dalam kelas sebanyak 60 , walaupun bimbingan yang dilakukan kadang- kadang sebanyak 66,7 , akan tetapi siswa merasa tenang setelah
mendapatkan bimbingan dari guru BK sebanyak 73,4 .
B. Deskripsi Data Penelitian
1. Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling di sekolah ini sudah memadai, karena di sekolah tersebut memiliki beberapa guru dan ruang BK. Selain itu
dalam melayani kebutuhan siswa di sekolah dilakukan dengan berbagai cara, misalnya berbicara secara face to face, buku curahan hati siswa atau
melayani lewat sms. Jadi, secara umum layanan bimbingan dan konseling yang dimiliki oleh sekolah tersebut cukup memadai.
Data layanan bimbingan dan konseling yang diperoleh dari pengisian angket oleh responden sebanyak 30 orang siswa, dapat diketahui bahwa
skala layanan bimbingan dan konseling tersebut mempunyai skor tertinggi 0,840 dan skor terendah 0,578 dengan skor rata-rata sebesar 57,20.
Perolehan data selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation
N of Items 57.20
98.441 9.922
18
2. Motivasi Belajar Siswa
Data motivasi belajar siswa yang diperoleh dari pengisian skala motivasi belajar siswa oleh 30 orang responden adalah skor tertinggi.0,742
dan skor terendah 0,622 dengan skor rata-rata sebesar 74,10. Perolehan data selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Scale Statistics
Mean Variance Std. Deviation
N of Items 74.10
150.507 12.268
23
3. Kategori Skor
Untuk mengetahui tingkat bimbingan dan konseling, di SMA Negeri 3 Kota Tangerang Selatan, peneliti melakukan kategorisasi rentangan untuk
setiap responden berdasarkan data yang diperoleh dari skala yang disebar. Dalam menentukan jenjang tersebut adalah skala yang terdiri dari 18 item
yang setiap itemnya diberi skor 1-4 untuk pernyataan favorable dan unfavorable. Dengan demikian, skor yang mungkin diperoleh tiap subjek
berkisar 18-72. Skor terendah adalah 18 hasil dari 18 x 1 dan skor tertinggi adalah 72 hasil dari 18 x 4. Skor tertinggi menunjukkan tingkat
bimbingan dan konseling tinggi, sedangkan skor terendah menunjukkan tingkat bimbingan dan konseling rendah. Luas jarak sebarannya menjadi
72-18 = 54. Dengan demikian, setiap satuan standar deviasi ō bernilai
544 = 13,5, dengan mean teoritisnya ŋ adalah 18+722 = 45. Kemudian
penggolongan tingkat bimbingan dan konseling dibagi ke dalam tiga kategori, yaitu:
Skor Rendah = Nilai Minimum ≤ x ŋ –ō
= 18
≤ x 45- 13,5 =
18 ≤ x 31,5
Skor Sedang = ŋ – ō ≤ x ŋ + ō
= 45-
13,5 ≤ x 45+13,5
= 31,5
≤ x 58,5 Skor Tertinggi =
ŋ+ ō ≤ x Nilai Maximum =
45+ 13,5
≤ x 72 =
58,5 ≤ x 72
Tabel 4.8 Distribusi Skor Responden BK
Kategori Skor
Frekuensi persentase
Tinggi 58,5 72
10 33,4
Sedang 31,5 – 58,5
15 50
Rendah 18 31,5
5 16,6
Total 30
100
Dari tabel di atas, dapat dilihat sebanyak 33,4 tingkat bimbingan dan konseling dalam kategori tinggi, 50 tingkat bimbingan dan konseling
dalam kategori sedang, dan 16,6 tingkat bimbingan dan konseling dalam kategori rendah. Ini menunjukkan bahwa sebagian responden mengikuti
intensitas layanan bimbingan dan konseling. Adapun untuk mengetahui tingkat motivasi belajar siswa SMA Negeri 3
Kota Tangerang Selatan, peneliti melakukan kategorisasi rentangan untuk setiap responden berdasarkan data yang diperoleh dari skala yang disebar.
Dalam menentukan jenjang tersebut adalah skala yang terdiri dari 23 item yang setiap itemnya diberi skor 1-4 untuk pernyataan favorable dan
unfavorable. Dengan demikian, skor yang mungkin diperoleh tiap subjek berkisar 23-92. Skor terendah adalah 23 hasil dari 23 x 1 dan skor
tertinggi adalah 92 hasil dari 23 x 4. Skor tertinggi menunjukkan tingkat motivasi belajar siswa tinggi, sedangkan skor terendah menunjukkan
tingkat motivasi belajar siswa rendah. Luas jarak sebarannya menjadi 92-23 = 69. Dengan demikian, setiap satuan standar deviasi
ō bernilai 694 = 17,25, dengan mean teoritisnya
ŋ adalah 23+922 = 57,5. Kemudian penggolongan tingkat motivasi belajar siswa dibagi ke dalam tiga kategori,
yaitu: Skor Rendah = Nilai Minimum
≤ x ŋ –ō =
23 ≤ x 57,5- 17,25
= 23
≤ x 40,25
Skor Sedang = ŋ – ō ≤ x ŋ + ō
= 57,5-
17,25 ≤ x 57,5+17,25
= 40,25
≤ x 74,75 Skor Tertinggi =
ŋ+ ō ≤ x Nilai Maximum =
57,5+ 17,25
≤ x 92 =
74,75 ≤ x 92
Tabel 4.9 Distribusi Skor Responden Motivasi Belajar
Kategori Skor
Frekuensi persentase
Tinggi 74,75 92
13 43,4
Sedang 40,25 – 74,75
17 56,6
Rendah 23 40,25
Total 30
100
Dari tabel di atas, dapat dilihat sebanyak 43,4 siswa yang memiliki motivasi belajar dalam kategori tinggi, 56,6 siswa lainnya memiliki
tingkat motivasi belajar dalam kategori sedang dan tidak ada siswa yang memiliki tingkat motivasi rendah. Ini menunjukkan mayoritas siswa SMA
Negeri 3 Kota Tangerang Selatan memiliki tingkat motivassi belajar dalam kategori sedang sebanyak 17 orang.
C. Interpretasi Data