j Perubahan kognitif. Modifikasi atau mengganti kepercayaan yang tidak
rasional atau pola pemikiran yang tidak dapat diadaptasi yang diasosiasikan dengan tingkah laku penghancuran diri.
k Perubahan tingkah laku. Modifikasi atau mengganti pola tingkah laku yang
maladaptif atau merusak. l
Perubahan sistem. Memperkenalkan perubahan dengan cara beroperasinya sistem sosial, seperti keluarga.
m Penguatan. Berkenaan dengan keterampilan, kesadaran dan pengetahuan yang akan membuat klien mampu mengontrol kehidupannya.
n Restitusi. Membantu klien membuat perubahan kecil terhadap perilaku yang
merusak.
25
b. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Bimbingan dan konseling menempati bidang pelayanan siswa dalam keseluruhan proses kegiatan pendidikan. Dalam hubungan ini, bimbingan dan
konseling berfungsi sebagai pemberi layanan pada siswa agar dapat berkembang menjadi pribadi mandiri. Dan dalam pelaksanaannya, bimbingan dan konseling
memiliki berbagai fungsi. Adapun yang menjadi fungsi pokok dari pelayanan bimbingan dan
konseling menurut W.S. Winkel, antara lain: a. Fungsi Penyaluran distributive, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
siswa mendapatkan atau memilih program studi yang sesuai dengan dirinya. b. Fungsi Penyesuaian adjustive, yaitu fungsi bimbingan dalam membantu
siswa menemukan cara menempatkan diri secara tepat dalam berbagai keadaan dan situasi yang dihadapi.
c. Fungsi Pengadaptasian, yaitu fungsi bimbingan sebagai narasumber bagi tenaga-tenaga kependidikan yang lain di sekolah, khususnya pimpinan
sekolah dan staf pengajar, dalam hal mengarahkan rangkaian kegiatan pendidikan dan pengajaran supaya sesuai dengan kebutuhan para siswa.
26
25
John McLeod, Pengantar Konseling: Teori dan Studi Kasu,Jakarta: Kencana, 2008, Ed.3, Cet. 2, h. 13
26
W. S. Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institut Pendidikan, Jakarta : Grasindo, 1997, h. 98
Sementara pihak ada lagi yang berpendapat pelayanan bimbingan dan konseling khususnya di sekolah memiliki beberapa fungsi, yaitu 1 fungsi
pencegahan preventif, 2 pemahaman, 3 pengentasan, 4 pemelihraan, 5 penyaluran, 6 penyesuaian, 7 pengembangan, 8 perbaikan, dan 9
advokasi.
27
Dengan demikian fungsi dari pelayanan bimbingan dan konseling di atas adalah harus mengacu kepada satu atau lebih fungsi-fungsi tersebut agar hasil-
hasil yang dicapainya secara jelas dapat di identifikasi dan di evaluasi.
c. Bidang Bimbingan dan Konseling
Bidang-bidang bimbingan dan konseling akan diuraikan dengan lingkup program dan praktek pengembangan potensi dan kepribadian siswa.
a. Bidang Pengembangan Pribadi Pengembangan dalam bidang pribadi adalah merupakan layanan
pengembangan kemampuan dalam mengatasi masalah-masalah pribadi yang berkenaan dengan aspek-aspek intelektual, afektif dan fisik motorik.
b. Bidang Pengembangan Sosial Pengembangan bidang sosial merupakan layanan pengembangan
kemampuan dalam mengatasi masalah sosial dalam kehidupan di rumah, sekolah dan masyarakat dalam kerjasama dan berinteraksi dengan teman sebaya atau
orang dewasa. c. Bidang Pengembangan Pendidikan
Pengembangan dalam bidang pendidikan adalah layanan mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses pendidikan yang sedang
dijalani maupun yang akan dimasukinya kelak. d. Bidang Pengembangan Pembelajaran
Pengembangan dalam bidang pembelajaran merupakan layanan mengoptimalkan perkembangan dan mengatasi masalah dalam proses
pembelajaran baik disekolah maupun dirumah. e. Bidang Pengembangan karir
Pengembangan dalam bidang pengembangan karir merupakan layanan merencanakan dan mempersiapkan pengembangan karir dengan bimbingan
pengenalan dunia karir, penyusunan rencana karir, dan persiapan karir bagi peserta didik., dan sukses dalam karir. Kelima bidang pengembangan ini
merupakan bagian dalam mengembangkan diri individu peserta didik yang
27
Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi, Jakarta: raja Grafindo Persada, 2007, h. 39
berkaitan dengan Pribadi, kehidupan sosial, pendidikan, pembelajaran, dan karir atau profesi yang akan ditekuninya kelak.
28
5. Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling