Pengertian Bimbingan Bimbingan dan Konseling

B. Bimbingan dan Konseling

1. Pengertian Bimbingan

Bimbingan dan penyuluhan merupakan terjemahan dari istilah Guidance dan Counseling dalam bahasa Inggris. Sesuai dengan istilahnya maka bimbingan dapat diartikan secara umum sebagai suatu bantuan atau tuntunan. Namun untuk sampai pada pengertian yang sebenarnya kita harus ingat bahwa tidak setiap bantuan atau tuntunan dapat diartikan sebagai guidance bimbingan. Istilah bimbingan dapat diartikan dengan berbagai cara. Menurut pandangan Shertzer dan Stone 1981, bimbingan sebaiknya diartikan sebagai proses membantu orang-perorang untuk memahami dirinya sendiri dan lingkungan hidupnya. Perumusan itu mengandung sejumlah kata kunci yaitu proses, membantu, orang-peorangan, memahami diri, dan lingkungan hidup. Proses menunjuk pada gejala bahwa sesuatu akan berubah secara berangsur- angsur selama kurun waktu tertentu. Membantu disini berarti memberikan pertolongan dalam menghadapi dan mengatasi tantangan serta kesulitan yang timbul dalam kehidupan manusia. Orang-perorangan menunjuk pada individu atau orang tertentu yang dibantu. Memahami diri berarti mengenal diri sendiri secara lebih mendalam dan menetapkan tujuan-tujuan yang ingin dicapai, serta membentuk nilai-nilai values yang akan menjadi pegangan hidupnya. Lingkungan hidup mencakup segala unsur yang menjadi ruang lingkup kehidupan, baik alam sekelilingnya maupun manusia-manusia lain yang berperan dalam hidupnya. Selain itu, istilah bimbingan dapat pula diartikan memberikan informasi, yaitu menyajikan pengetahuan yang dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan, atau memberikan sesuatu sambil memberikan nasihat serta mengarahkan, menuntun ke suatu tujuan. Tujuan pelayanan bimbingan ialah supaya sesama manusia mengatur kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-cita yang mewujudkan semua potensi yang baik padanya, dan menyelesaikan semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan. Dalam konteks bimbingan dan konseling di sekolah dan madrasah, Tohirin menjelaskan makna bimbingan ini dengan akronim kata sebagai berikut: B adalah Bantuan I adalah Individu M adalah Mandiri B adalah Bahan I adalah Interaksi N adalah Nasehat G adalah Gagasan A adalah Asuhan N adalah Norma “Bimbingan berarti bantuan yang diberikan oleh pembimbing kepada individu agar individu yang dibimbing mencapai kemandirian dengan mempergunakan berbagai bahan melalui interaksi dan pemberian nasehat serta gagasan dalam suasana asuhan dan berdasarkan norma-norma yang berlaku”. 14 Dalam konteks Bimbingan di sekolah, Hamalik 1992, menyatakan bahwa “Bimbingan di sekolah merupakan aspek program pendidikan yang berkenaan dengan bantuan terhadap para siswa agar dapat menyesuaikan diri dengan situasi yang dihadapinya dan untuk merencanakan masa depannya sesuai dengan minat, kemampuan dan kebutuhan sosialnya” 15 . Bantuan dalam program pendidikan yang dilakukan kepada peserta didik adalah agar peserta didik dapat menyesuaikan diri dengan keadaan dan tempat yang ada, kemudian agar peserta didik mampu merancang masa depannya sesuai dengan keinginan, kemampuan dan kebutuhan akan lingkungan dimana mereka berada. 14 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 2007, cet I, h. 20 15 Tohirin, Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan madrasah…, h. 21.

2. Pengertian Konseling

Dokumen yang terkait

Hubungan antara persepsi siswa terhadap bimbingan konseling dan intensitas pemanfaatan layanan bimbingan konseling di SMA PGRI 109 Tangerang

2 15 105

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMA NEGERI 3 SRAGEN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Sma Negeri 3 Sragen.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA SMA NEGERI 3 SRAGEN Hubungan Antara Konsep Diri Dengan Motivasi Berprestasi Pada Siswa Sma Negeri 3 Sragen.

0 3 12

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Interpersonal Dengan Motivasi Belajar.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL DENGAN MOTIVASI BELAJAR Hubungan Antara Intensitas Komunikasi Interpersonal Dengan Motivasi Belajar.

0 1 19

HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, PENYESUAIAN DIRI DAN PERANAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN PRESTASI HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, PENYESUAIAN DIRI DAN PERANAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 0 15

PENDAHULUAN HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI, PENYESUAIAN DIRI DAN PERANAN LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA.

0 1 10

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING, DAN MOTIVASI BELAJAR Hubungan Perhatian Orang Tua, Layanan Bimbingan Dan Konseling, Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar (Penelitian pada Siswa SMK Muhammadiyah 1 Sukoharjo).

0 0 15

HUBUNGAN PERHATIAN ORANG TUA, LAYANAN BIMBINGAN KONSELING, DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR Hubungan Perhatian Orang Tua, Layanan Bimbingan Dan Konseling, Dan Motivasi Belajar Dengan Prestasi Belajar (Penelitian pada Siswa SMK Muhammadiyah 1

0 0 20

HUBUNGAN ANTARA INTENSITAS KOMUNIKASI DALAM PEMBELAJARAN DAN MOTIVASI BERPRESTASI SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA ( Studi Korelasi Antara Intensitas Komunikasi Dalam Pembelajaran Dan Motivasi Berprestasi Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VIII

0 0 18