan yang modalnya berbentuk saham. Jenis Perusahaan perseroan yang telah mapan pada umumnya go public di pasar modal. Majalah GATRA melalui situsnya http:www.gatra.com2009-04-28artikel tertanggal 28 April 2009 mengeluarkan daftar kinerja 10 BUMN besar pencetak laba bersih selama tahun 2008. PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk adalah BUMN yang menempati posisi teratas. Kedua BUMN tersebut masuk dalam kategori saham perusahaan LQ 45. Pada penelitian ini yang diambil menjadi objek penelitian adalah BUMN yang go public yaitu PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Kedua BUMN tersebut adalah Universitas Sumatera Utara perseroan yang go public di pasar modal yaitu pada Bursa Efek Indonesia. Tujuan perseroan yang go public sebelumnya adalah pencapaian laba yang maksimal tetapi saat ini sudah tidak relevan lagi karena manajemen dituntut untuk memberikan suatu kinerja keuangan yang dapat menciptakan nilai value added perusahaan bagi seluruh pemegang saham yakni investor. Pengukuran value added yang telah banyak saat ini digunakan adalah metode EVA dan MVA. Analisis EVA dan MVA merupakan konsep yang dikembangkan oleh Joel M. Stern dan G. Bennet Stewart III yaitu pemilik perusahaan konsultan Stern Stewart Management Service. Sejak tahun 1990-an, dunia bisnis mengenal alat baru untuk mengukur penciptaan nilai pada suatu perusahaan, alat itu dikenal dengan sebutan Economic Value Added dan Market Value Added. EVA dianggap oleh banyak pihak sebagai yang terbaik dan paling tepat dalam mengukur kinerja manajemen. Secara sederhana, EVA adalah laba usaha setelah pajak sebelum beban bunga net operating after tax dikurangi biaya modal. Pada dasarnya EVA bukanlah hal baru, dimana ide dasar dari EVA adalah menciptakan nilai bagi pemegang saham dimana pengembalian atas modal investasi return on invested capital harus melebihi cost of capital-nya. Perbedaan EVA dengan tolak ukur kinerja keuangan lainnya adalah EVA memperhitungkan seluruh biaya modal, sedangkan pada tolak ukur lainnya hanya memperhitungkan jenis biaya modal yang mudah dilihat pada laporan laba rugi yaitu biaya bunga dan mengabaikan biaya modal sendiri cost of equity. MVA merupakan suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham dengan Universitas Sumatera Utara mengalokasikan sumber-sumber yang sesuai serta langka. MVA mencerminkan besarnya nilai tambah yang berhasil dikapitalisasi. Dan memperbesar nilai capital yang digunakan suatu perusahaan. MVA mencerminkan seberapa besar manajemen mampu menciptakan atau menambah kekayaan bagi para pemilik capital atau pemegang saham sehingga MVA adalah hasil kumulatif dari kinerja perusahaan yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan maupaun yang diantisipasi akan dilakukan, yang memperlihatkan panilaian pasar modal. Masuk dalam sepuluh besar BUMN pencetak laba terbesar pada tahun 2008 dan masuk dalam kategori saham perusahaan LQ 45, kedua BUMN tersebut tentunya menunjukkan bahwa manajemen dapat menambahkan nilai value yang sebesar- besarnya kepada pemegang saham shareholder dimana hal ini dapat diukur melalui metode EVA dan MVA. Berdasarkan uraian permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya maka penulis sangat tertarik untuk melakukan penelitian terhadap kinerja keuangan kedua BUMN tersebut tahun 2005 s.d 2008.

B. Perumusan Masalah