Hal yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam pengembangan pariwisata yang potensial harus dilakukan penelitian, dan di evaluasi sebelum fasilitas wisata
dikembangkan disuatu daerah tertentu. Hal ini penting agar perkembangan daya tarik wisata yang ada dapat sesuai dengan keinginan pasar potensial dan untuk menentukan
pengembangan yang tepat dan sesuai. Dengan demikian metode-metode dari rencana pengembangan perlu
dipertimbangkan dengan mencakup tingkatan-tingkatan yang paling dominan dari sebuah sistem konstruksi, sebagaimana misalnya dalam pembuatan undang-undang dan
kontrol-kontrol pengaturan yang dapat membawa efek. Bilamana rencana pengembangan telah dibuat instrumennya, harus dimonitor agar mengetahui beberapa
penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi.
a. Tahap-tahap Perencanaan Pariwisata
Menurut Charles Keiser Jr. Dan Larry E. Helber, tahap-tahap perencanaan pariwisata itu dimulai dari pengembangan pariwisata daerah regional tourism
develpoment mencakup pembangunan fisik objek dan atraksi wisata yang akan dijual, fasilitas akomodasi, restoran, pelayanan umum, angkutan wisata dan perencanaan
promosi yang akan dilakukan. Adapun tahap-tahap berikutnya akan banyak tergantung pada kondisi daerah
tujuan wisata tersebut, yakni mengenai kecenderungan peningkatan kunjungan wisatawan. Artinya, pengembangan dengan sistem prioritas sesuai dengan kebutuhan
atau permintaan pasar. Untuk pengembangan ini perlu dilakukan pendekatan- pendekatan dengan organisasi pariwisata yang ada pemerintah atau swasta dan pihak-
pihak terkait yang diharapkan dapat mendukung kelanjutan pembangunan pariwisata di daerah itu.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perencanaan pengembangan pariwisata semua aspek operasional perlu dipertimbangkan secara cermat, terutama faktor-faktor yang mendukung kelancaran
wisatawan semenjak ia berangkat dari negara asalnya, selama dalam perjalanan, ditempat tujuan, pada objek dan atraksi wisata yang dikunjungi, sehingga ia kembali ke
negara asalnya dengan perasaan puas dalam Yoeti, 1997 : 29-31.
b. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan dalam Perencanaan Pengembangan Pariwisata Daerah
Perencanaan pengembangan bagi Daerah Tujuan Wisata meliputi sejumlah aspek kunci seperti :
1. Pengalaman-pengalaman masa lalu daerah tersebut yang berkaitan dengan
kepariwisataan yang mungkin perlu dipertimbangkan, termasuk ciri-ciri, karakteristik dan sejarah daerah, organisasi-organisasi pariwisata di daerah itu atau
perusahaan-perusahaan yang berhasil menjalankan bisnisnya di daerah tersbut. 2.
Organisasi pariwisata didaerah harus siap menyesuaikan misi dengan karakteristik pariwisata di daerah itu. Misalnya, bila suatu daerah memiliki ekowisata yang
menonjol, maka misi harus disesuaikan dengan keuntungan yang akan diperoleh dari ekowisata tersebut.
3. Kondisi sumber daya potensi yang dimiliki daerah dapat mempengaruhi
kemungkinan tentang dapat atau tidaknya misi yang dirumuskan dijalankan. 4.
Suatu perencanaan yang dianggap berhasil biasanya selalu mencoba mewujudkan pilihan dan harapan masyarakat mayoritas di daerah itu.
5. Perencanaan pariwisata harus didasarkan pada kompetensi daerah yang bersifat
lain dari yang lain. Untuk itu perlu diupayakan berkonsentrasi pada kekuatan- kekuatan yang dimiliki daerah. Misalnya, kalau potensi pariwisata itu yang
Universitas Sumatera Utara
dominan adalah warisan budaya yang dimiliki daerah, maka misi harus mendapat penekanan utama pada warisan budaya itu.
Dengan demikian kesimpulannya adalah bahwa perencanaan yang dirumuskan itu hendaknya memenuhi syarat-syarat kelayakan yang berarti bahwa Dinas Kebudayaan,
Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga di Kota Dumai hendaknya menghindari perumusan misi yang tidak mungkin dapat dicapai, dapat memberi semangat bersifat khusus, dan
berbeda dengan yang lain. Adapun mengenai substansi pernyataan misi, didalamnya hendaknya dimasukkan
aspek-aspek seperti pertimbangan dan alasan keberdaan Organisasi Pariwisata Daerah serta tanggung jawabnya dalam pengembangan pariwisata sebagai suatu industri di
daerah tersebut. Aspek lainnya yang perlu diperhatikan adalah kebutuhan needs dan keinginan wants serta harapan expectation wisatawan yang dapat dipenuhi oleh
perusahaan-perusahaan kelompok industri pariwisata serta dampak ekonomi yang diberikan industri pariwisata jika dikembangkan didaerah itu. Selain itu juga perlu
diperhatikan beberapa petunjuk umum untuk menetapkan strategi pengembangan pariwisata di daerah itu, seperti misalnya mengikutsertakan penduduk setempat local
people dalam proyek-proyek pariwisata yang dikembangkan Yoeti, 2002 : 48. Adapun aspek-aspek yang perlu diketahui dalam perencanaan pariwisata adalah :
1 Wisatawan tourist, yaitu mengenai karakteristik wisatawan yang diharapkan datang.
2 Pengangkutan transportation, yakni fasilitas transportasi yang tersedia atau yang dapat digunakan, baik untuk membawa wisatawan dari negara ke daerah tujuan
wisata yang akan dituju maupun transportasi lokal kalau melakukan perjalanan wisata di daerah tujuan wisata yang dikunjungi.
Universitas Sumatera Utara
3 Atraksi atau objek wisata yaitu bagaimana objek atau atraksi yang akan dijual dengan memperhatikan tiga syarat seperti apa yang dapat dilihat something to
buy di daerah tujuan wisata yang dikunjungi. 4 Fasilitas pelayanan service facilities, meliputi akomodasi perhotelan yang ada,
restoran, pelayanan umum di daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. 5 Informasi dan promosi information and promotion, yaitu informasi tentang
daerah tujuan wisata yang akan dikunjungi. Untuk itu perlu dipikirkan cara-cara publikasi atau promosi yang akan dilakukan, menyangkut iklan, video, brosur atau
booklet sehingga calon wisatawan mengetahui tiap paket wisata Yoeti, 1997:2-3. Berikut ini adalah gambar dari aspek-aspek yang perlu diketahui dalam
perencanaan pariwisata:
Domestik
Mancanegara
Iklan
Darat
Brosur Laut
Video
Udara
Something to see
Something to do
Something to buy
Hotel
Restoran
Pelayanan Umum
Gambar I.2 Aspek-aspek Perencanaan Pariwisata Yang Perlu Dikaji
Wisatawan
Informasi Promosi
Transportasi
Objek Atraksi Wisata
Fasilitas Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
c. Pengembangan Sasaran Pariwisata Daerah yang Lebih Luas