BAB V ANALISA DATA
Sebagaimana telah penulis jelaskan pada bab terdahulu bahwa dalam penulisan skripsi ini metode yang digunakan adalah metode penelitian yang bersifat deskriptif,
tujuannya adalah untuk menggambarkan tentang gejala yang diteliti pada lokasi penelitian.
Data yang penulis sajikan mengenai perencanaan strategis dalam upaya pengembangan pariwisata adalah merupakan studi pada Dinas Kebudayaan, Pariwisata,
Pemuda dan Olahraga di Kota Dumai. Data tersebut akan penulis analisa dan diinterpretasikan secara deskriptif kualitatif.
Sebelum saya membahas mengenai perencanaan dan pengembangan pariwisata pada studi Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga di Kota Dumai,
terlebih dahulu kita harus melihat apakah perencanaan dan pengembangan pariwisata di Kota Dumai sudah terlaksana dengan baik dengan melihat visi, misi, tujuan dan sasaran,
serta program dan kegiatan. Berdasarkan pada tabel 6 dapat diketahui bahwa dari 27 orang responden yang mengetahui tentang visi telah sesuai dengan tujuan yang telah
ditetapkan dalam proses perencanaan dan pengembangan pariwisata ada sebanyak 12 orang 44,4. Visi yang di usung adalah “menjadikan Kota Dumai sebagai kota wisata
dan Budaya dengan dukungan pemuda yang berprestasi”. Visi perencanaan yang baik tentu akan memberi hasil yang positif. Bisa
dikatakan dalam hal ini pemimpin berperan sebagai guide liner. Saat ini lebih difokuskan pada pertumbuhan dan pengembangan potensi pariwisata. Sekitar 9 orang
yang menjawab visi sangat sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan dalam proses
94
Universitas Sumatera Utara
perencanaan dan pengembangan pariwisata. Dan yang menjawab cukup sesuai ada sebanyak 6 orang 18,2.
Berdasarkan tabel 7 dapat diketahui bahwa 18 orang responden 66,7 memahami visi yang diusung Pemda dalam kaitannya terhadap pengembangan
pariwisata karena pada strategi jangka pendek, tugas utamanya adalah menggali potensi, membuat data base, menyusun struktur, menyusun program dan melaksanakan program
untuk pengembangan kualitas. Pertumbuhan kualitas selanjutnya disesuaikan dengan kemampuan ekonomi. Pada strategi jangka panjang dimana pertumbuhan dan
pengembangan pariwisata mampu sejajar dan mendorong pertumbuhan serta perkembangan sektor-sektor lainnya. Tetapi 9 orang responden 33,3 yang menjawab
cukup memahami visi yang diusung Pemda terhadap pengembangan pariwisata. Berdasarkan tabel 8 dapat diketahui bahwa seluruh responden yakni 27 orang
responden 100 mengatakan bahwa visi yang telah ditetapkan untuk melaksanakan pengembangan pariwisata sangat mungkin dapat terlaksana dengan baik, karena
pertumbuhan dan perkembangan pariwisata yang selaras dengan segenap aspek pembangunan dan kehidupan serta pemanfaatan potensi yang berwawasan lingkungan
bagi terciptanya pemerataan kesejahteraan rakyat harus berdasarkan visi yang telah ditetapkan.
Berdasarkan tabel 9 dapat diketahui bahwa 15 orang 55,6 mengatakan visi tersebut yakin dapat memiliki orientasi terhadap masa depan pengembangan sumber
daya manusia karena yang paling utama adalah perlu penyiapan sumber daya manusia yang handal untuk mewujudkan kerjasama dan dukungan dari berbagai pihak untuk
memajukan pengembangan pariwisata di Kota Dumai. Sedangkan yang mengatakan sangat yakin ada 12 orang responden 44,4 karena untuk menjadikan Kota Dumai
sebagai Sapta Pesona Pariwisata aman, nyaman, indah, tertib, bersih, ramah-tamah, dan
Universitas Sumatera Utara
kenangan sebagai pedoman insan pelaku pariwisata harus di mulai dari keteladanan para birokratnya.
Dinas pariwisata yang merupakan instansi yang berperan dalam meningkatkan pembangunan pariwisata dan bertanggungjawab membuat perencanaan dan menetapkan
langkah-langkah strategis dalam rangka meningkatkan dan mengembangkan kepariwisataan di Kota Dumai.
Dilanjutkan dengan indikator ke dua adalah terdapat pada tabel 10 bahwa yang mengatakan pihak luar diikutsertakan menghimpun aspirasi dan keinginan masyarakat
ada sebanyak 27 orang responden 100, karena pengembangan pariwisata telah dirumuskan dalam misi pengembangan pariwisata, menggali potensi pariwisata daerah
untuk pemasaran dan promosi prospektif, mengarahkan, membina dan meningkatkan sumber daya manusia SDM pariwisata yang professional untuk kesejahteraan rakyat
yang adil dan merata, mendayagunakan teknologi perangkat keras dan lunak serta penanaman modal yang efektif dan kondusif sesuai dengan potensi daerah,
menghormati yang didasari saling pengertian dalam kehidupan dan pariwisata. Tabel 11 dapat diketahui seluruh responden yakni 27 orang responden 100
mengatakan bahwa misi yang ditentukan dalam perencanaan dan pengembangan pariwisata berguna terhadap masyarakat ada sebanyak 27 orang 100. Misalnya pada
kawasan bersejarah adalah pembentuk kualitas lingkungan yang penting. Pelestarian kawasan bersejarah berkaitan dengan berbagai aspek ekonomi lokal seperti keuangan
daerah, pemukiman, perdagangan kecil, dan pariwisata dengan menciptakan pekerjaan yang signifikan. Kegiatan ini memberikan kontribusi terhadap kualitas hidup,
meningkatkan citra masyarakat dan menarik kegiatan ekonomi yang menghasilkan pendapatan bagi penduduk. Pelestarian kawasan bersejarah memberikan perlindungan
Universitas Sumatera Utara
kepada warisan budaya dan membuat masyarakat memiliki tempat yang menyenangkan untuk hidup.
Berdasarkan pada tabel 12 bahwa yang mengatakan penetapan misi yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata sesuai dengan sumber daya yang ada
sebanyak 17 orang responden 63,0. Misalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam seperti tanah, air dan udara harus menjamin akuntabilitas serta memastikan
bahwa sumber-sumber yang ada tidak dieksploitasi secara berlebihan. Untuk yang menjawab cukup sesuai ada sebanyak 6 orang 22,2, dan yang menjawab sangat
sesuai ada sebanyak 4 orang 14,8 Berdasarkan pada tabel 13 dapat diketahui bahwa 18 orang responden 66,7
yang mengatakan dalam penetapan misi yang dibuat Kota Dumai memiliki sangat berbeda dengan misi-misi daerah-daerah lain, karena pengembangan pariwisata di setiap
daerah berbeda-beda disesuaikan dengan potensi yang ada di daerah masing-masing. Misalnya daya dukung atau kapasitas lahan yang harus dipertimbangkan meliputi daya
dukung fisik, alami, sosial dan budaya. Pembangunan dan pengembangan harus sesuai dan serasi dengan batas-batas lokal dan lingkungan. sedangkan yang menjawab berbeda
ada 9 orang 33,3. Jadi visi dan misi pengembangan pariwisata di Kota Dumai adalah
mengembangkan pariwisata menjadi sektor yang penting bagi perkembangan ekonomi di Kota Dumai yang berbasis dan berwawasan lingkungan dengan citra tersendiri, yang
mampu mengakomodasikan trend yang perkembangan wisatawan dunia. Dimana, wisatawan ingin menemukan kembali tradisi, spiritual dan alam mereka yang telah
hilang untuk back to nature. “Artinya pengembangan dan pembangunan pariwisata dapat sedikit mungkin menggunakan biaya dan sebanyak mungkin memanfaatkan
Universitas Sumatera Utara
potensi alamiah dan budaya daerah yang tetap disertai dengan pelestarian dan perlindungan untuk tujuan pariwisata.
Dilanjutkan dengan indikator ke tiga adalah terdapat pada tabel 14 bahwa yang mengatakan tujuan yang hendak dicapai dalam pengembangan pariwisata di Kota
Dumai telah berhasil dilakukan dan sesuai dengan rencana yang telah dibuat ada sebanyak 18 orang 66,7, Didalam penyusunan perencanaan pariwisata perlu adanya
perumusan tujuan dengan jelas sehingga potensi dan sumber daya yang dimiliki dapat dimanfaatkan dan digunakan secara efektif. sedangkan yang menjawab cukup berhasil
ada 9 orang 33,3. Untuk pengembangan di bidang pariwisata membutuhkan dana yang sangat besar. Dengan demikian dapat diketahui bahwa dalam merumuskan tujuan
harus dengan mempertimbangkan yang benar-benar matang dan logis sehingga nantinya dapat direalisasikan.
Berdasarkan pada tabel 15 dapat diketahui bahwa 14 orang responden 51,9 yang menjawab tugas yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan keahlian yang
dimiliki, karena untuk menghasilkan pembagian kerja yang baik dan dapat mendorong kreatifitas serta produktivitas pegawai maka efektivitas kinerja pegawai akan secara
bertahap dapat ditingkatkan. Peningkatan kinerja ini akan berdampak pada masyarakat. Untuk itu pimpinan yang menetapkan siapa akan mengerjakan apa dan kapan harus
diselesaikan serta mewajibkan pegawai membuat laporan tentang hasil dan rencana kerja secara berkala, pembagian tugas ini harus diiringi dengan sangsi dan penghargaan
reward. Sedangkan yang menjawab sangat sesuai ada sebanyak 7 orang 25,9, dan yang menjawab cukup sesuai hanya ada 6 orang 22,2.
Berdasarkan pada tabel 16 dapat diketahui bahwa yang menjawab bertanggungjawab terhadap setiap kerja yang diberikan pimpinan ada sebanyak 14
orang 51,9, karena setiap orang yang telah diserahi tugas dalam sesuatu bidang
Universitas Sumatera Utara
pekerjaan tertentu dengan sendirinya memiliki wewenang untuk membantu mempelancar tugas-tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Akan tetapi sebaliknya,
semua wewenang tentu harus disertai tanggungjawab terhadap atasan atau terhadap tujuan yang hendak dicapai. Antara wewenang dan tanggungjawab harus seimbang
sehingga setiap orang dapat memberikan tanggungjawab sesuai dengan wewenang yang diberikan kepadanya. Pembagian tugas dan tanggungjawab yang diberikan pimpinan
sudah jelas dan sesuai dengan program kerja instansi yang berkaitan agar tidak menimbulkan ketimpangan dengan kata lain yang mau kerja terus dibebani tugas yang
banyak sementara untuk karakteristik satu dan dua tidak dibebani tugas sehingga menimbulkan rasa tidak peduli bagi pegawai lainnya. Untuk itu pimpinan unit kerja
harus terlebih dahulu merincikan semua tugas dan tanggungjawab instansi sampai pada level pegawai yang paling rendah. sedangkan yang menjawab sangat bertanggungjawab
ada sebanyak 8 orang 29,6, dan hanya ada 5 orang 18,5 yang menjawab cukup bertanggungjawab.
Berdasarkan pada tabel 17 dapat diketahui bahwa 14 orang responden 51,9yang menjawab sangat sesuai pariwisata itu bagian dari ekonomi atau
sebaliknya ekonomi bagian dari pariwisata, karena pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan
ekonomi. Menghadapi tantangan dan peluang ini, telah dilakukan pula perubahan peran Pemerintah di bidang kebudayaan dan pariwisata yang pada masa lalu berperan sebagai
pelaksana pembangunan, saat ini lebih difokuskan hanya kepada tugas-tugas pemerintahan terutama sebagai fasilitator agar kegiatan pariwisata yang dilakukan oleh
swasta dapat berkembang lebih pesat. Pariwisata diharapkan dapat menggerakkan ekonomi rakyat, karena dianggap sektor yang paling siap dari segi fasilitas, sarana dan
prasarana di banding dengan sektor usaha lainnya. Harapan ini dikembangkan dalam
Universitas Sumatera Utara
suatu strategi pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan pariwisata yang berbasis kerakyatan. Sedangkan yang menjawab sesuai ada sebanyak 13 orang 48,1.
Berdasarkan pada tabel 18 dapat diketahui bahwa yang menjawab siap untuk
menyongsong tahun kunjungan wisata Kota Dumai ada sebanyak 17 orang responden
63,0. Titik awal bergerak secara terfokus pada penyelenggaraan program pariwisata secara lintas sektoral dan lintas wilayah dengan komitmen, niat dan tekad yang tinggi
siap untuk menyongsong tahun kunjungan wisata ke Kota Dumai. Dengan adanya areal wisata maka pangsa lapangan pekerjaan dan ekonomi semakin terbuka. Mulailah dari
hal yang paling sederhana, misalnya dengan mencintai seni dan budaya. Para orang tua mungkin bisa menanamkan kecintaan seni dan budaya kepada anak-anak mereka sejak
dini. sedangkan yang menjawab sangat siap ada sebanyak 10 orang 37,0. Berdasarkan pada tabel 19 dapat diketahui bahwa 17 orang responden 63,0,
yang menjawab sangat siap budaya dan mental masyarakat sekitar dalam menghadapi wisatawan asing. Untuk mengemas pariwisata tidak hanya sekedar menonjolkan
kekayaan alam semata, tapi bagaimana mengemas citra, menyajikan kenyamanan dan keamanan, menyuguhkan pelayanan yang tulus dan professional, harga yang bersaing,
yang kesemuanya berawal dari keseriusan bangsa dan Negara bahwasannya pariwisata adalah sesuatu yang penting bagi devisa Negara sekaligus penting bagi manifestasi
harga diri bangsa. dan wisatawan daerah lain ketika berkunjung ke Kota Dumai. Dan untuk yang menjawab siap ada sebanyak 10 orang 37,0.
Berdasarkan pada tabel 20 dapat diketahui bahwa 16 orang responden 59,3yang menjawab sarana dan prasarana pariwisata memadai di Kota Dumai.
Pemerintah Kota Dumai bekerjasama dengan seluruh mitra usaha strategis untuk menerbitkan suatu buku yang menyajikan informasi mengenai ketersediaan sarana
penunjang investasi yang ada di Kota Dumai meliputi: transportasi, telekomunikasi,
Universitas Sumatera Utara
tenaga listrik, air bersih, kawasan atau zona industri berikut fasilitasnya, sarana penunjang investasi, sarana wisata serta rencana pembangunan prasarana dan sarana
investasi. Buku ini juga dilengkapi dengan CD interactive multi media. Semoga buku ini nantinya berguna membangun Kota Dumai sebagai kota jasa dan industri yang
modern dengan kawasan Pantai Timur Sumatera serta membantu mewujudkan Dumai menjadi Kawasan Ekonomi Khusus. Untuk yang menjawab sangat memadai ada
sebanyak 7 orang 25,9, dan hanya ada 4 orang 14,8 yang menjawab cukup memadai.
Berdasarkan pada tabel 21 dapat diketahui bahwa 14 orang 51,9yang menjawab dalam menyediakan sarana pariwisata harganya sangat terjangkau bagi setiap
golongan yang ingin menikmati panorama wisata yang ada di Kota Dumai. Misalnya Taman Puteri Kaca Mayang berlokasi di jalan. Jenderal Sudirman Pekanbaru, tepatnya
di depan Kantor Walikota Pekan baru. Taman Puteri Kaca Mayang merupakan tempat rekreasi keluarga yang berada di jantung kota Pekan baru, sehingga mudah dicapai
dengan transportasi umum yang ada. Bagi anak-anak, arena ini cukup menarik perhatian karena di tempat ini mereka dapat menggunakan berbagai fasilitas hiburan yang ada
seperti kolam renang, komedi putar, bombom car dan masih banyak lagi permainan yang tentunya menyenangkan serta harganya sangat terjangkau bagi siapa saja yang
ingin menikmatinya. Untuk yang menjawab terjangkau ada 7 orang responden 25,9, dan cukup terjangkau ada sebanyak 6 orang responden 22,2.
Jadi, tujuan dan sasaran perencanaan pengembangan pariwisata tersebut ditekankan pada usaha pembenahan dan penataan objek tujuan wisata dengan
tersedianya pelayanan fasilitas dan akomodasi yang bermutu dan memadai sesuai dengan kebutuhan wisatawan. Dengan demikian arus kunjungan wisatwan semakin
meningkat yang pada akhirnya dapat meningkatkan standar kehidupan masyarakat yang
Universitas Sumatera Utara
lebih baik. Dengan kata lain, pembangunan pariwisata di Kota Dumai akan berdampak pada 4 empat aspek, yaitu: ekonomi economic, budaya culture, masyarakat
social, dan lingkungan environmental. Aspek ekonomi adalah dapat meningkatkan pendapatan bagi masyarakat melalui
usaha penjualan barang maupun jasa di bidang pariwisata serta meningkatkan pendapatan pemerintah melalui penerimaan pajak dan retribusi. Aspek budaya adalah
dengan peningkatan atraksi, sehingga keaslian dan keutuhan seni dan budaya semakin lestari. Aspek sosial adalah dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan masyarakat
ke arah yang lebih maju dan modern. Sedangkan aspek lingkungan adalah dapat meningkatkan kelestarian dan konservasi alam terutama dengan melihat potensi wisata
di Kota Dumai didominasi oleh wisata alam ecotourism. Dilanjutkan dengan indikator ke empat dapat dilihat pada tabel 22 dapat
diketahui bahwa 16 orang responden 59,3 yang menjawab informasi dan promosi meningkat dalam efektifitas kelembagaan pariwisata di Kota Dumai.sejumlah upaya
yang pernah dilakukan pelaku pariwisata lokal, misalnya pembuatan peta wisata Kota Dumai, pemberian fasilitas gratis wisata keliling kota pada akhir pekan, dan penerapan
sistem tarif hotel yang terjangkau bagi semua jenis wisatawan. Hal ini penting karena bisa meningkatkan angka kunjungan untuk segmen wisatawan domestik, juga dapat
diwujudkan dalam pengemasanpromosi pariwisata dan menggagas kegiatan kesenian- kebudayaan yang secara langsung mendukung sektor pariwisata. Untuk yang menjawab
sangat meningkat ada sebanyak 11 orang 40,7. Berdasarkan pada tabel 23 bahwa yang mengatakan yang menjawab setuju
promosi yang dilakukan melalui pemasangan iklan memberikan keinginan mengetahui informasi lebih lanjut terhadap pariwisata yang dipromosikan semakin besar ada
sebanyak 16 orang responden 59,3. Besarnya keingintahuan wisatawan membawa
Universitas Sumatera Utara
mereka untuk langsung mengunjungi lokasi pariwisata tersebut, karena pemasangan iklan yang dilakukan membuat mereka antusias untuk datang ke tempat wisata yang
dimaksud dalam iklan tersebut. sedangkan yang menjawab sangat setuju ada 11 orang 40,7.
Berdasarkan pada tabel 24 dapat diketahui bahwa yang menjawab setiap pengambilan keputusan penting sering dilibatkan oleh pimpinan ada sebanyak 13 orang
responden 48,1. Upaya dalam pengambilan keputusan atau kebijakan yang mempengaruhi para pegawai dilakukan secara partisipatif artinya, pimpinan perlu
melibatkan mereka agar mereka merasa bertanggungjawab terhadap keputusan atau kebijakan yang telah di ambil dan di tetapkan tersebut. Perlu memberdayakan insentif
untuk memotivasi pegawai agar bekerja lebih baik lagi dan bergairah untuk mengeluarkan gagasan dan inovasi dalam pekerjaannya. Untuk yang menjawab cukup
sering ada sebanyak 7 orang 25,9, yang menjawab kurang sering ada sebanyak 6 orang 22,2, dan hanya ada 1 orang 3,7 yang menjawab sangat sering.
Berdasarkan pada tabel 25 dapat diketahui bahwa yang menjawab sering diadakan suatu pelatihan untuk mendukung pelaksanaan tugas anda ada sebanyak 13
orang 48,1. Pelaksanaan tambahan yang diberikan pimpinan adalah mengikutsertakan para pegawai untuk mengikuti seminar-seminar yang diadakan daerah
lain agar diambil pengalaman dari daerah tersebut atas kemajuan yang dihasilkan pariwisata tersebut serta mengikuti langkah atau dapat memajukan pariwisata Kota
Dumai menjadi lebih baik. Sedangkan yang menjawab sangat sering ada 6 orang 22,2, yang menjawab tidak sering ada sebanyak 4 orang 14,8, cukup sering dan
kurang sering masing-masing hanya ada sebanyak 2 orang 7,4. Berdasarkan pada tabel 26 dapat diketahui bahwa yang menjawab pimpinan
sering membentuk kelompok kerja apabila ada tugas yang dianggap penting ada
Universitas Sumatera Utara
sebanyak 18 orang responden 66,7, sedangkan yang menjawab cukup sering ada sebanyak 5 orang 18,5, dan hanya ada 4 orang 14,8 yang menjawab sangat
sering. Berdasarkan pada tabel 27 dapat diketahui bahwa yang menjawab kinerja
pegawai ditempat ini memuaskan wisatawan yang dilayani ada sebanyak 20 orang 74,1. Pelayanan yang diberikan memberikan kepuasan tersendiri bagi para
pengunjung wisatawan. sedangkan yang menjawab kurang memuaskan ada 4 orang 14,2. Dilihat dari pelayanan yang buruk seperti terlalu berbelit-belitnya pelayanan
yang diberikan sehingga memakan waktu yang banyak terbuang juga ketidak ramahan para pelayan public terhadap pengunjung yang datang. Untuk yang menjawab cukup
memuaskan ada 2 orang 7,4, dan sangat memuaskan hanya ada 1 orang 3,7. Berdasarkan pada tabel 28 dapat diketahui bahwa yang menjawab didalam
bekerja mengutamakan kepuasan wisatawan ada sebanyak 17 orang 63,0. Keutamaan pariwisata adalah mengutamakan kepuasan dari wisatawan yang berkunjung
ke Kota Dumai. Semakin banyak yang datang maka sector ekonomi masyarakat juga pasti akan meningkat. Keterbatasan dana pemerintah daerah untuk membangun
pariwisata tidak menyurutkan langkah dan motivasi penduduk untuk membuat pariwisata Kota Dumai menjadi lebih baik. Untuk yang menjawab sangat
mengutamakan ada sebanyak 10 orang 37,0. Berdasarkan pada tabel 29 dapat diketahui bahwa yang menjawab para
wisatawan yang berkunjung di Kota Dumai memberikan rasa puas ada sebanyak 19
orang responden 70,4. Ini dilihat dari kunjungan wisatawan yag sedangkan yang menjawab sangat puas ada sebanyak 6 orang 22,2, dan hanya ada 2 orang 7,4
yang menjawab cukup puas.
Universitas Sumatera Utara
Dari indikator yang ke empat ini bahwa program-program kepariwisataan umumnya didominasi oleh program promosi dalam dan luar negeri dan sosialisasi,
terdapat juga program perintisan dan pembinaan juga pemantauan. Kegiatan peningkatan promosi dan pemasaran dalam kepariwisataan adalah sangat penting
dengan maksud untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. Inti dari kegiatannya adalah bagaimana supaya objek-objek wisata yang ada dikenal dan dapat menumbuhkan minat
wisatawan untuk mengunjunginya. Dari hasil wawancara yang dilakukan dengan Kepala Seksi Promosi dan
Penyuluhan diketahui bahwa dalam rangka mempromosikan dan memasarkan objek tujuan wisata di Kota Dumai, pihak dinas Pariwisata mengadakan iklan, membuat web
site di internet serta pencetakan brosur-brosur ataupun booklet yang berisikan potensi wisata yang dilengkapi dengan keterangan singkat.
Jadi upaya mempromosikan objek tujuan wisata yang ada di Kota Dumai dilakukan dengan cara pembuatan iklan baik melalui media cetak dan elektronik.
Membuat promosi melalui internet bertujuan agar mudah diakses terutama wisatawan yang ada di luar negeri. Pada umumnya brosur atau booklet tersebut tentang lokasinya,
sarana dan prasarana wisata, atraksi seni dan budaya, keindahan bahasa Indonesia dan bahasa Inggeris dan dilengkapi dengan peta dan photonya.
Kemudian brosur atau booklet tersebut disebarkan kepada kantor Perwakilan Pariwisata yang ada di setiap kecamatan, pengusaha hotel, restoran, agen perjalanan
baik yang berada di Kota Dumai maupun diluar agar dibagikan kepada para wisatawan. Sementara di luar negeri diberikan pada kantor kedutaan Negara Indonesia dan juga di
bandara udara. Selanjutnya menurut Kepala Dinas Pariwisata Kota Dumai, mengenai kegiatan
pemasaran melalui pameran adalah dengan mengadakan 2 kegiatan yaitu:
Universitas Sumatera Utara
1. Pelaksanaan Promosi Pariwisata Nusantara dalam dan luar negeri dengan
indikator output kegiatan gebyar wisata nusantara Jakarta, Malaka Expo Malaka, Pekanbaru Fair, Indonesia City Expo Pontianak.
2. Pengembangan jaringan kerjasama promosi pariwisata seperti pembuatan brosur,
banner, kalender, tas leaflet, baliho pariwisata dengan indikator output kegiatan tersedianya alat promosi dan informasi potensi objek wisata Kota Dumai.
Selain itu juga terjalinnya kerjasama pelaku yang terlibat dalam pengembangan SDM Pariwisata dengan indicator output kegiatan pemilihan bujang dan dara tahun
2009 adalah tersedianya Duta Pariwisata kota Dumai yang professional sebanyak 1 pasang putra-putri.
Berdasarkan pada tabel 30 dapat diketahui bahwa Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata berdasarkan rekapitulasi data variabel tunggal bahwa jumlah
responden terhadap nilai tertinggi yang dicapai adalah 107, sedangkan jumlah nilai jawaban terendah adalah 93 Berada pada kategori cukup memuaskan ada sebanyak 11
orang responden 40,7, sedangkan kategori kurang memuaskan ada sebanyak 7 orang 25,9, yang menjawab memuaskan ada sebanyak 4 orang 14,8, yang menjawab
tidak memuaskan menjawab 3 orang 11,1, dan hanya ada 2 orang 7,4 yang menjawab pada kategori sangat memuaskan.
Universitas Sumatera Utara
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN