berada pada institusi yang lebih rendah dimana perencanaan yang lebih tinggi harus menerima usulan-usulan yang diajukan oleh perencanaan pada tingkat yang lebih
rendah.
7. Vertical versus Horizontal Planning
Pembedaan ini didasarkan atas kewenangan antar institusi walaupun lebih ditekankan pada perbedaan jalur koordinasi yang diutamakan perencana. Vertical
planning adalah perencanaan yang lebih mengutamakan koordinasi antar berbagai jenjang pada sektor yang sama. Model ini mengutamakan keberhasilan sektoral.
Horizontal planning adalah menekankan pada pentingnya merencanakan keterikatan antar berbagai sektor sehingga berbagai sektor dapat berkembang secara bersinergi.
8. Perencanaan Yang Melibatkan Masyarakat Secara Langsung Versus Yang Tidak Melibatkan Masyarakat Secara Langsung
Perencanaan ini juga didasarkan atas kewenangan yang diberikan kepada institusi perencana yang sering kali terkait dengan luas bidang yang direncanakan.
Perencanaan yang melibatkan masyarakat secara langsung adalah apabila masyarakat dari sejak awal sudah diberitahu dan diajak ikut serta dalam menyusun rencana
tersebut. Perencanaan yang tidak melibatkan masyarakat secara langsung adalah apabila masyarakat tidak dilibatkan sama sekali dan hanya dimintakan persetujuan
dari legislatif untuk persetujuan akhir. Misalnya, perencanaan yang bersifat teknis pelaksanaan maupun yang bersifat internal.
c. Tahap-tahap Dasar Perencanaan
Walaupun perencanaan merupakan tindakan awal dalam suatu manajemen, tetapi perlu dekatahui tahap-tahap yang harus dilaksanakan dalam membuat suatu
perencanaan. Semua tahap perencanaan pada dasarnya dilihat melalui empat tahap Handoko, 1993 : 79, antara lain :
Universitas Sumatera Utara
1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan
Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan-keinginan atau yang jelas maka organisasi tidak akan dapat menggunakan sumber-sumber daya
yang dimiliki secara efektif. 2.
Merumuskan keadaan saat ini Dengan menganalisa keadaan organisasi saat ini rencana dapat dirumuskan untuk
menggambarkan rencana kegiatan yang lebih lanjut. Dalam tahap ini diperlukan informasi-informasi terutama mengenai keuangan dan data statistik yang didapatkan
dari organisasi. 3.
Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan Setiap kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu
diidentifikasi untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal yang dapat
membantu organisasi dalam mencapai tujuannya atau yang mungkin dapat menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan untuk mengantisipasi keadaan,
masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu yang akan datang adalah bagian penting dalam proses perencanaan.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan
Dalam tahap ini perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan dan alternatif yang dipilih adalah yang terbaik dan yang paling
memuaskan diantara alternatif yang ada.
d. Pola-Pola Perencanaan
Pada umumnya ada tiga macam pola yang berlaku dalam bidang perencanaan yang mencakup :
1 Satisficing, mempertahankan cara-cara yang lazim dilakukan
Universitas Sumatera Utara
2 Optimizing. Mengoptimalisasikan usaha untuk mencapai prestasi sebaik mungkin.
3 Adaptivizing,
mengadaptasi atau menyesuaikan pekerjaan dengan perubahan-perubahan jangka pendek maupun perubahan penting.
e. Prinsip Perencanaan