1. Economic Value Added EVA
S. David Young dan Stefen F O’Byrne 2001:17 mendefinisikan EVA sebagai berikut: “ EVA didasarkan pada gagasan keuntungan ekonomis residual
income yang menyatakan bahwa kekayaan hanya diciptakan ketika sebuah perusahaan meliputi biaya operasi dan biaya modal”. EVA dapat dinyatakan sebagai
perhitungan profitabilitas suatu operasi perusahaan yang tidak hanya mengurangkan biaya operasi dari pendapatan yang ada namun juga mengurangkan biaya modal yang
terkait dengan operasi tersebut terhadap total pendapatan. S. David Young dan Stefen F O’Byrne 2001 bahwa EVA dapat dicari
dengan rumus sebagai berikut: EVA = RONA – WACC x Invested Capital
Dimana: RONA : Return on Net Asset Pengembalian pada aktiva bersih
WACC : Weighted Average Cost of Capital Biaya modal rata-rata tertimbang
Persamaan- persamaan EVA di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa EVA akan memberikan peningkatan nilai atau terciptanya nilai jika:
a. Terjadi peningkatan laba operasi setelah pajak yang lebih besar daripada biaya
modal. b.
Pengembalian atas aktiva bersih lebih besar dari biaya modal rata- rata tertimbang dan modal yang diinvestasikan tetap.
Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan dengan interprestasi hasil sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Jika EVA 0 hal ini menunjukkan terjadi nilai tambah ekonomis bagi perusahaan. Jika EVA 0 hal ini menunjukkan tidak terjadi nilai tambah ekonomis bagi
perusahaan. Jika EVA = 0 hal ini menunjukkan posisi impas karena laba telah digunakan untuk
membayar kewajiban kepada penyandang dana baik kreditur maupun pemegang saham.
2. Market Value Added MVA
Young O’Byrne 2001 menyatakan bahwa Market Value Added MVA adalah perbedaan antara nilai pasar perusahaan termasuk ekuitas dan utang dan
modal keseleuruhan yang diinvestasikan dalam perusahaan. Definisi lain tentang MVA dinyatakan oleh Etty M. Nasser adalah hasil kumulatif dari kinerja perusahaan
yang dihasilkan oleh berbagai investasi yang telah dilakukan maupun yang diantisipasi akan dilakukan, yang memperlihatkan penilaian pasar modal.
Meneurut Etty Nasser 2003 bahwa untuk menghitung nilai MVA dengan rumus :
MVA = Nilai pasar saham biasa perusahaan – Nilai nominal saham biasa perusahaan x Jumlah saham biasa perusahaan yang beredar.
Persamaan MVA di atas dapat di ambil kesimpulan bahwa MVA akan memberikan peningkatan nilai atau terciptanya nilai jika peningkatan nilai pasar lebih
besar dari modal yang di investasikan. Dari perhitungan akan diperoleh kesimpulan dengan interprestasi hasil adalah jika MVA positif, nilai tersebut menujukkan bahwa
manajemen perusahaan berhasil dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham perusahaan. MVA negatif, nilai tersebut menunjukkan kinerja yang buruk dari
Universitas Sumatera Utara
manajemen perusahaan. Manajemen perusahaan tidak berhasil dalam memaksimalkan kekayaan pemegang saham perusahaan.
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual untuk EVA dan MVA
Sumber: Young Byrn 2001
Return On Net Asset RONA
Weight Avarege Cost Of Capital WACC
Modal Yang di Investasikan
Penciptaan nilai tambah Ekonomis perusahaan
EVA •
Peningkatan return
atas modal yang ada
•
Peningkatan RONA yang lebih besar dari WACC
Jumlah Saham yang Beredar
Nilai Pasar Saham
Nilai Nominal
Penciptaan nilai tambah Ekonomis perusahaan
MVA •
Nilai pasar yang lebih besar daripada modal yang
diinvestasikan
Universitas Sumatera Utara
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian