I.6 Hasil Yang Diharapkan
Dari penelitan ini nantinya akan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi pelaku perjalanan dalam melakukan pemilihan moda, untuk
memperoleh suatu model pemilihan moda yang dapat menjelaskan probabilitas pelaku perjalanan dalam memilih moda angkutan taksi.
Diakhir penelitian ini akan didapat suatu persamaan model pemilihan dalam bentuk utilitasnya dimana nilai yang terbesar merupakan atribut yang sangat besar
mempengaruhi pelaku perjalanan dalam pemilihan moda angkutan taksi di kota Medan.
Universitas Sumatera Utara
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang penelitian ini dibuat, masalah, tujuan dan
manfaat BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisikan tentang wilayah penelitian dan kajian pustaka yang menyangkut judul serta mendukung istilah yang tertera pada judul penelitian ini.
BAB III METODE PENELITIAN Berisikan metode yang dipakai dalam penelitian ini.
BAB IV ANALISIS DATA DAN HASIL PEMBAHASAN Berisikan tentang perhitungan dari data-data yang diperoleh dengan
menggunakan metode stated preference yaitu dengan program SPSS.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN Berisikan tentang kesimpulan dan saran dari hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Konsep Pemodelan
II.1.1 Pemodelan Transportasi
Model adalah sesuatu yang dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya yang ada di lapangan atau merupakan suatu alat bantu atau media yang
dapat digunakan untuk mencerminkan dan menyederhanakan suatu realita dunia sebenarnya secara terukur. Model memiliki berbagai macam jenis, seperti dikutip
dari:
1. Model verbal, yakni model yang menggambarkan keadaan yang ada dalam bentuk kalimat. Misalnya: suatu kota yang dipenuhi dengan pepohonan
yang rindang dengan sungai yang indah. 2. Model fisik, yakni model yang menggambarkan keadaan yang ada dengan
ukuran yang lebih kecil. Misalnya: model bangunan, model saluran, model jembatan dan maket bangunan.
3. Model matematis, yakni model yang menggambarkan keadaan yang ada dalam bentuk persamaan-persamaan matematis. Model inilah yang dipakai
pada perencanaan transportasi. Misalnya: jumlah lalu lintas yang sebanding dengan jumlah penduduk.
Model matematis transportasi dapat dijabarkan dalam bentuk-bentuk berikut ini: 1. Deskriptif, yang menjelaskan keadaan yang ada atau keadaan jika dilakukan
suatu perubahan terhadap keadaan yang ada. 2. Prediktif, yang meramalkan keadaan yang akan datang.
Universitas Sumatera Utara