4. Tujuan, Fungsi, dan Pengembangan Bimbingan dan Konseling dalam Bidang-bidangnya
a. Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling
“Pemberian Layanan Bimbingan dan Konseling bertujuan agar individu dapat merencanakan kegiatan penyelesaian studi, perkembangan karir dan
kehidupannya di masa yang akan datang, mengembangkan seluruh potensi dan kekuatan yang dimilikinya seoptimal mungkin, menyesuaikan diri dengan
lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat serta lingkungan kerjanya, serta mampu mengatasi hambatan dan kesulitan yang dihadapinya dalam studi,
penyesuaian dengan lingkungan pendidikan, masyarakat maupun lingkungan kerja”.
23
Dari definisi di atas dapat disimpulkan tujuan layanan bimbingan dan konseling adalah untuk membantu para siswa agar dapat mengembangkan diri
secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya sesuai dengan perkembangan lingkungannya.
Dalam penerapannya terdapat lima Tujuan Pelayanan Bimbingan dan Konseling, diantaranya sebagai berikut:
1. Untuk mengenali diri sendiri dan lingkungan. 2. Untuk dapat menerima diri sendiri dan ingkungan.
3. Untuk dapat mengambil keputusan sendiri. 4. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri.
5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri.
24
Dari tujuan pelayanan bimbingan dan konseling di atas dapat penulis kemukakan sebagai berikut:
1. Untuk mengenali diri sendiri dan lingkungan, maksudnya ialah agar peserta didik mampu mengenal dan menyesuaikan diri dengan lingkungannya.
2. Untuk dapat menerima diri sendiri dan lingkungan, maksudnya ialah agar peserta didik dapat menerima keadaan yang dia miliki, baik dari segi kelebihan
dan kekurangannya. 3. Untuk dapat mengambil keputusan, maksudnya ialah agar peserta didik dapat
mengambil keputusan sendiri terhadap segala sesuatu yang dihadapinya.
23
Syamsu Yusuf dan A.Juntika Nurihsan, Landasan Bimbingan dan Konseling, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2006, h. 13.
24
Zikri Neni Iska, Bimbingan dan Konseling: Pengantar Pengembangan Diri dan Pemecahan Masalah Peserta Didik…, h. 20-22
4. Untuk dapat mengarahkan diri sendiri, maksudnya ialah apapun potensi yang dimiliki oleh peserta didik harus diarahkan sesuai dengan bakat dan minatnya.
5. Untuk dapat mewujudkan diri sendiri, maksudnya ialah agar peserta didik suatu saat dapat mewujudkan keinginan atau cita-cita yang dia miliki.
Pada dasarnya, kelima tujuan dilaksanakannya pelayanan bimbingan dan koseling tersebut di atas adalah agar peserta didik mampu mencapai dirinya
tersebut dalam mengenal, menerima dirinya serta mampu mewujudkan dirinya. Selain itu, Bimbingan dan Konseling bertujuan membantu peserta didik agar
memiliki kompetensi, mengembangkan potensi dirinya seoptimal mungkin atau mewujudkan nilai-nilai yang terkandung dalam tugas-tugas perkembangan yang
harus dikuasainya sebaik mungkin. Selain itu, menurut John Mcleod fondasi dari keragaman model teori dan
tujuan sosial adalah keragaman ide tentang tujuan konseling dan terapi. Berikut ini adalah beberapa tujuan yang didukung secara eksplisit maupun implisit oleh
para konselor, yaitu: a
Pemahaman. Adanya pemahaman dan perkembangan kesulitan emosional, mengarah kepada peningkatan kapasitas untuk lebih memilih kontrol
rasional ketimbang perasaan dan tindakan.
b Berhubungan dengan orang lain. Menjadi lebih mampu membentuk dan
mempertahankan hubungan yang bermakna dengan orang lain. Seperti dalam keluarga atau tempat kerja.
c Kesadaran diri. Menjadi lebih peka terhadap pemikiran dan perasaan yang
selama ini di tolak atau di tahan, atau mengembangkan perasaan yang lebih akurat berkenaan dengan bagaimana penerimaan orang lain terhadap diri.
d Penerimaan diri. Pengembangan sikap positif terhadap diri yang di tandai
oleh kemampuan menjelaskan pengalaman yang selalu menjadi subjek kritik diri dan penolakan.
e Aktualisasi diri atau Individuasi. Pergerakan kearah pemenuhan potensi atau
penerimaan integrasi bagian diri yang sebelumnya saling bertentangan. f
Pencerahan. Membantu klien mencapai kondisi kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
g Pemecahan masalah. Menemukan pemecahan problem tertentu yang tidak
bisa di pecahkan oleh klien seorang diri. h
Pendidikan psikologi. Membuat klien mampu menangkap ide dan teknik untuk memahami dan megontrol tingkah laku.
i Memilih keterampilan sosial. Mempelajari dan menguasai keterampilan
sosial dan Interpersonal seperti mempertahankan kontak mata, tidak menyela pembicaraan, asertif atau pengendalian kemarahan.
j Perubahan kognitif. Modifikasi atau mengganti kepercayaan yang tidak
rasional atau pola pemikiran yang tidak dapat diadaptasi yang diasosiasikan dengan tingkah laku penghancuran diri.
k Perubahan tingkah laku. Modifikasi atau mengganti pola tingkah laku yang
maladaptif atau merusak. l
Perubahan sistem. Memperkenalkan perubahan dengan cara beroperasinya sistem sosial, seperti keluarga.
m Penguatan. Berkenaan dengan keterampilan, kesadaran dan pengetahuan yang akan membuat klien mampu mengontrol kehidupannya.
n Restitusi. Membantu klien membuat perubahan kecil terhadap perilaku yang
merusak.
25
b. Fungsi Bimbingan dan Konseling di Sekolah