Hak Dan Kewajiban Nasabah Selaku Konsumen Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen

3.2 Pertemuan dalam rangka pelaksanaan proses mediasi a. Ikuti pertemuan dengan bank yang difasilitasi oleh mediator dalam rangka mencapai penyelesaian terhadap permasalahan yang disengketakan. Dalam pelaksanaan mediasi tersebut, mediator bersikap netral dan tidak memberikan rekomendasi atau keputusan. b.Penandatanganan akta kesepakatan. Anda harus menandatangani kesepakatan dengan bank yang dihasilkan dari proses mediasi yang dituangkan dalam akta kesepakatan. Akta kesepakatan dapat memuat kesepakatan penuh atau kesepakatan sebagian atas hal yang dipersengketakan ataupun pernyataan tidak dicapainya kesepakatan dalam proses mediasi. 4. Laksanakan akta kesepakatan. a. Lakukan seluruh hal-hal yang disepakati dalam akta kesepakatan. b.Laporkan kepada pelaksana fungsi mediasi mengenai realisasi akta kesepakatan. c. Apabila anda dan bank tidak mencapai kesepakatan dalam proses mediasi perbankan, anda tetap dapat melanjutkan upaya penyelesaian sengketa melalui arbitrase atau jalur peradilan.

B. Hak Dan Kewajiban Nasabah Selaku Konsumen Berdasarkan UU Perlindungan Konsumen

1. Hak Dan Kewajiban Konsumen Selaku Nasabah Universitas Sumatera Utara Konsumen atau nasabah sebagai pemakai barang dan jasa memiliki sejumlah hak dan kewajiban. Pengetahuan tentang hak-hak konsumen sangat penting agar orang bisa bertindak sebagai konsumen yang kritis dan mandiri. Tujuannya, jika ditengarai adanya tindakan yang tidak adil terhadap dirinya, ia secara spontan akan menyadari akan hal itu. Konsumen kemudian bisa bertindak lebih jauh untuk memperjuangkan hak-haknya. Dengan kata lain, ia tidak hanya tinggal diam saja ketika menyadari bahwa hak-haknya telah dilanggar oleh pelaku usaha. Berdasarkan UU No.8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen pasal 4, hak-hak konsumen sebagai berikut : 1. Hak atas kenyamanan, keamanan dan keselamatan dalam mengkonsumsi barangjasa. 2. Hak untuk memilih dan mendapatkan barangjasa sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan. 3. Hak atas informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barangjasa. 4. Hak untuk didengar pendapat dan keluhannya atas barangjasa yang digunakan. 5. Hak untuk mendapatkan advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen secara patut. 6. Hak untuk mendapat pembinaan dan pendidikan konsumen. 7. Hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur serta tidak didiskriminatif. Universitas Sumatera Utara 8. Hak untuk mendapatkan kompensasi, ganti rugi, atau penggantian jika barangjasa yang diterima tidak sesuai dengan perjanjian atau tidak sebagaimana mestinya. 9. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. Hak-hak dasar konsumen tersebut sebenarnya bersumber dari hak-hk dasar umum yang diakui secara internasional. Hak-hak dasar umum tersebut pertama kali dikemukakan oleh John F. Kennedy, Presiden Amerika Serikat AS, pada tanggal 15 Maret 1962, melalui “A Special Message For The Protection of Consumer Interest “ atau lebih dikenal dengan istilah “ Deklarasi hak Konsumen” Declaration Of Consumer Right. 63 Bob Widyahartono www.antara.co.id menyebutkan bahwa deklarasi tersebut menghasilkan empat hak dasar konsumen, yang meliputi hak-hak sebagai berikut : 64 1. Hak untuk mendapat atau memperoleh keamanan Setiap konsumen berhak mendapatkan perlindungan atas barang jasa yang dikonsumsi. Misalnya konsumen merasa aman jika menyimpan uangnya pada suatu bank, artinya bank tersebut memenuhi standar kelayakan bank, dan kenyamanan dalam menyimpan uang sehingga tidak meresahkan nasabah atau konsumen. 2. Hak untuk memperoleh informasi. Setiap konsumen berhak mendapatkan informasi yang jelas dan komprehensif tentang suatu produk barang atau jasa yang dibeli atau 63 Happy Susanto. Hak-Hak Konsumen Jika Diragukan. Jakarta : Visimedia, 2008. Hlm 24 64 Happy Susanto, ibid hlm 25 Universitas Sumatera Utara digunakan. Akses terhadap informasi sangat penting karena konsumen bisa mengetahui bagaimana kondisi barang atau jasa yang akan dikonsumsi. Jika suatu saat ada resiko yang negatif dari produk atau jasa yang telah dikonsumsinya, konsumen telah mengetahui hal tersebut sebelumnya. Artinya konsumen mempunyai hak untuk mengetahui ciri atau atribut negatif dari suatu produk atau jasa. 3. Hak untuk memilih Setiap konsumen atau nasbah berhak memilih produkjasa dengan harga yang wajar. Artinya konsumen atu nasabah tidak boleh dalam kondisi tertekan atau paksaan untuk memilih suatu produkjasa tersebut yng memungkinkan bisa merugikan hak-haknya. Ia harus dalam kondisi bebas dalam menentukan pilihannya terhadap barang atau jasa yang akan dikonsumsi. 4. Hak untuk didengar Konsumen atau nasabah harus mendapatkan haknya bahwa kebutuhan dan klaimnya bisa didengarkan, baik oleh pelaku usaha yang bersangkutan maupun oleh lembaga-lembaga perlindungan konsumen yang memperjuangkan hak-hak konsumen. Konsumen atau nasabah memiliki kewajiban yang harus diperhatikan. Dalam UUPK Pasal 5, dinyatakan bahwa kewajiban konsumen sebagai berikut : 1. Membaca atau mengikuti petunjuk informasi pemakaian atau pemanfaatan barangjasa. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan dan keselamatan bagi konsumen itu sendiri. Oleh karena itu, konsumen perlu membaca dan Universitas Sumatera Utara meneliti label, etiket, kandungan barang dan jasa serta tata cara penggunaannya. 2. Beritikad baik dalam transaksi pembelian barang atau jasa. Itikad baik sangat diperlukan ketika konsumen akan bertransaksi. Dengan itikad yang baik, kebutuhan konsumen terhadap barang dan jasa yang diinginkannya bisa trerpenuhi dengan penuh kepuasan. 3. Membayar sesuai dengan nilai tukar yang disepakati. Konsumen perlu membayar barang dan jasa yang telah dibeli tentunya dengan nilai tukar yang telah disepakati. 4. Mengikuti upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut. Ketika dirasa ada keluhan terhadap barang atau jasa yang telah didapat, konsumen perlu secepatnya mnyelesaikan masalah tersebut dengan pelaku usaha. Perlu diperhatikan agar penyelesaian masalah sebisa mungkin dilakukan dengan cara damai. Jika tidak ditemui titik penyelesaian, cara hukum bisa dilakukan asalkan memperhatikan norma dan prosedur yang berlaku. Kewajiban-kewajiban tersebut sangat berguna bagi konsumen atau nasabah agar selalu berhati-hati dalam melakukan transaksi ekonomi dan hubungan dagang. Dengan cara itu, setidaknya konsumen dapat terlindungi dari kemungkinan-kemungkinan masalah yang bakal menimpanya. Untuk itulah, perhatian terhadap kewajiban sama pentingnya dengan perhatian terhadap hak-hak sebagai konsumen. Universitas Sumatera Utara Faktor-Faktor Yang Melemahkan Konsumen Ada sejumlah faktor yang menyebabkan posisi konsumen melemah. Menurut hasil penelitian Badan dan Pembinaan Hukum Nasional BPHN, sebagaimana yang dikutip N.H.T Siahaan, Ada lima faktor yang melemahkan konsumen. 65 1. Masih rendahnya tingkat kesadaran konsumen akan hak-haknya. 2. Belum terkondisikannya “masyarakat konsumen” karena memang sebagian masyarakat ada yang belum mengetahui tentang apa saja hak- haknya dan kemana hak-haknya dapat disalurkan jika mendapatkan kesulitan atau kekurangan dari standar barang atau jasa yang sewajarnya. 3. Belum terkondisikannya masyarakat konsumen menjadi masyarakat yang mempunyai kemauan untuk menuntut hak-haknya. 4. Proses pengadilan yang ruwet dan memakan waktu yang berkepanjangan. 5. Posos konsumen yang selalu lemah. Hak dan Kewajiban pelaku Usaha Produsen dengan konsumen merupakan bagian penting dari hubungan atau transaksi ekonomi. Menurut UU Perlindungan Konsumen Pelaku Usaha adalah “ Setiap orang perorangan atau badan hukum yang didirikan dan berkedudukan atau melakukan kegiatan dalam wilayah hukum negara Repulik Indonesia, baik sendiri maupun bersama-sama melalui perjanjian menyelenggarakan kegiatan usaha dalam berbagai bidang ekonomi”. 65 Happy Susanto, op.Cit. hlm 30 Universitas Sumatera Utara Hak dan kewajiban dimaksudkan untuk menciptakan kenyamanan dalam berusaha dan untuk menciptakan pola hubungan yang seimbang antara pelaku usaha dan konsumen. 66 a. Hak Pelaku Usaha Hak pelaku usaha berdasarkan UU Perlindungan Konsumen pasal 6 : 1. Hak untuk menerima pembayaran yang sesuai dengan kesepakatan mengenai kondisi dan nilai tukar barang danatau jasa yang diperdagangkan. 2. Hak untuk mendapat perlindungan hukum dari tindakan konsumen yang beritikad tidak baik. 3. Hak untuk melakukan pembelaan diri sepatutnya di dalam penyelesaian hukum sengketa konsumen. 4. Hak untuk merehabilitasi nama baik apabila terbukti secara hukum bahwa kerugian konsumen tidak diakibatkan oleh barangjasa yang diperdagangkan. 5. Hak-hak yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan lainnya. b. Kewajiban Pelaku Usaha Kewajiban pelaku usaha menurut UU Perlindungan Konsumen Pasal 7 : 1. Beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya. 66 Happy Susanto, Ibid hlm 35 Universitas Sumatera Utara 2. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang atau jasa serta memberi penjelasan penggunaan, perbaikan dan pemeliharaan. 3. Memperlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif. 4. Menjamin mutu barang atau jasa yang diproduksi danatau diperdagangkan berdasarkan ketentuan standar mutu barang atau jasa yang berlaku. 5. Memberi kesempatan kepada konsumen untuk menguji danatau mencoba barang atau jasa tertentu serta memberi jaminan dan atau garansi atas barang yang dibuat dan atau yang diperdagangkan. 6. Memberi kompensasi, ganti rugi, danatau penggantian atas kerugian akibat penggunaan, pemakaian, dan pemanfaatan barang danatu jasa yang diperdagangkan. 7. Memberi kompensasi, ganti rugi, danatau penggantian apabila barang danatau jasa yang diterima atau dimanfatkan tidak sesuai perjanjian.

C. Usaha Penyelesaian Pengaduan Nasabah yang Diterapkan Oleh BANK SUMUT Cabang Medan.

Dokumen yang terkait

Perlindungan Hukum Terhadap Merek Terdaftar Dikaitkan Dengan Undang-Undang Kepabeanan

3 44 75

Tinjauan Yuridis Perlindungan Hukum Konsumen Terhadap Pelabelan Produk Pangan Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1999

5 129 137

Tinjauan Hukum Proses Acara Mediasi Perbankan Sebagai Upaya Penyelesaian Kredit Bermasalah Berdasarkan PBI No 10/1/PBI/2008

0 30 105

Perlindungan Hukum Terhadap Nasabah Bank Ditinjau Dari Undang-Undang No.8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen

0 53 70

Analisis Aturan Perlindungan Data Pribadi Nasabah Berdasarkan Pbi No. 7/6/Pbi/2005 Tentang Transparansi Informasi Produk Bank Dan Penggunaan Data Pribadi Nasabah

0 43 128

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP HAK PATEN DIKAITKAN DENGAN UNDANG-UNDANG NO.I4 TAHUN 2OO1.

0 0 10

PENYELESAIAN PUNGADUAN NASABAH PENGGUNA JASA SAFE DEPOSITE BOX (SDB) DITINJAU DARI PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 7/7/PBI/2005 TENTANG PENYELESAIAN PENGADUAN NASABAH.

0 0 10

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH BANK TERHADAP PENYELUNDUPAN HUKUM YANG DILAKUKAN OLEH BANK DITINJAU DARI PBI NO 8/5/PBI/2006 SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PBI NO 10/1/2008 TENTANG MEDIASI PERBANKAN.

0 0 1

Tinjauan Yuridis terhadap Perlindungan Hukum Nasabah Pemegang Kartu Kredit Berbunga Majemuk dikaitkan dengan PBI Nomor 14/2/PBI/2012 tentang Perubahan atas PBI Nomor 11/11/PBI/2009 tentang Penyelengga.

0 0 1

PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH ATAS PENYALAHGUNAAN SISTEM PEMBAYARAN KARTU KREDIT DITINJAU DARI PBI NO. 16/1/PBI/2014 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN JASA SISTEM PEMBAYARAN.

0 0 1