Pengertian Hukum Perbankan dan Jenis-Jenis Transaksi Perbankan

BAB II ASPEK HUKUM PARA PIHAK DALAM TRANSAKSI PERBANKAN

A. Pengertian Hukum Perbankan dan Jenis-Jenis Transaksi Perbankan

Hukum yang mengatur masalah perbankan disebut hukum perbankan Banking Law yakni merupakan seperangkat kaedah hukum dalam bentuk peraturan perundang undangan, yurisprudensi, doktrin, dan lain-lain sumber hukum yang mengatur masalah-masalah perbankan sebagai lembaga, dan aspek kegiatannya sehari-hari, rambu-rambu yang harus dipenuhi oleh suatu bank, perilaku petugas-petugasnya, hak, kewajiban, tugas dan tanggung jawab, para pihak yang tersangkut dengan bisnis perbankan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh bank, eksistensi bank, dan lain-lain yang berkenaan dengan dunia perbankan tersebut. 15 Ruang lingkup dari pengaturan hukum perbankan adalah sebagai berikut : 16 1. Asas-asas perbankan, seperti norma efisiensi, keefektifan, kesehatan bank, profesionalisme pelaku perbankan, maksud dan tujuan lembaga perbankan, hubungan, hak dan kewajiban bank. 2. Para pelaku bidang perbankan, seperti dewan komisaris, direksi dan karyawan, maupun pihak terafiliasi. Mengenai bentuk badan hukum pengelola, seperti PT. Persero, Perusahaan Daerah, koperasi atau perseroan 15 Muhammad Djumhana, Asas-Asas Hukum Perbankan Indonesia, Bandung :Citra Aditya Bakti, 1993, hlm 10. 16 Munir Fuadi, Hukum Perbankan Modern Bandung:PT: citra Aditya Bakti, 1999,hlm 14 Universitas Sumatera Utara terbatas. Mengenai bentuk kepemilikan, seperti milik pemerintah, swasta, patungan dengan asing atau bank asing. 3. Kaedah-kaedah perbankan yang khusus diperuntukkan untuk mengatur perlindungan kepentingan umum dari tindakan perbankan, seperti pencegahan persaingan yang tidak sehat, antitrust, perlindungan nasabah, dan lain-lain. 4. Yang menyangkut dengan struktur ogranisasi yang berhubungan dengan bidang perbankan, seperti eksistensi dari Dewan Moneter, Bank Sentral, dan lain-lain. 5. Yang mengarah kepada pengamanan tujuan-tujuan yang hendak dicapai oleh bisnisnya bank tersebut, seperti pengadilan, sanksi, insentif, pengawasan, prudent banking, dan lain-lain. “Berdasarkan PBI Pasal 1 angka 5 No.77PBI2005 Jo. No. 1010PBI2008 tentang Penyelesaian Pengaduan Nasabah transaksi keuangan adalah pemanfaatan produk dan atau jasa perbankan maupun produk dan atau jasa lembaga keuangan lain dan atau pihak ke tiga lainnya yang ditawarkan melalui bank.” Dari defenisi tersebut jelaslah bahwa transaksi keuangan berkaitan dengan produk dan jasa yang ditawarkan oleh pihak perbankan. Perlu dicatat bahwa sistem transaksi dari berbagai bank di Indonesia berbeda-beda karakteristiknya. Hal ini bergantung pada produk perbankan masing-masing bank. Transaksi sangat berhubungan erat dengan kontrak, menurut Pasal 1313 Kitab Undang-undang Hukum Perdata kontrak atau perjanjian adalah kesepakatan antara dua orang atau Universitas Sumatera Utara lebih mengenai hal tertentu yang disetujui oleh mereka. Dalam melakukan sebuah kontrak dan transaksi harus sesuai dengan ketentuan syarat-syarat kontrak yang diatur dalam Pasal 1320 KUHPerdata, yaitu sepakat mereka yang mengikatan dirinya, kecakapan untuk membuat suatu perjanjian atau perikatan, adanya suatu hal tertentu, dan sesuatu yang diperjanjikan merupakan sesuatu yang halal dan tidak melanggar hukum. Menurut Rachmadi Usman Sistem Keuangan didefenisikan sebagai suatu sistem yang terdiri dari sistem moneter dan diluar dari sistem moneter. Sistem moneter ini terdiri dari otoritas moneter dan diluar otoritas moneter. Sistem moneter terdiri dari otoritas moneter, yang mempunyai kemampuan untuk menciptakan uang primer dari bank-bank pencipta uang giral, sedang lembaga keuangan lainnya termasuk dalam kelompok diluar sistem moneter. 17 Pendapat lainnya menurut Rachmadi Usman memberi cakupan daripada sistem keuangan itu lebih luas dan jelas. Sistem keuangan adalah suatu sistem yang terdiri dari : 18 a. Lembaga-lembaga keuangan, lembaga-lembaga intermediasi yang menghubungkan unit yang surplus dan yang defisit dalam suatu ekonomi. b. Instrumen-instrumen keuangan, dikeluarkan oleh lembaga-lembaga tersebut. c. Pasar tempat instrumen-instrumen tersebut diperdagangkan. d. Jadi, dalam hal ini tampak bahwa selain bank sebagai lembaga keuangan moneter, maka dapat juga sebagai lembaga yang mengeluarkan produk, dan jasa lembaga keuangan itu sendiri untuk kepentingan nasabah. Dalam dunia perbankan ada dua jenis transaksi keuangan, yaitu : 19 17 Rachmadi Usman, Aspek-Aspek Hukum Perbankan Indonesia,Jakarta:PT.Garamedia Pustaka Utama,2003,hlm 60 18 Ibid Rachmadi Usman Universitas Sumatera Utara 1. Taransaksi Tunai Yaitu suatu metode menjalankan transaksi finansial secara khusus melalui penggunaan mata uang. 2. Transaksi Usaha Yaitu suatu metode menjalankan transaksi yang menghasilkan catatan finansial, yaitu cek, tanda terima, tagihan, akta, kwitansi, kontrak. Kelebihan sistem transaksi tunai ini adalah: a. Setiap orang dapat datang dengan mata uang untuk membayar barang dan jasa. b. Kurangnya catatan keuangan menjadikannya sulit untuk menghubungkan seseorang dengan aktifitas kejahatan atau dengan pembelian atau penjualan barang atau jasa ilegal bagi pihak yang melakukan tindak pidana. c. Pemasukan yang tidak dilaporkan sehingga tidak kena pajak. d. Mata uang yang diterima kelihatannya sudah merupakan yang biasa dan umum. Kekurangan sistem transaksi tunai ini, adalah: a. Dalam jumlah besar uang tunai mencurigakan dan menarik perhatian pada siapapun yang mengambil atau bagi pihak yang menyimpannya. b. Kurangnya catatan sehingga apabila dalam jumlah besar menjadikannya sulit untuk mencegah dari pencurian. c. Uang tunai dalam jumlah besar sulit ditangani dan dipindahkan. 19 TB. Irman S, Hukum Pembuktian Pencucian Uang,Bandung:MQS Publishing AYYCCS Group,2006,hlm 61-62 Universitas Sumatera Utara Kelebihan transaksi usaha, adalah : a. Terdapat suatu efisiensi dan keamanan yang lebih besar apabila transfer dana tersebut. b. Kehilangan akibat pencurian lebih dapat dikurangi. c. Kesempatan dalam kegiatan usaha tersedia lebih besar seperti investasi legal dalam real estate, properti dan sekuritas. Kekurangan transaksi usaha ini, adalah : a. Harus membayar pajak atas pemasukan yang dilaporkan. b. Catatan-catatan transaksi usaha merupakan bahan pemeriksaan oleh pihak berwenang. c. Pemalsuan catatan transaksi usaha merupakan kejahatan yang merupakan pembuktian adanya aktivitas kejahatan. d. Transaksi usaha dapat diikuti sumber dan tujuan yang dapat mengarah pada aktivitas kejahatan.

B. Sumber-Sumber Hukum Perbankan

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terdaftar Dikaitkan Dengan Undang-Undang Kepabeanan

3 44 75

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Tinjauan Hukum Proses Acara Mediasi Perbankan Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah Berdasarkan PBI No 10/1/PBI/2008

0 30 105

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Analisis Aturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Berdasarkan Pbi No. 7/6/Pbi/2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah

0 43 128

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PATEN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.I4 TAHUN 2OO1.

0 0 10

PENYELESAIAN PUNGADUAN NASABAH PENGGUNA JASA SAFE DEPOSITE BOX (SDB) DITINJAU DARI PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH.

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK TERHADAP PENYELUNDUPAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH BANK DITINJAU DARI PBI NO 8/5/PBI/2006 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PBI NO 10/1/2008 TENTANG MEDIASI PERBANKAN.

0 0 1

Tinjauan Yuridis terhadap Perlindungan Hukum Nasabah Pemegang Kartu Kredit Berbunga Majemuk dikaitkan dengan PBI Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelengga.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS PENYALAHGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN KARTU KREDIT DITINJAU DARI PBI NO. 16/1/PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN.

0 0 1