BAB II KAJIAN TEORI
A. Motivasi Belajar
1. Pengertian Motivasi
Banyak sekali, bahkan sudah umum orang menyebut dengan motif untuk menunjuk mengapa seseorang itu berbuat sesuatu. Akyas Azhari dalam bukunya
Psikoligi Umum dan Perkembangan mengemukakan bahwa: Motif adalah dorongan atau daya kekuatan dari dalam diri seseorang yang
mendorong yang bersangkutan untuk berbuat atau bertingkah laku dalam rangka mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan motivasi adalah sesuatu
daya yang menjadi pendorong seseorang bertindak, dimana rumusan motivasi menjadi sebuah kebutuhan nyata dan merupakan muara dari
sebuah tindakan.
1
Istilah motivasi baru digunakan sejak awal abad kedua puluh. Selama beratus-ratus tahun, manusia dipandang sebagai makhluk rasional dan intelek
yang memiliki tujuan dan menentukan sederet perbuatan secara bebas. Nalarlah yang menentukan apa yang dilakukan manusia. Manusia bebas memilih, dan
pilihan yang ada baik atau buruk, tergantung pada intelegensi dan pendidikan
1
Akyas Azhari, Psikologi Umum dan Perkembangan, Jakarta: Teraju, 2004, Cet Ke-1, h. 65
7
individu, oleh karenanya manusia bertanggung jawab penuh terhadap setiap perilakunya.
Konsep motivasi terinspirasi dari kesadaran para pakar ilmu, terutama pakar filsafat, bahwa tidak semua tingkah laku manusia dikendalikan oleh akal,
akan tetapi tidak banyak perbuatan manusia yang dilakukan di luar kontrol manusia. Sehingga lahirlah sebuah pendapat, bahwa manusia disamping sebagai
makhluk rasionalistik, ia juga sebagai makhluk yang mekanistik yaitu makhluk yang digerakkan oleh sesuatu di luar nalar yang biasanya disebut naluri atau
insting. Beberapa pakar psikologi ada yang membedakan istilah motif dan
motivasi, yaitu “motive is a need, aspiration, or purpose. Motive initiate behavior. Motivation is a term which refered “set or drive within the organism
wich impel to action”.
2
Dari paparan definisi diatas, dapat dikatakan bahwa motif itu adalah sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang mendorong orang tersebut untuk
bersikap dan bertindak guna mencapai tujuan tertentu. Motif dapat berupa kebutuhan dan cita-cita. Motif ini merupakan tahap awal dari proses motivasi,
sehingga motif baru merupakan suatu kondisi intern atau disposisi kesiapsiagaan saja. Sebab motif tidak selamanya aktif. Motif aktif pada saat tertentu saja, yaitu
apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat mendesak. Apabila suatu kebutuhan dirasakan mendesak untuk dipenuhi, maka motif
dan daya penggerak menjadi aktif. Motif yang telah menjadi aktif inilah yang disebut motivasi. Motivasi dapat didefinisikan dengan segala sesuatu yang
menjadi pendorong tingkah laku yang menuntut atau mendorong seseorang untuk memenuhi kebutuhan. Motivasi memiliki tiga komponen pokok, yaitu:
a. Menggerakkan. Dalam hal ini motivasi menimbulkan kekuatan pada individu, membawa seseorang untuk bertindak dengan cara tertentu.
2
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Dalam Perspektif Islam, Jakarta: Kencana, 2004, cet. 1, h. 130
b. Mengarahkan. Berarti motivasi mengarahkan tingkah laku. Dengan demikian ia menyediakan suatu orientasi tujuan.
c. Menopang. Artinya, motivasi digunakan untuk menjaga dan menopang tingkah laku, lingkungan sekitar harus menguatkan intensitas dan arah dorongan-
dorongan dan kekuatan-kekuatan individu.
2. Pengertian Belajar