mempersoalkan harga untuk memperoleh kenyamananpelayanan yang memuaskan atau sebaliknya, serta apakah penghasilan sangat mempengaruhi jenis taksi yang
akan dipilih atau digunakan. Kondisi ini menarik perhatian penulis untuk melakukan studi tentang model
pemilihan angkutan taksi di Kota Medan. Untuk itu penulis memilih 2 jenis taksi yang akan diteliti sebagai contoh penelitian. Kedua jenis taksi tersebut adalah jenis
taksi yang memenuhi syarat angkutan taksi menurut keputusan menteri perhubungan KM. 35 TAHUN 2003 selain jumlahnya paling banyak
dibandingkan jenis taksi lainnya.
I.3 Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk : 1. Mengetahui dan menganalisis karekteristik pengguna taksi di kota Medan.
Misalnya: berapa rata-rata penghasilan pengguna taksi, apakah konsumen pengguna taksi memiliki kendaraan pribadi atau tidak, frekuensi
menggunakan taksi dan alasan utama menggunakan taksi. 2. Melihat preferensi pemilihan moda akibat perubahan ongkos, pelayanan
fasilitas dan tingkat keandalan waktu.
I.4 Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini permasalahan dibatasi pada : 1. Penelitian ini hanya mengambil pergerakan penduduk di kota Medan.
2. Responden yang dipilih adalah pengguna angkutan taksi. Kriteria responden yaitu masyarakat yang berpenghasilan menengah keatas,
Universitas Sumatera Utara
setidaknya memiliki satu kendaraan pribadi, dan lokasi responden yaitu di mall-mall, bandara, kantor-kantor pemerintahan maupun swasta, dan
perumahan warga. 3. Teori pemilihan moda yang digunakan adalah model pemilihan diskret
yaitu model logit biner binary choice model didasarkan pada pendekatan terhadap prilaku individu.
Menurut Tamin 2000, terdapat beberapa model pemilihan moda, diantaranya: a Model Pemilihan Moda Ujung-Perjalanan
o Model ini dalam penggunaanya akan menghasilkan besarnya
pergerakan setiap moda. o
Ciri pribadi yang berbeda-beda digunakan untuk memperkirakan pemilihan moda; contohnya, kelompok yang berbeda dalam model
analisis kategori. o
Model pemilihan jenis ini hanya berkaitan dengan beberapa hal seperti pendapatan, kepadatan permukiman, dan pemilikan
kendaraan. o
Dalam jangka pendek, model ini dapat sangat tepat, khususnya jika angkutan umum tersedia diseluruh daerah kajian yang tingkat
kemacetannya rendah. o
Model ini sangat tidak peka terhadap keputusan kebijakan pengambil keputusan tidak dapat berbuat banyak dalam
mempengaruhi pemilihan moda.
Universitas Sumatera Utara
b Model Pemilihan Moda Pertukaran-Perjalanan o
Model ini mempunyai keuntungan karena mempertimbangkan ciri pergerakan dan ketersediaan moda.
o Lebih sulit mempertimbangkan ciri pengguna jalan karena
pergerakan tersebut telah diagregasikan dalam bentuk matriks asal- tujuan.
o Mempunyai dasar teori yang lemah sehingga kemampuan
peramalannya diragukan. o
Model ini mengabaikan beberapa peubah kepekaan kebijakan misalnya tarif dan biaya parkir.
o Karena bersifat agregat, model ini tidak dapat digunakan untuk
memeodel secara tepat batasan dan ciri moda yang tersedia bagi setiap indivdu atau rumah tangga.
c Model Pemilihan Diskret o
Menganalisis prilaku pelaku perjalanan secara individu. Hal ini mencakup bagaimana merumuskan tingakah laku individu kedalam
model kebutuhan transportasi. o
Model ini lebih menekankan pada analisis pilihan konsumen untuk memaksimalkan kepuasnnya dalam mengkonsumsi pelayanan yang
diberikan oleh suatu moda transportasi pilihan. Konsumen sebagai pembuat keputusan, akan menyeleksi berbagai alternatif dan
memutuskan memilih moda transportasi yang memiliki nilai kepuasan tertinggi highest utility.
Universitas Sumatera Utara
o Model Diskret ini lebih baik dalam menanggapi unsur kunci dalam
pemlihan moda dan efisien dalam pengumpulan data, tidak seperti model tidak agregat yang sekarang ini jarang digunakan.
Sementara model pilihan diskret biner menurut Miro,2005 dibagi menjadi 3 model, diantaranya :
a. Model Logit Biner Model logit biner ini untuk pilihan 2 moda transportasi alternatif yaitu moda
i dan moda j. Bentuk model ini berupa: probabilitas peluang moda i untuk dipilih adalah bergantung pada nilai parameter atau kepuasan menggunakan moda i
dan j serta nilai eksponensial. b. Model Probit Binary Probit
Juga untuk 2 moda altenatif, tetapi model ini menekankan untuk menyamakan peluang kemungkinan individu untuk memilih moda 1, bukan moda
2 dan berusaha menghubungkan antara jumlah perjalanan dengan variabel bebas yang mempengaruhi, misalnya biaya cost dan variabel ini harus terdistribusi
normal. c. Model Multi Nominal MNL
Model ini merupakan model pilihan diskret yang paling terkenal dan popular. Pilihan yang dihadapi oleh konsumen dalam model ini cukup banyak
lebih dari 2 pilihan seperti 3 pilihan, 4 pilihan, dan seterusnya, sebagai contohnya ada moda kendaraan pribadi, ada mikrolet, ada taksi,ada taxi, ada sepeda motor,
ada berjalan kaki, ada bus umum, atau kereta api cepat.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis dilakukan dengan teknik Stated Preference. Terdapat 3 metodeteknik penyelesaian yang dapat dipakai dalam
pemilihan moda, yaitu: 1 Analytic Hierarchy Process AHP
• Merupakan salah satu metode analisis yang dipakai untuk mengukur atau mengetahui bobot prioritasrangking berdasarkan kriteria-
kriteria yang telah ditetapkan melalui perbandingan berpasangan yang diperoleh dari pengukuran aktual maupun pengukuran relatif
dari derajat kesukaan, kepentingan atau perasaan konsumen • Biasanya meode ini dipakai dalam pengambilan keputusan teradap
suatu permasalaan setelah melalui tahap perengkingan dan tidak dapat memberikan secara spesifik karekteristik dan sensitivitas
terhadap suatu pilihan moda • Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian
secara statistik sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk
• Pengisisan kuesioner sulit, karena responden diminta untuk membandingkan satu per satu tiap kriteria dengan range penilaian
yang sangat luas 2 Teknik Revealed Preference RP
• Analisis pilihan masyarakat berdasarkan laporan yang sudah ada. • Dengan menggunakan teknik statistik diidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi pemilihan.
Universitas Sumatera Utara
• Teknik terhadap suatu keadaan pelayanan yang pada saat sekarang belum ada dan bisa jadi keadaan tersebut jauh berbeda dari keadaan yang ada
sekarang. 3 Teknik Stated Preference SP
Teknik SP merupakan pendekatan terhadap responden untuk mengetahui respon mereka terhadap situasi yang berbeda. Pada teknik SP ini, peneliti dapat
mengontrol secara penuh faktor-faktor yang ada pada situasi yang dihipotesis. Masing-masing individu ditanya tentang responnya jika mereka dihadapkan kepada
situasi yang diberikan dalam keadaan yang sebenarnya bagaimana preferensinya terhadap pilihan yang ditawarkan. Charles Sitindaon
Selanjutnya responden ditanya mengenai pilihan apa yang mereka inginkan untuk melakukan sesuatu atau bagaimana mereka membuat rangkingrating atau
pilihan tertentu didalam satu atau beberapa situasi dugaan. Charles Sitindaon Sifat utama dari stated preference survey seperti yang dikutip dari
Sitendaon adalah sebagai berikut : 1. Stated preference didasarkan pada pernyataan pendapat responden
mengenai bagaimana respon mereka terhadap beberapa alternatif hipotesa. 2. Setiap pilihan dipresentasikan sebagai “paket” dari atribut yang berbeda
seperti waktu, ongkos, headway, reability dan lain-lain. 3. Peneliti membuat alternatif hipotesa sedemikian rupa sehingga pengaruh
individu pada setiap atribut dapat diestimasi; ini diperoleh dengan teknik desain eksperimen eksperimental design.
Universitas Sumatera Utara
4. Alat interview questionnaire harus memberikan alternatif hipotesa yang dapat di mengerti oleh responden, tersusun rapi dan masuk akal.
5. Responden menyatakan pendapatnya pada setiap pilihan option dengan melakukan ranking, rating dan choice pendapat terbaiknya dari sepasang
atau sekelompok pernyataan. 6. Respon sebagai jawaban yang diberikan oleh individu dianalisa untuk
mendapatkan ukuran kuantitatif mengenai hal yang penting reality pada setiap atribut.
Dari ketiga metode diatas, maka metode SP merupakan metode yang tepat digunakan dalam penelitian ini. Selain karena alasan-alasan yang dikemukakan
diatas juga dikarenakan pengisian kuisioner yang mudah dan cepat serta tidak menyita banyak waktu konsumen yang menggunakan taksi.
I.5 Metodologi Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah: