Sistem Gastric Delivery Penetapan Kadar Vitamin C Secara in vitro

Ganiswara, 1995. Iritasi ini disebabkan oleh pelepasan obat dari sediaan secara serentak dan terlarut dan menyebabkan konsentrasinya tinggi di suatu area Groves, 1989.

2.5 Sistem Gastric Delivery

Salah satu cara untuk mengatasi efek samping sediaan yang mengiritasi lambung adalah dengan formulasi sediaan sediaan obat tersebut dengan sistem gastric delivery. Sistem ini dimaksudkan untuk memperlambat pelepasan obat ketika obat berada di dalam lambung. Selain itu, sediaan ini juga mengurangi frekuensi pemberian obat setiap hari.

2.6 Penetapan Kadar Vitamin C Secara in vitro

Berdasarkan titrasi dengan 2,6-diklorofenolindofenol, dimana terjadi reaksi reduksi 2,6- diklorofenolindofenol dengan adanya vitamin C dalam larutan asam. Hashmi, 1986. Larutan 2,6-diklorofenolindofenol dalam suasana netral atau basis akan berwarna biru sedang dalam suasana asam akan berwarna merah muda. Apabila 2,6-diklorofenolindofenol direduksi oleh asam askorbat maka akan menjadi tidak berwarna, dan bila semua asam askorbat sudah mereduksi 2,6- diklorofenolindofenol maka kelebihan larutan 2,6-diklorofenolindofenol sedikit saja sudah akan terlihat dengan terjadinya pewarnaan. Untuk perhitungan maka perlu dilakukan standarisasi larutan dengan vitamin C standar Sudarmadji, 1989. Universitas Sumatera Utara Reaksi yang terjadi antara 2,6-diklorofenolindofenol dan vitamin C dapat digambarkan dengan persamaan dibawah ini Hashmi, 1986: Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini bersifat eksperimental yaitu dilakukan pembuatan sediaan kapsul vitamin C gastric delivery, pengujian langsung disolusi sediaan vitamin C yang beredar dipasaran dan kapsul vitamin C yang diformulasi sendiri serta uji iritasi vitamin C terhadap lambung kelinci di Laboratorium dengan metode Rancangan Acak Lengkap RAL.

3.1 Bahan-bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah Natrium alginat 300-400 cps adalah

produk Wako Pure Chemical Industries, Ltd Japan, Vitamin C, Asam asetat glasial, Asam klorida, Etanol, Eter, Formalin, Kalsium klorida, Natrium klorida, Natrium bikarbonat, 2,6-diklorofenol indofenol, Asam metafosfat, adalah produk Merck KgaA 6427 Darmstadt Germany, Enervon-C ®

3.2 Alat-alat

adalah produk PT. Medifarma United American, kapsul gelatin diperoleh dari Brataco Chemical Medan, kapsul alginat diperoleh dari Laboratorium Formulasi USU Medan. Alat-alat yang digunakan adalah alat disolusi metode dayung Erweka, neraca listrik Mettler Toledo, oven, waterbath, mikrotom Leica, mikroskop Leica, stop watch, pH meter Hanna, penyangga mulut kelinci, kamera digital, gunting dan pisau bedah, dan alat-alat laboratorium yang biasa digunakan. Universitas Sumatera Utara