Perbedaan Pelepasan Vitamin C dari Tablet Enervon-C

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perbedaan Pelepasan Vitamin C dari Tablet Enervon-C

® , Kapsul Gelatin dan Kapsul Alginat pada Medium Lambung pH 1,2 Hasil pelepasan vitamin C dari tablet Enervon-C ® Tabel 1. Kumulatif Rata-rata Vitamin C dalam Tablet Enervon-C , kapsul gelatin dan kapsul alginat pada medium pH lambung dapat dilihat pada Tabel 1. ® , Kapsul Gelatin, dan Kapsul Alginat n=3 No Waktu menit Kumulatif Rata-rata Vitamin C dalam Tablet Enervon C Kumulatif Rata-rata Vitamin C dalam Kapsul Gelatin ® Kumulatif Rata-rata Vitamin C dalam Kapsul Alginat 1 0,00 0,00 0,00 2 5 1,12 71,00 3,31 3 10 32,60 80,07 11,18 4 15 73,16 87,29 16,43 5 20 87,19 91,26 23,34 6 25 89,26 91,95 34,46 7 30 91,45 91,66 44,60 8 40 93,90 91,48 50,28 9 45 93,24 91,56 57,50 10 60 93,19 91,38 64,85 11 75 93,02 91,33 73,99 12 90 92,85 91,40 88,42 13 120 92,80 91,23 88,11 Profil pelepasan vitamin C dari tablet Enervon-C ® , kapsul gelatin dan dari kapsul alginat pada medium lambung pH 1,2 dapat dilihat pada Gambar 11. Universitas Sumatera Utara 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 20 40 60 80 100 120 140 waktu menit k um ul at if tablet Enervon-C kapsul gelatin kapsul alginat Gambar 11. Pelepasan Vitamin C dari Tablet Enervon-C ® , Kapsul Gelatin dan Kapsul Alginat pada Medium Lambung pH 1,2 Suhu 37ºC Pada grafik terlihat bahwa laju pelepasan vitamin C dari tablet Enervon- C ® dan kapsul alginat yang mengandung vitamin C tidak berbeda signifikan pada 5 menit pertama p ≥0,05. Vitamin C yang dilepaskan dari tablet Enervon-C ® pada 5 menit pertama hanya mencapai 1,12 , sedangkan kapsul alginat mencapai 3,31. Perbedaan yang signifikan tampak setelah 10 menit dimana tablet Enervon-C ® telah melepaskan vitamin C sebanyak 32,60 sementara kapsul alginat melepaskan vitamin C sebanyak 11,18 p ≤0,05. Hal ini karena tablet Enervon-C ® lebih dahulu pecah pada menit ke-5 dan menyebabkan vitamin C mulai keluar, namun pelarutannya berlangsung perlahan-lahan karena tablet memerlukan tahap disintegrasi sehingga menyebabkan vitamin C tidak melarut dengan segera. Meskipun demikian, setelah 10 menit vitamin C larut dan terlihat pelepasan meningkat secara signifikan pada medium pH 1,2 tersebut. Sedangkan, pada uji pelepasan vitamin C yang dilakukan terhadap kapsul alginat, tidak semua vitamin C terlepas dalam medium pH 1,2 karena kapsul alginat tidak pecah dalam Universitas Sumatera Utara medium pH 1,2. Dalam medium pH 1,2, vitamin C yang keluar dari kapsul alginat dibatasi oleh dinding kapsul alginat.. Kapsul alginat tidak pecah dalam medium pH 1,2 karena dalam medium ini terjadi konversi kalsium alginat dari kapsul menjadi asam alginat yang tidak larut. Namun, jika medium pH 1,2 diganti dengan medium pH 4,5, maka asam alginat ini langsung berinteraksi dengan ion natrium yang terdapat dalam medium pH 4,5 membentuk natrium alginat yang bersifat hidrofilik, mengakibatkan kapsul mengembang dan pecah Bangun, dkk., 2005. Pada grafik terlihat pula bahwa laju pelepasan vitamin C dari kapsul gelatin pada 5 menit pertama mencapai 71,00 dan setelah 15 menit pelepasannya mencapai 87,29 . Sedangkan, pelepasan vitamin C dengan kapsul alginat pada 5 menit pertama hanya mencapai 3,31 dimana pelepasan terjadi secara perlahan sehingga setelah menit ke-30 jumlah vitamin C yang terlepas hanya mencapai 16,43 . Pelepasan vitamin C dari kapsul gelatin juga berbeda secara signifikan jika dibandingkan dengan pelepasan vitamin C dari kapsul alginat p ≤0,05. Pelepasan vitamin C dari kapsul gelatin berlangsung lebih cepat karena kapsul gelatin mulai pecah pada menit ke-1 menyebabkan vitamin C keluar serentak sehingga pembasahan partikel zat aktif oleh medium lebih cepat terjadi dan partikel zat aktif segera larut dalam medium pH 1,2. Dapat dilihat bahwa pelepasan vitamin C dari kedua sediaan kapsul berbeda signifikan dalam medium pH 1,2 p ≤0,05. Pelepasan vitamin C dari kapsul alginat berlangsung lebih lambat dikarenakan hal yang sama yaitu kapsul alginat tidak pecah dalam medium pH 1,2. Hal ini disebabkan dalam medium pH 1,2 terjadi konversi kalsium alginat dari kapsul menjadi asam alginat yang tidak larut Bangun, dkk, 2005. Universitas Sumatera Utara Pengujian profil disolusi kedua sediaan kapsul dilakukan menggunakan medium pH 1,2 yang disesuaikan dengan pH lambung. Pengujian dilakukan dalam medium pH 1,2 selama 120 menit yang mengikuti pH cairan lambung. Pada disolusi, pH medium yang digunakan disesuaikan dengan pH lambung untuk melihat kemampuan kapsul alginat melepaskan vitamin C secara perlahan-lahan. Konsentrasi tertinggi vitamin C dari tablet Enervon-C ® Konsentrasi tertinggi vitamin C dari kapsul gelatin dicapai setelah 25 menit, dimana vitamin C yang terlarut mencapai 91,95 . Sedangkan dari kapsul alginat, pelepasan vitamin C tertinggi dicapai setelah 90 menit, yakni sebanyak 88,42 . Pelepasan vitamin C dari kapsul gelatin dan kapsul alginat pada medium lambung pH 1,2 telah diuji secara statistik menggunakan metode paired t test dan memberikan perbedaan yang signifikan p ≤0,05. dicapai setelah 40 menit, dimana vitamin yang larut sebanyak 93,90 . Sedangkan dari kapsul alginat, konsentrasi vitamin C tertinggi dicapai setelah 90 menit, dimana vitamin C yang larut sebanyak 88,42 . Perbedaan kecepatan pelepasan vitamin C dari tablet sediaan pasaran dan kapsul alginat diuji secara statistik dengan metode paired t test dan memberikan perbedaan yang signifikan p ≤0,05. Hasil uji statistik dengan menggunakan anava juga memperlihatkan adanya perbedaan pelepasan vitamin C yang signifikan α 0,05 dalam tablet Enervon-C ® Dengan demikian, dapat dilihat dari grafik secara keseluruhan bahwa vitamin C yang diformulasi dalam kapsul alginat mengalami pelepasan yang perlahan-lahan dalam medium pH 1,2 dibandingkan dengan tablet Enervon-C , kapsul gelatin dan kapsul alginat. ® Universitas Sumatera Utara dan kapsul gelatin sehingga vitamin C dapat diformulasi sebagai sediaan gastric delivery menggunakan kapsul alginat.

4.2 Pengujian Iritasi Akut Vitamin C pada Lambung Kelinci