Vitamin C Megadosis Vitamin C .1 Uraian Bahan

hingga 1 g asam askorbat sehari agar dapat menghilangkan pendarahan dengan cepat Gilman, et al, 1996. Vitamin C 100 sampai 200 mg sehari diberikan bersama-sama dengan desferoksamin dalam pengobatan pasien dengan penyakit thalassaemia, untuk meningkatkan pembentukan chelate dari desferoksamin, dengan demikian juga meningkatkan ekskresi besi. Dalam keadaan kekurangan besi, asam askorbat meningkatkan absorpsi gastrointestinal terhadap besi. Selain itu, asam askorbat dan garam askorbat biasanya terdapat dalam preparat oral besi Sweetman, 2005. Tetes mata yang mengandung kalium askorbat telah digunakan untuk pengobatan luka bakar karena bahan kimia. Kalium askorbat 10 digunakan bergantian dengan natrium sitrat 10; dipercaya bahwa askorbat bekerja dengan menangkap oksigen radikal bebas sehingga membantu dalam pencegahan kerusakan epitel kornea Sweetman, 2005.

2.1.9 Vitamin C Megadosis

Vitamin C megadosis memiliki efek farmakologi; namun tidak dihubungkan pada fungsi normalnya sebagai vitamin dalam level nutrisi. Vitamin C digunakan dalam pengobatan methemoglobinemia idiopatik untuk mereduksi ion besi dalam bentuk ferri dalam heme menjadi bentuk ferro Gennaro, 2000. Vitamin C dapat digunakan untuk salesma common cold dan infeksi lain. Beberapa peneliti telah melaporkan dipercepatnya penyembuhan 20 dengan keluhan lebih ringan, bila vitamin C dimakan sedini mungkin. Efek baik ini diperkirakan berdasarkan daya imunostimulasinya Tjay dan Rahardja, 2002. Dr. Pauling menyatakan juga vitamin C megadosis dapat mencegah atau mengobati salesma, walaupun analisis hasil menunjukkan perbedaan yang signifikan antara Universitas Sumatera Utara pasien yang diberi vitamin C dengan tanpa vitamin C yaitu 30 lebih cepat mengalami kesembuhan karena vitamin C membuat pasien merasa lebih baik sehingga dapat melakukan pekerjaan juga selama masa sakit tersebut William and Caliendo, 1984. Ada indikasi kuat bahwa vitamin C dalam dosis 500-1.000 mg sehari dapat menurunkan kadar kolesterol darah yang tinggi. Diperkirakan bahwa dasarnya adalah stimulasi transpor kolesterol dari dinding pembuluh ke hati serta peningkatan proses pengubahannya menjadi asam kolat dan kortikoteroida. Vitamin C juga dapat digunakan untuk mempercepat penyembuhan borok dan luka di kulit akibat tekanan, misalnya pada decubitus mati jaringan akibat berbaring lama. Efek ini diperkirakan berdasarkan atas pengubahan prolin menjadi hidroksiprolin dan sintesa kolagen, khususnya di jaringan granulasi dari luka Tjay dan Rahardja, 2002. Dosis vitamin C 3-10 g sehari bersama dengan megadosis vitamin A, E, selenium, zinc, dan bioflavonoida kini sering digunakan sebagai obat tambahan alternatif guna menghambat pertumbuhan sel-sel kanker. Khasiat antikarsinogen ini diperkirakan berdasarkan sifat antioksidannya Tjay dan Rahardja, 2002. Vitamin C dapat mencegah kanker melalui beberapa mekanisme, termasuk inhibisi terhadap kerusakan oksidatif dari DNA dan mencegah pembentukan karsinogen nitrosamin akibat reaksi antara nitrit dengan nitrat biasanya terdapat dalam makanan dan asap rokok dengan amina, baik diluar tubuh maupun dalam saluran pencernaan. Secara in vivo, vitamin C menghalangi reaksi nitrosasi dengan mengangkap nitrit sehingga pembentukan nitrosamin tidak terjadi. Universitas Sumatera Utara Vitamin C juga mencegah kanker dengan meningkatkan kekebalan tubuh terhadap infeksi dan virus Silalahi, 2006. Vitamin C 400mg sehari melindungi otot terhadap kerusakan oksidatif selama aktivitas jangka panjang olahraga dan menstimulasi reparasi fungsi otot. Profilaktis vitamin C dapat digunakan sebelum latihan atau perlombaan, guna mencegah terjadinya otot kaku dan nyeri 1 g pada 2 hari berturut-turut. Kerjanya mungkin dengan jalan memperlancar pengeluaran asam laktat pada otot Tjay dan Rahardja, 2002.

2.1.10. Efek Samping Penggunaan Vitamin C Megadosis