RONA Return On Net Asset Pengembalian Pada Aktiva Bersih WACC Weighted Average Cost of CapitalBiaya Modal Rata-rata Tertimbang

Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan dikalikan rata- rata tertimbang dari biaya modal WACC. WACC sama dengan jumlah biaya dari setiap komponen modal, utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham, ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar. Modal yang di investasikan sama dengan jumlah ekuitas pemegang saham, seluruh utang jangka pendek dan jangka panjang yang menanggung bunga, utang, dan kewajiban jangka panjang lainnya.

1. RONA Return On Net Asset Pengembalian Pada Aktiva Bersih

Menurut S. David Young dan Stefen F O’Byrne 2001 bahwa RONA dapat dicari dengan rumus sebagai berikut: RONA = NOPAT : Net Asset RONA merupakan pengembalian atas aktiva bersih. Risiko terhadap perusahaan yang menggunakan RONA tanpa EVA adalah manajer divisi mungkin melewati proyek yang menciptakan nilai karena yang akan mengurangi RONA, atau mungkin menjalankan proyek yang memusnakan nilai karena manajer akan meningkatkan RONA dengan perkataan lain ketergantungan pada RONA semata dapat mengarah pada perilaku yang kurang optimal. Menurut Sartono dalam Napitupulu 2008 menyatakan bahwa NOPAT atau laba bersih sesudah pajak sehingga dapat di rumuskan yaitu : NOPAT = EBIT 1- Tax. NOPAT merupakan sejumlah laba perusahaan yang akan dihasilkan jika perusahaan tersebut tidak memiliki utang dan tidak memiliki aset finansial. Menurut Karnadi dalam Julianti Jarief defenisi NOPAT adalah hasil operasi perusahaan yang diperoleh dari usaha normal perusahaan. NOPAT adalah hasil penjumlahan dari laba Universitas Sumatera Utara usaha penghasilan dari bunga, beban pajak penghasilan, tax shield atas beban bunga, bagian laba rugi bersih anak perusahaan, laba rugi kurs dan laba rugi lainnya. Operating Income ditambahkan dengan Non-Operating Income Expenses akan menghasilkan suatu angka yang dikenal sebagai EBIT EarningsBefore Interestand Tax.

2. WACC Weighted Average Cost of CapitalBiaya Modal Rata-rata Tertimbang

Bentuk pembiayaan yang berbeda membawa risiko yang berbeda bagi investor, mereka harus membawa biaya berbeda untuk perusahaan yang menjadi pokok. Investor membutuhkan pengembalian lebih tinggi untuk pembelian saham dalam suatu perusahaan tertentu daripada ketika memberikan pinjaman karena lebih beresiko. Oleh karenanya biaya modal suatu perusahaan bergantung tidak hanya pada biaya hutang dan pembiayaan ekuitas tetapi juga seberapa banyak dari masing- masing itu dimiliki dalam stuktur modal Brigham Houston: 2006 Young O’Byrne 2001 berpendapat hubungan antara biaya modal dan biaya hutang serta pembiayaan ekuitas dapat digabungkan dalam biaya modal rata- rata tertimbang weighted average of capital dari suatu perusahaan sebagai berikut: WACC = utang pembiayaan total biaya utang 1 – T + ekuitas pembiyaan total biaya ekuitas Sehingga untuk menghitung WACC suatu perusahaan perlu mengetahui yang berikut ini: • Jumlah utang dalam struktur modal • Jumlah ekuitas dalam struktur modal Universitas Sumatera Utara • Biaya utang • Tingkat pajak • Biaya ekuitas Biaya utang adalah tingkat sebelum pajak yang dibayar perusahaan kepada pemberi pinjaman. Biaya hutang cost of debt= kd merupakan tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang pembeli obligasi. Hutang dapat diperoleh dari lembaga pembiayaan atau dengan menerbitkan surat pengakuan hutang obligasi. Biaya hutang merupakan rate yang harus dibayar perusahaan di dalam pasar pada saat ini untuk mendapatkan hutang jangka panjang baru. Perusahaan memiliki beberapa paket surat hutang dengan beban bunga yang beragam dan cara tepat menghitungnya adalah secara tertimbang Weight. Adanya pembayaran bunga oleh perusahaan akan mengurangi besarnya pendapatan kena pajak maka Kd harus dikoreksi dengan faktor tersebut 1-t dengan t = tingkat pajak yang dikenakan. Biaya hutang berasal dari biaya hutang setelah pajak, Kd 1-t. Biaya hutang ini merupakan biaya yang relevan dari hutang baru, mengingat pajak yang digunakan untuk menghitung biaya modal rata- rata tertimbang WACC. Perhitungan ini sama dengan Kd dikalikan dengan 1-t, dimana t merupakan factor pajak marjinal perusahaan, t dapat dihitung dengan biaya pajak dibagi dengan laba sebelum pajak. Sehingga rumus untuk pembiayaan total biaya hutang adalah: K dt = K d 1- t Alasan penggunaan biaya hutang setelah pajak dalam menghitung biaya modal rata- rata tertimbang adalah sebagai berikut, nilai saham perusahaan yang ingin Universitas Sumatera Utara kita maksimalkan, bergantung pada arus kas setelah pajak. Karena bunga merupakan beban yang dapat dikurangkan, maka bunga mengahasilakn penghematan pajak yang mengurangi biaya hutang bersih, yang membuat biaya hutang setelah pajak lebih kecil dari biaya hutang sebelum pajak. Biaya hutang adalah suku bunga atas hutang baru, bukan atas hutang yang masih beredar, dengan kata lain biaya yang kita perlukan adalah biaya hutang marjinal. Biaya Ekuitas cost of equity = Ke mempunyai dua makna, tergantung dari sisi investor atau perusahaan. Dari sudut pandang investor bahwa cost of capital adalah opportunity cost dari dana yang ditanamkan investor pada suata perusahaan menurut Keown Dalam Iramani 2005. Sedangkan dari sudut perusahaan cost of capital adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh sumber dana yang dibutuhkan. Bila para investor menyerahkan dananya berupa equity kepada perusahaan mereka berhak untuk mendapatkan pembagian deviden dimasa mendatang sekaligus berkedudukan sebagai pemilik parsial dari perusahaan tersebut. Besarnya deviden tidak ditentukan pada saat investor menyerahkan dananya, akan tetapi bersifat tidak tentu tergantung kinerja perusahaan tersebut dimasa dating. Hal ini berbeda dengan modal hutang karena sudah ada kepastian tingkat bunga yang disetujui. Untuk menghitung Ke perlu pendekatan berdasarkan nilai pasar yang berlaku dan bukan nilai buku. Menurut Brigham dan Houston 2006 ada tiga metode pendekatan untuk menentukan nilai Ke antara lain: a. CAPM Capital Asset Pricing Model Universitas Sumatera Utara b. Diccounted Cash Flow Model DCF c. Bond Yield Risk Premium Approach. Dari ketiga pendekatan tersebut yang dipilih oleh penulis adalah pendekatan dengan CAPM karena Model CAPM adalah yang popular. Metode tersebut dapat dirumuskan: Ke = risk free rate + risk premium K e = Krf + ß [Krm – Krf] Model ini melihat tingkat hasil yang diharapkan investor dengan rumus Krf = tingkat hasil pengembalian bebas risiko risk free rate, Krm = tingkat hasil pengembalian yang diharapkan pasar, dan ß = koefisien Beta saham yang merupakan Indeks resiko saham perusahaan. Risk Free rate = Krf adalah tingkat bunga bebas resiko. Dimana penanaman modal pada instrument bisnis yang mempunyai tahun bunga bebas resiko. Ini akan dapat dipastikan memperoleh keuntungan seperti yang diharapkan. Sebagai ukuran dipakai tingkat suku bunga obligasi dalam hal ini Serifikat bank Indonesia. Data ini diperoleh dari jurnal statistic keuangan dan pasar modal. Market return = Krm adalah tingkat keuantungan portofolio pasar atau nilai keseluruhan pasar. Sebagai pengukur dipakai tingkat keuantungan rata- rata seluruh kesempatan investasi yang tersedia di indeks pasar. Indeks pasar yang dipakai adalah Indek Harga Saham Gabungan IHSG. Data diperoleh dari Capital Market Direktory CMD. Cara memperolehnya adalah dengan mengumpulkan nilai IHSG bulanan. Kemudian dihitung sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Return Pasar Krm 1 1 − − − = i i i bulan Indeks bulan Indeks bulan Indeks Menurut Widoatmodjo 2009 bahwa angka ß adalah ukuran mengenai sensitivitas suatu saham terhadap pasar. Angka ß ini mulai dari negative tidak terbatas samapai positif tidak terbatas. Angka negative suatu saham memiliki ß negative berarti memiliki sifat berlawanan dengan gerakan pasar. Jika mayoritas harga saham naik, saham yang memiliki ß negative ini justru menurun. Sedangkan jika suatu saham memliki ß positif , maka akan mengikuti gerakan harga pasar. Diantara ß yang tidak terhingga itu, ada ß yang spesifik pengaruhnya, yaitu 1 dan 0. Jika suatu saham memiliki ß = 1, maka gerakan harga saham tersebut persis sama dengan harga pasar. Sedangkan saham yang memiliki ß = 0, dapat dikatakan tidak bereaksi sama sekali terhadap harga pasar. Rumus untuk menghitung Beta ß adalah sebagai berikut Sharpe:1997 Beta = 2 2 . Rm Rm n Ri Rm Ri Rm n ∑ − ∑ ∑ ∑ − ∑ Keterangan: n = jumlah observasi Rm = tingkat pengembalian pasar Ri = tingkat keuntungan individu saham Rumus untuk menghitung tingkat keuntungan saham individu adalah sebagai berikut Jogi Yanto :2003 R i = 1 1 − − − t t t Pi Pi Pi Universitas Sumatera Utara Keterangan: Pi t = Harga saham penutupan pada periode t Pt t-1 = Harga penutupan saham pada periode t- 1 Premi resiko pasar Market risk premium merupakan selisih antara return pasar bebas resiko yang artinya investor akan memiliki tambahan sebesar risk premium atau dengan kata lain market risk sebagai tambahan resiko perusahaan. Young and O’Byerne mengasumsikan nilai premi resiko sebesar 6 untuk setiap perusahaan yang di teliti.

3. Modal yang di investasikan Invested Capital