kegiatan pariwisata, seperti penyediaan akses, akomodasi, angkutan wisata, dan sarana prasarana pendukung lainnya. Masih banyak kawasan wisata yang sangat
berpotensi tetapi masih belum didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Selain itu sarana dan prasarana yang
6. dibangun hanya untuk kepentingan lokal saja, belum dapat melayani kebutuhan
penyelenggaraan pariwisata di luar lokasi. Seperti misalnya penyediaan angkutan wisata hanya tersedia di area kawasan wisata saja, tetapi sarana angkutan untuk
mencapai kawasan tersebut dari akses luar belum tersedia.
e. Pedoman Pengembangan Sasaran Pariwisata Daerah
Dari analisis yang pernah dilakukan oleh bermacam-macam lembaga atau organisasi, termasuk yang dilakukan oleh Gravens dan Lamb menyatakan beberapa
kriteria dan pedoman yang dapat menentukan sasaran pengembangan pariwisata daerah, antara lain adalah :
a. Setiap sasaran harus relevan dengan hasil keseluruhan. Misalnya, kesadaran
berpromosi dapat memberikan kontribusi terhadap peningkatan kunjungan wisatawan yang diinginkan.
b. Setiap sasaran hendaknya konsisten dengan sasaran-sasaran lain dari daerah tujuan
wisata tersebut. Sasaran yang tidak konsisten dapat berlawanan dengan sasaran yang lain.
c. Setiap sasaran yang hendak dicapai harus cukup realistis, logis dan bukan suatu
hasil rekayasa. d.
Sasaran yang ditetapkan dapat dijadikan sebagai pedoman atau petunjuk dalam pelaksanaan. Sasaran yang ditetapkan dapat mempermudah dalam pengambilan
keputusan, yang berarti dapat membantu organisasi untuk menyeleksi alternatif pelaksanaan yang dilakukan dalam Yoeti, 2002: 53.
Universitas Sumatera Utara
Maka dapat disimpulkan bahwa supaya sasaran dapat memenuhi fungsinya dengan baik, maka sasaran itu harus dapat menggambarkan suatu pertimbangan tentang
keseimbangan antara kinerja yang diinginkan dengan kemungkinan pencapaiannya. Juga penting diperhatikan, sasaran harus ditetapkan dengan jalan membandingkan
dengan sasaran-sasaran lain di daerah tersebut. Bila ini tidak dilakukan mungkin akan dapat mengakibatkan terjadinya benturan antara sasaran-sasaran yang satu dengan yang
lain atau bahkan dalam sasaran itu sendiri.
f. Pentingnya Perencanaan Pengembangan Pariwisata
Merencanakan sesuatu bila dilakukan dengan baik tentu akan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya dan dapat pula memperkecil efek samping yang tidak
menguntungkan. Karena itu pentingnya perencanaan dalam pengembangan pariwisata sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran yang
dikehendaki, baik itu ditinjau dari segi ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan hidup. Hal ini mengingatkan bahwa dalam pengembangan sektor pariwisata memerlukan biaya
yang relatif besar seperti pembangunan lapangan terbang, pelabuhan, jalan-jalan menuju objek wisata, pembangunan hotel dan akomodasi lainnya, pengadaan tenaga listrik,
sarana telekomunikasi dan sebagainya sehingga perlu perencanaan yang matang. Pertumbuhan kepariwisataan yang tidak terkendali sebagai akibat dari
perencanaan yang kurang baik, pasti akan menimbulkan dampak yang tidak menguntungkan bagi semua pihak. Dengan perkataan lain, akan dapat menimbulkan
masalah-masalah sosial dan budaya, terutama di daerah atau tempat dimana terdapat tingkat perbedaan sosialnya antara wisatawan dengan penduduk setempat. Misalnya,
tingkah laku penduduk yang suka meniru seperti apa yang dilakukan wisatawan asing sehingga dapat menimbulkan masalah-masalah sosial seperti hilangnya kepribadian,
Universitas Sumatera Utara
mundurnya kualitas barang-barang kerajinan, pencemaran pada objek-objek wisata serta menurunnya moral kaum muda. Dengan demikian perencanaan pengembangan
pariwisata hendaknya sejalan dengan pembangunan nasional mengingat bahwa pengembangan pariwisata tidak berdiri sendiri, akan tetapi berkaitan erat dengan sektor-
sektor ekonomi, sosial, dan budaya yang hidup dalam masyarakat. Dengan perencanaan yang baik maka akan dapat menghasilkan program yang
sesuai dengan kebutuhan, tuntutan dan karakteristik daerah dengan suatu proses pembangunan yang berkesinambungan, sehingga dalam rangka pengembangan
pariwisata disesuaikan dengan anggaran yang tersedia dan terbatas jumlahnya sehingga dapat disusun program menurut prioritas kepentingan.
Perencanaan pengembangan pariwisata juga bermanfaat bagi para pengusaha, secara khusus yang terlibat dalam bidang pariwisata dimana mereka dapat melihat iklim
yang sesuai dengan perkembangan usahanya sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Perencanaan usahanya sesuai dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Perencanaan pengembangan pariwisata juga bermanfaat bagi masyarakat umum terutama masyarakat di sekitar objek wisata, dimana mereka dapat memahami
pentingnya pengembangan pariwisata sehingga masyarakat tidak menjadi penghambat. g. Usaha-Usaha Dalam Pengembangan Pariwisata
Usaha-usaha pengembangan pariwisata di Indonesia bersifat suatu pengembangan industri pariwisata dan merupakan bagian dari usaha pembangunan serta kesejahteraan
masyarakat dan negara. Pengembangan kepariwisataan dilandaskan atas usaha-usaha sebagai berikut Happy Marpaung, 2002 : 9 :
1. Memelihara atau membina keindahan alam dan kekayaan serta kebudayaan
masyarakat Indonesia sebagai daya tarik kepariwisataan.
Universitas Sumatera Utara
2. Menyediakan atau membina fasilitas-fasilitas transport akomodasi entertainment
dan pelayanan pariwisata lainnya yang diperlukan termasuk pendidikan pegawai. 3.
Menyelenggarakan promosi kepariwisataan secara aktif dan efektif di dalam maupun di luar negeri.
4. Mengusahakan kelancaran formalitas perjalanan dan lalu lintas para wisatawan
dan dengan demikian menghilangkan unsur-unsur yang menghambatnya 5.
Mengerahkan kebijaksanaan dan kegiatan perhubungan khususnya perhubungan udara, sebagai sasaran utama guna memperbesar jumlah dan kelancaran arus
wisatawan. Agar pengembangan pariwisata dapat dilakukan secara terarah dan integral
diperlukan suatu perencanaan pengembangan yang dilakukan dengan sebaik-baiknya.
h. Aspek yang perlu diperhatikan dalam perencanaan pengembangan pariwisata