Berdasarkan pengalaman para ahli dalam menganalisa perilaku perjalanan diperoleh kesimpulan bahwa model pemilihan determinan deterministik mungkin
akan terbatas dalam menjawab suatu permasalahan yang ada dalam kenyataan yang sebenarnya.
Alasan digunakan model stokastik Kanafani, 1983 seperti dikutip Tamin, 2000:
1. Perilaku dari individu – individu tidak selalu dapat mengikuti aturan pemilihan rasional dan perilaku yang khas dari pelaku perjalanan tidak
dapat diantisipasi dalam suatu model deterministik. 2. Biasanya tidak memungkinkan untuk memasukkan semua variabel yang
dapat mempengaruhi pemilihan ke dalam suatu rumusmodel pemilihan. Kalaupun bisa, akan diperoleh rumus yang rumit dan tidak praktis.
3. Tidak tersedianya informasi yang lengkap sehingga mengakibatkan pelaku perjalanan yang dapat kurang mengerti tentang sistem transportasi dan
alternatif-alternatif yang diberikan.
II.3 Model Pemilihan Diskret
Secara umum, menurut Tamin 2000 pemilihan diskret dinyatakan sebagai “the probability of individuals choosing a given option is a function of their
socioeconomics characteristics and the relative attractiveness of the option” atau peluang setiap individu memilih suatu pilihan merupakan fungsi ciri sosioekonomi
dan daya tarik pilihan tersebut. Model ini lebih menekankan pada analisis pilihan konsumen untuk
memaksimalkan kepuasannya dalam mengkonsumsi pelayanan yang diberikan oleh
Universitas Sumatera Utara
suatu moda transportasi pilihan. Konsumen sebagai pembuat keputusan, akan menyeleksi berbagai alternatif dan memutuskan memilih moda transportasi yang
memiliki nilai kepuasan tertinggi highest utility. Utilitas didefinisikan sebagai ukuran istimewa seseorang dalam menentukan
pilihan alternatif terbaiknya atau sesuatu yang dimaksimumkan oleh setiap individu Tamin, 2000. Misalkan, utilitas suatu moda angkutan penumpang bagi individu
tertentu jadi dipresentasikan sebagai fungsi dari atribut-atribut berikut : • Waktu perjalanan rata-rata
• Ongkos yang dikeluarkan • Waktu tunggu dan waktu berjalan kaki
Dan atribut-atribut yang membuat keputusan : • Pendapatan
• Umur • Pekerjaan
Bentuk fungsi utilitas sulit untuk diasumsikan, oleh karena itu dengan alasan kemudian dalam perhitungan, maka fungsi utilitas sering dipresentasikan
utilitas dari suatu pilihanbagi individu n dapat dituliskan sebagai berikut : U
in
= β
1
waktu
in
+ β
2
ongkos
in
…………………………………..…2.1 Dimana :
U
in
= Utilitas alternatif i pembuatan keputusan n X
in1
, ….. X
in2
…. X
in taksi
= Sejumlah variabel taksi yang menerangkan atribut - atribut i bagi pembuat keputusan i
.
β
1
, β
2
, β
taksi
= Koefisien-koefisien yang diinferensi dari data yang tersedia.
Universitas Sumatera Utara
Prosedur model diskret ini diawali dengan menentukan nilai-nilai parameter koefisien regresi dari sebuah fungsi kepuasan yang dipengaruhi oleh beberapa
variabel bebas. Model ini untuk pertama kali diterapkan dalam transportasi, disebut
sebagai model pilihan biner binary choice model Warner, 1962.
Rumus umum persamaan regresi fungsi kepuasan adalah sebagai berikut: V
in
U = β
1
x
in 1
+ β
2
x
in 2
+ …….+ β
k
x
in k
………………………………2. 2 Di mana:
V
in
U = Nilai kepuasan konsumen memakai moda i maksimum kepuasan
x
in 1
sd x
in k
= Sekelompok variabel bebas yang mempengaruhi kepuasan maksimum
β
1
sd β
k
= Koefisien regresiparameter variabel bebas Sebagai contoh: utilitas biasanya didefenisikan sebagai kombinasi linier dari
beberapa peubah berikut: V
car
= 0,25 – 1,21 IVT – 2,5 ACC – 0,31 CI + 1,1NCAR………...…2. 3 IVT
= Perubahan satu unit waktu selama perjalanan ACC
= Perubahan satu unit waktu tunggu CI
= Perubahan satu unit biayapendapatan Setelah nilai V
in
U didapat, maka kita masukkanlah nilai tersebut dalam beberapa model pilihan diskret biner.
Menurut Fidel Miro model pilihan diskret biner dibagi menjadi 3 jenis model diantaranya :
d. Model Logit Biner