Nasabah Selaku Konsumen Produk Perbankan

BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG PERLINDUNGAN NASABAH DALAM

HUKUM PERBANKAN INDONESIA

A. Nasabah Selaku Konsumen Produk Perbankan

Konsumen jasa perbankan lebih dikenal dengan sebutan nasabah. Nasabah dalam konteks UU No. 10 tahun 1998 Pasal 18 tentang perubahan atas UU No. 7 Tahun 1992 tentang Perbankan di bedakan menjadi dua, yaitu: nasabah penyimpan dan nasabah debitur. Nasabah Penyimpan adalah nasabah yang menempatkan dananya di bank dalam bentuk simpanan, berdasarkan perjanjian baru dengan nasabah yang bersangkutan. Nasabah Debitur adalah nasabah yang memperoleh fasilitas kredit atau pembiayaan berdasarkan prinsip syariah atau yang dipersamakan dengan itu berdasarkan perjanjian bank dengan nasabah yang bersangkutan. Ada 2 dua masalah yang sering di keluhkan konsumen jasa perbankan, yaitu : 1. Pengaduan produk perbankan, seperti ATM Automatic Teller Machine, kartu kredit dan aneka ragam jenis tabungan, termasuk keluhan produk perbankan terkait dengan janji hadiah produk perbankan. 2. Pengaduan soal kerja petugas yang tidak simpatik dan kurang profesional khususnya petugas service point, customer service, dan satpam. 32 32 Sudarmutmo. Hukum Advokasi Konsumen, Bandung: PT. citra Aditya Bakti, 1999. Hlm 19-20 Universitas Sumatera Utara Dalam Pasal 1 angka 30 UU No. 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen, Pengaturan UUPK yang sangat terkait dengan perlindungan hukum bagi nasabah selaku konsumen perbankan adalah ketentuan mengenai tata cara pencantuman klausula baku. Klausula baku adalah setiap aturan atau ketentuan dari syarat-syarat yang telah dituangkan dalam suatu dokumen dan atau perjanjian yang mengikat dan wajib dipenuhi oleh konsumen. Hak dan Kewajiban Nasabah Kegiatan pada suatu bank, baik dalam hal tabungan, kredit, deposito, dan giro maupun setiap transaksi yang dilakukan bank ataupun di dalam pemanfaatan atau fitur dan produk perbankan yang menghasilkan hadiah-hadiah, maka nasabah haruslah memperhatikan segala hak dan kewajibannya dalam perbankan tersebut. Hak dan kewajiban ini sangatlah penting karena nasabah akan terlindungi dari segala hal yang tidak diinginkan terjadi dalam berbagai transaksi keuangan sebagai dampak hubungan yang timbul dengan pihak perbankan. Adapun yang menjadi hak nasabah tersebut adalah : 33 1. Nasabah berhak untuk mengetahui secara terperinci tentang produk- produk perbankan yang ditawarkan. Merupakan hak utama dari nasabah, bila terjadi ketidakjelasan dari customer service-nya, maka sangat sulit bagi nasabah untuk memilih produk perbankan apa yang sesuai dengan kehendaknya, hak-hak apa saja yang akan diterima oleh nasabah apabila nasabah akan memberikan dana kepada pihak bank untuk dipergunakan. 33 Ronny Sautma Hotma, op. cit, hlm 57 Universitas Sumatera Utara 2. Nasabah berhak untuk mendapatkan bunga atas produk tabungan dan deposito yang telah diperjanjikan terlebih dahulu. Dalam praktek perbankan tersebut, berlaku ketentuan bahwa nasabah yang mau menyimpan dananya pada suatu bank adalah tidak dengan cuma-cuma. Besarnya bunga ini dapat dilihat pada ketentuan yang berlaku pada setiap bank menurut produk yang ada pada masing-masing bank. Besarnya bunga pada umumnya adalah ditentukan oleh kebijaksanaan Bank Indonesia sebagai Bank Central di Indonesia. Adapun yang menjadi kewajiban nasabah adalah memperhatikan penampilan bank tersebut dengan melakukan pemantuan dan analisis terhadap indikator-indikator penting yang bisa mendeteksi gejala dari kemungkinan timbulnya masalah pada bank tersebut. Jadi, nasabah wajib memperhatikan segala sesuatu yang berkaitan dengan keadaan dalam hal kemajuan dan kemunduran bank tersebut. Beberapa hal yang harus selalu diperhatikan oleh nasabah, yakni menurut Siti Suparni Wiratmo, dalam hal : 34 1. Menilai kewajaran terhadap tingkat suku bunga produk tabungan dan deposito, yang dikaitkan dengan tingkat suku bunga pasar yang umumnya berlaku. Apabila tingkat suku bunga dari produk tabungan dan deposito terlalu tinggi bila dibandingkan dengan tingkat suku bunga pasar pada umumnya, maka semakin besar resiko yang harus dipikul nasabah tersebut. 34 Siti Suparni Wiratno, Deteksi Dini Likuidasi Bank, Makalah disampaikn pada seminan Perlindungan Masyarakat Konsumen Terhadap Produk Perbankan, diselenggarakan oleh Pusat Pengkajian Hukum Jakarta, 2 Juni 1991, hlm 11-14 Universitas Sumatera Utara 2. Nasabah harus menilai akan kemampuan bank tersebut dalam mencetak laba setelah kena pajak selama dua tahun berturut-turut. Laba tersebut harus merupakan laba yang didapat dari pendapatan bank, bukan dari penjualan aktiva bank tersebut. 3. Nasabah juga harus memperhatikan ekspansi kredit yang dilakukan bank tersebut, sehingga sesuai dengan selisih antara pendapatan bunga dan biaya tabungan atau Net Interest Margin. Artinya, bila ekspansi kreditnya tinggi dan NIM-nya rendah berarti bank tersebut dalam kondisi yang tidak baik, dan sebaliknya. 4. Nasabah juga harus memperhatikan Loan Deposit Ratio perbandingan antara pinjaman yang diberikan sebelum dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu dengan sumber dana pihak ketiga. LDR yang baik sesuai dengan ketentuan yang dikeluarkan oleh Bank Central adalah apabila suatu bank mempunyai LDR antara 70-80 bila LDR nya lebih dari 110 berarti bank tersebut dalam kondisi yang tidak baik. 5. Lihat apakah dana pihak ketiga yang ditempatkan oleh bank tersebut ditempatkan dalam aktiva produktif. 6. Perhatikan ratio antara modal bank dengan aset bank tersebut. Berdasarkan beberapa ketentuan di atas, maka seorang nasabah dapat melaksanakan fungsinya yang berhubungan dengan pihak perbankan dalam memantau dan menyelidiki tingkat keuangan suatu bank. Hal ini penting karena inilah yang menjadi kewajiban nasabah untuk menghindarkan dirinya dari Universitas Sumatera Utara berbagai kerugian dimasa mendatang dalam transaksi yang dilakukan dengan pihak perbankan. Hak dan Kewajiban Bank Dalam melaksanakan kegiatan usahanya bank harus melaksanakannya dengan sewajarnya dan tidak boleh bertentangan dengan kesejahteraan umum. Pihak perbankan, khususnya para pejabat perbankan itu sendiri haruslah melaksanakan tugas dan tanggung jawab dalam segala kegiatan usahanya berdasarkan kewajiban yang telah ada dan sudah diatur dengan jelas. Adapun kewajiban dari bank yang diatur dalam UU No.10 Tahun 1998 tentang Perbankan adalah sebagai berikut : 35 1. Kewajiban bank untuk tetap menjaga rahasia identitas nasabah Hal ini sebagai tanggung jawab bank yang paling utama yakni menjaga rahasia identitas dari pihak nasabah dan segala transaksi yang dilakukan nasabah. Adapun dasar pemikiran adanya kewajiban bank memegang rahasia identitas keuangan nasabah didasarkan atas beberapa hal antara lain : a. Hak setiap orang atau badan hukum untuk tidak ikut campur terhadap masalah yang bersifat pribadi. b. Hak yang timbul dari hubungan perikatan antara bank dan nasabahnya. c. Atas dasar ketentuan UU No. 10 tahun 1998 tentang Perbankan, yang menegaskan bahwa berdasarkan fungsi utama bank dalam 35 Bambang Setijopardjo, Menyingkap Kontroversi Rahasia Bank,harian ekonomi, 4 Juli hlm 3 Universitas Sumatera Utara menghimpun dana dari masyarakat berdasarkan kepercayaan dari msyarakat. Dengan demikian pengetahuan tentang keadaan keuangan nasabah tidak disalah gunakan dan wajib dijaga kerahasiaannya oleh setiap bank. d. Kebiasaan dan kelaziman dalam dunia perbankan . e. Karakteristik kegiata usaha bank. 2. Kewajiban bank untuk mengamankan dana nasabah atau simpanannya. Hal ini sebagai salah satu cara yang ditempuh untuk melindungi pihak nasabah. Hal ini dilakukan dengan menjamin suatu simpanan nasabah di bank dengan suatu asuransi yang dikenal dengan asuransi deposito. Dalam hal ini dikelolah oleh suatu lembaga asuransi dan sangat diperlukan. Hal ini terjadi khusunya saat-saat likuidasi bank terjadi di orde baru. Tetapi dengan keluarnya UU No. 10 Tahun 1998 maka asuransi deposito ini telah menjadi kewajiban bank. 3. Kewajiban bank untuk melaporkan kegiatannya secara transparan pada masyarakat. Maksud hal ini adalah bank wajib melaporkan kegiatan banknya pada masyarakat secara transparan, artinya bank wajib melaporkan kegiatannya selama kurun waktu tertentu. Hal ini dilaporkan dalam bentuk neraca laba- rugi dan laporan keuangan. Laporan ini wajib dimuat dalam media massa setiap 3 tiga bulan. 4. Kewajiban bank untuk tahu secara mendalam tentang nasabahnya. Dalam hal ini bank wajib meminta keterangan bukti diri dan identitas asli dari Universitas Sumatera Utara calon nasabahnya, hal ini dimksud dalam penerapan prinsip “ Know Your Customer”, untuk mencegah hal-hal yang merugikan. Hak lain dan yang terutama dari lembaga perbankan itu sendiri adalah menerima uang dari sejumlah masyarakat. Dengan diterimanya sejumlah uang dari nasabah tersebut, maka bank tersebut akan menyalurkannya ke dalam produk perbankan lainnya, misalnya pemberian kredit. Bank juga berhak atas syarat- syarat dari suatu perjanjian yang dilakukan oleh bank dengan nasabah, dimana isi dari perjanjian tersebut yang merupakan suatu perjanjuan baku, merupakan hak bank.

B. Perlindungan Nasabah Selaku Konsumen Produk Perbankan.

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terdaftar Dikaitkan Dengan Undang-Undang Kepabeanan

3 44 75

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Tinjauan Hukum Proses Acara Mediasi Perbankan Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah Berdasarkan PBI No 10/1/PBI/2008

0 30 105

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Analisis Aturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Berdasarkan Pbi No. 7/6/Pbi/2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah

0 43 128

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PATEN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.I4 TAHUN 2OO1.

0 0 10

PENYELESAIAN PUNGADUAN NASABAH PENGGUNA JASA SAFE DEPOSITE BOX (SDB) DITINJAU DARI PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH.

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK TERHADAP PENYELUNDUPAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH BANK DITINJAU DARI PBI NO 8/5/PBI/2006 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PBI NO 10/1/2008 TENTANG MEDIASI PERBANKAN.

0 0 1

Tinjauan Yuridis terhadap Perlindungan Hukum Nasabah Pemegang Kartu Kredit Berbunga Majemuk dikaitkan dengan PBI Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelengga.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS PENYALAHGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN KARTU KREDIT DITINJAU DARI PBI NO. 16/1/PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN.

0 0 1