Studi Terdahulu Yang Berkaitan Dengan Moda Choice

4. Analisa logit

Teknik estimasi pilihan diskrit, seperti logit diperlukan teknik statistik yang lebih maju dalam analisis data stated preferance dan secara umum metode ini lebih disukai. Meskipun pada mulanya dimasukkan untuk menganalisa choice data diskrit, tipe lain dalam mengukur pilihan seperti rating dan ranking dapat juga dianalisa sebagai choice data melalui pendekatan transpormasi atu rating yang diperlakukan sebaai proporsi pilihan choice poportion.

II.6 Studi Terdahulu Yang Berkaitan Dengan Moda Choice

Sebagai bahan pebandingan penulis mengemukakan salah satu contoh studi terdahulu yang juga membahas tentang pemilihan moda transportasi yaitu dengan menggunakan metode stated preference, yaitu sebagai berikut: 1. Studi lainnya yang membahas tentang moda choice yaitu taksi “Model Pemilihan dan tingkat kebutuhan taksi di kota Padang”:Yosritzal, ITB. Dalam studinya beliau menggunakan metode stated preference dimana utilitas pemilihan taksi dikembangkan dengan memanfaatkan data SP yang dianalisis dengan pendekatan multi regresi. Sensitifitas respon individu dalam memilih angkutan taksi terhadap perubahan atribut diukur dengan menggunakan analisis elastisitas model. Model pemilihan taksi dibangun berdasarkan analisis terhadap data stated preference. Uji statistik yang dilakukan terhadap model menunjukkan bahwa model yang diperoleh cukup baik. Universitas Sumatera Utara Analisis elastisitas menunjukkan bahwa pengaruh masing-masing atribut berbeda menurut golongan sosio ekonomi orang. Orang dengan pendapatan diatas Rp. 1.000.000,00, pilihannya lebih dipengaruhi oleh perubahan waktu dari pada perubahan ongkos dan penghasilan. Sedangkan orang dengan penghasilan kurang dari Rp. 500.000,00 lebih mempertimbangkan perubahan ongkos. Pada analisis data SP, model utilitas yang dihasilkan cukup memenuhi syarat uji statistik meskipun koefisien determinasinya relatif rendah. 2. ”Analisa Pemilihan Moda Transportasi Pengguna Jasa Angkutan Umum Medan-Pematang Siantar” Desfine Silitonga, 2006. Moda angkutan yang dipilih adalah bus Intra dan KUPJ, penelitian dilakukan dengan metode stated preference dengan melibatkan sebanyak 189 responden. Model pemilihan moda yang digunakan adalah model logit binomial dan etimasi parameternya menggunakan analisa multiple liner regression. Berdasarkan hasil analisa diperoleh model pemilihan moda untuk bus Intra dan KUPJ, dalam bentuk utilitasnya adalah sebagai berikut: U B.Intra-B.KUPJ= -2.040+0.0012 X1+ 0.064 X2 + 0.040 X3, dari hasil persamaan tersebut dapat diketahui koefisien regresi tiap-tiap atribut, yaitu selisih cost X1= 0.0012, selisih time X2= 0.064, dan selisih headway X3= 0.040. Sehingga diketahui bahwa atribut yang paling sensitive mempengaruhi probabilitas pemilihan moda adalah waktu tempuh perjalanan time. Universitas Sumatera Utara 3. Penelitan terhadap bus AC dan non AC di kota Medan Desy Juliana, 2008. ssDalam penelitiannya penulis menggunakan pendekatan disagregat stokastik serta menggunakan model pemilihan diskret, yaitu model Logit MultinominalBinominal Teknik Stated Preference . Hasil analisis menunjukkan alasan pemilihan terbesar untuk moda bus non AC adalah pertimbangan kemudahanmobilitas, sedangkan untuk bus AC karena pertimbangan kenyamanan. Hasil pengukuran presentase pengaruh semua atribut R² diperoleh nilai yang cukup rendah yaitu 11.3 dipengaruhi tiga variabel dan sisanya 88.7 dipengaruhi variabel lain yang belum dipertimbangkan. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Umum Penelitan ini terlebih dahulu melakukan survei awal observasi khususnya di pusat-pusat perbelanjaan, bandara, hotel, rumah sakit dan perumahan warga sesuai dengan batasan studi yang ditentukan untuk mengetahui keadaan dilapangan sehingga memudahkan dalam strategi penyebaran angket isian kuisioner kepada penumpang pada saat pengumpulan data primer dari pelaksanaan survei sesungguhnya. Elemen yang perlu diketahui berupa identitas responden seperti: tujuan perjalanan, usia, pekerjaan penghasilan, latar belakang menggunakan moda dan frekuensi perjalanan. Prosedur pelaksanaan penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Karena studi merupakan penelitian sederhana,maka tahap pertama adalah menentukan 2 jenis operator taksi yang akan diteliti dari sejumlah operator taksi yang ada sebagai contoh aplikasi dari penelitian. Dalam hal ini yang dipilih adalah Taksi Matra dan Taksi Express. Alasan pemilihan kedua jenis taksi tersebut adalah: • Dari data Dinas Perhubungan Kota Medan, jumlah armadanya merupakan yang terbanyak. • Kedua jenis taksi tersebut sudah memenuhi syaratstandar kendaraan yang digunakan untuk angkutan taksi sesuai Keputusan Menteri Perhubungan nomor: KM. 35 Tahun 2003, yang harus dilengkapi dengan: Universitas Sumatera Utara