Perumusan Masalah Tujuan dan Manfaat Penulisan Keaslian Penulisan Tinjauan Kepustakaan

menempatkan konsumen jasa perbankan memiliki posisi yang sejajar dengan bank. 11

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah disebutkan di atas, maka diperolehlah beberapa permasalahan yang penting untuk diajukan, yakni sebagai berikut : 1. Bagaimana mekanisme penyelesaian pengaduan nasabah berdasarkan PBI No.77PBI2005 jo. No.1010PBI2008 ? 2. Bagaimana hak dan kewajiban nasabah selaku konsumen berdasarkan UU Perlindungan Konsumen ? 3. Bagaimana usaha penyelesain pengaduan nasabah yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut Cabang Medan ? 4. Bagaimana batasan tanggung jawab bank terhadap penyelesaian pengaduan nasabah ?

C. Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Untuk mengetahui mekanisme penyelesaian pengaduan nasabah berdasarkan PBI No.77PBI2005 Jo. No. 1010 PBI2008.. 2. Untuk mengetahui hak dan kewajiban nasabah selaku konsumen berdasarkan UU Perlindungan Konsumen. 11 Hermansyah, Hukum Perbankan Indonesia Jakarta: Kencana, 2008, hlm 188 Universitas Sumatera Utara 3. Untuk mengetahui usaha penyelesaian pengaduan nasabah yang diterapkan oleh PT. Bank Sumut Cabang Medan. 4. Untuk mengetahui batasan tanggung jawab bank terhadap penyelesaian pengaduan nasabah.

D. Keaslian Penulisan

Skripsi yang berjudul “ Tinjauan Hukum Penyelesaian Pengaduan Nasabah Berdasarkan Peraturan BI no.77PBI2005 Jo. No.1010PBI2008 Dikaitkan Dengan UU Perlindungan Konsumen”. Merupakan hasil karya dan ide sendiri. Skripsi ini belum pernah dibahas oleh pihak manapun. Skripsi ini dibuat sebagaimana seharusnya dan tidak merekayasa dan meniru dari skripsi yang pernah ada. Penulis menyusun melalui referensi buku-buku, media cetak, dan elektronik dan bantuan dari berbagai pihak. Dalam penulisan ini dituangkan segala pemikiran untuk kelayakan di dalam penulisan skripsi ini dan menjamin bahwa skripsi dengan judul seperti yang telah disebutkan di atas belum pernah dibuat.

E. Tinjauan Kepustakaan

Tinjauan hukum dalam penyelesaian pengaduan nasabah, sangat berhubungan erat dengan Bank, dan perlindungan hukum bagi nasabah. Lembaga perbankan merupakan inti dari sistem keuangan dari setiap Negara Indonesia. Bank adalah lembaga keuangan yang menjadi tempat bagi orang-perorangan, badan-badan usaha swasta, badan usaha milik negara, bahkan lembaga-lembaga Universitas Sumatera Utara pemerintahan dan dana-dana yang dimiliknya. Bank melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian. Menurut G.M. Verryn Stuart dalam bukunya “Bank Politik” berpendapat bahwa Bank adalah suatu badan yang bertujuan untuk memuaskan kebutuhan kredit, baik dengan alat-alat pembayarannya sendiri ataupun dengan uang yang diperolehnya dari orang lain. Maupun dengan jalan mengedarkan alat-alat penukaran baru berupa uang giral. 12 Nasabah merupakan konsumen dari pelayanan jasa perbankan, perlindungan konsumen merupakan suatu tuntutan yang tidak boleh di abaikan begitu saja. Kedudukan nasabah dalam hubungannya dengan pelayanan jasa perbankan, berada pada dua posisi yang dapat bergantian sesuai dengan sisi mana mereka berada. Fokus persoalan perlindungan nasabah tertuju pada ketentuan peraturan perundang-undangan serta ketentuan perjanjian yang mengatur hubungan antara bank dengan nasabahnya. Hubungan hukum yang terjadi antara bank dengan nasabah dapat terwujud dari suatu perjanjian, baik perjanjian yang berbentuk akta di bawah tangan maupun dalam bentuk otentik. Dalam konteks inilah perlu pengamatan yang baik untuk menjaga suatu bentuk perlindungan bagi konsumen namun tidak melemahkan kedudukan posisi bank, hal demikian perlu mengingat seringnya perjanjian yang dilakukan antara bank dengan nasabah telah di bakukan dengan sebuah perjanjian baku. 13 Perlindungan Hukum Bagi Nasabah yaitu bahwa hukum melindungi kepentingan seseorang dengan cara mengalokasikan suatu kekuasaan kepadanya untuk bertindak dalam rangka kepentingan tersebut. Pengalokasian kekuasaan ini dilakukan secara terukur, dalam arti ditentukan Menurut Satjipto Raharjo 12 http:www.kaskus.blogspot.com di akses 15 November 2009 13 Muhammad Djumhana. Hukum Perbankan Di Indonesia. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti. 2000. Hlm 282. Universitas Sumatera Utara keluasan dan kedalamannya. Kekuasaan yang demikian itulah yang disebut dengan Hak. Dengan demikian tidak setiap kekuasaan dalam masyarakat itu bisa disebut sebagai hak, melainkan hanya kekuasaan tertentu saja. Yaitu yang diberikan oleh hukum kepada seseorang. 14

F. Metode Penelitian

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terdaftar Dikaitkan Dengan Undang-Undang Kepabeanan

3 44 75

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Tinjauan Hukum Proses Acara Mediasi Perbankan Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah Berdasarkan PBI No 10/1/PBI/2008

0 30 105

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Analisis Aturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Berdasarkan Pbi No. 7/6/Pbi/2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah

0 43 128

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PATEN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.I4 TAHUN 2OO1.

0 0 10

PENYELESAIAN PUNGADUAN NASABAH PENGGUNA JASA SAFE DEPOSITE BOX (SDB) DITINJAU DARI PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH.

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK TERHADAP PENYELUNDUPAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH BANK DITINJAU DARI PBI NO 8/5/PBI/2006 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PBI NO 10/1/2008 TENTANG MEDIASI PERBANKAN.

0 0 1

Tinjauan Yuridis terhadap Perlindungan Hukum Nasabah Pemegang Kartu Kredit Berbunga Majemuk dikaitkan dengan PBI Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelengga.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS PENYALAHGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN KARTU KREDIT DITINJAU DARI PBI NO. 16/1/PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN.

0 0 1