populasi yang terjangkau adalah siswa kelas XI semester genap tahun ajaran 2009-2010, yang terdiri dari 5 rombel rombongan belajar. Sampel adalah
sebagai bagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu
2
. Adapun proporsi yang penulis pergunakan adalah seperti yang dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto bahwa “apabila subyeknya kurang dari
100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara 10-
15 atau 20-25 atau lebih”.
3
Jadi dari populasi yang berjumlah 148 orang yang menjadi sampel sebesar 21,5 30 orang siswa. Kelas XI dijadikan
sebagai subjek penelitian dengan pertimbangan bahwa siswa kelas XI tersebut telah mendapatkan bimbingan dan konseling selama satu tahun sehingga dapat
merasakan manfaat dari program bimbingan dan konseling di sekolah tersebut.
D. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara sistematic random sampling
. Dalam teknik ini semua individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih
menjadi anggota sampel, dengan cara setiap kelas yang terdiri dari 5 rombel, masing-masing kelas diambil sebanyak 6 orang yang didasarkan pada nomor
urut absen yang berangka genap.
E. Variabel Penelitian
1. Definisi Konseptual
Bimbingan dan konseling merupakan proses bantuan atau pertolongan yang diberikan oleh pembimbing konselor kepada individu
melalui pertemuan tatap muka atau hubungan timbal balik antara keduanya, agar konseli siswa memiliki kemampuan atau kecakapan
melihat dan menemukan masalahnya serta mampu memecahkan masalahnya sendiri.
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak di dalam diri seseorang siswa yang menimbulkan kegaiatan belajar, yang menjamin
2
S. Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta, 2009, h. 121
3
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, Suatu Pnedekatan, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2002, Edisi Revisi, h. 102
kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, maka tujuan yang dikehendaki oleh siswa tercapai.
2. Definisi Operasional
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu intensitas layanan bimbingan dan konseling sebagai variabel bebas
variable X dan motivasi belajar siswa sebagai variabel terikatnya variabel Y.
Secara operasional, yang dimaksud dengan layanan bimbingan dan konseling adalah pemberian bantuan kepada siswa yang dilakukan oleh
konselor yang meliputi sejumlah layanan orientasi, informasi. penempatan dan penyaluran, konseling perorangan, konseling kelompok, konsultassi,
mediasi, dan layanan pembelajaran, yang diukur dengan skala layanan bimbingan dan konseling.
Motivasi belajar siswa secara operasional didefinisikan sebagai gerak yang mendorong seseorang siswa untuk bekerja atau melakukan
sesuatu perbuatan dengan sungguh-sungguh yang tercermin dalam keaktifan siswa dalam rangka menghadapi situasi pembelajaran yang
menyangkut minat dan keinginan untuk belajar, yang diukur dengan skala motivasi belajar.
F. Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian