1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, banyak orang yang sukses dalam karir diliputi oleh suasana kecemasan hidup. Munculah penyakit psikosomatik, seperti sakit lambung yang
kronis, sakit jantung, disfungsi dalam kehidupan seksnya, dan lain-lain. Sebagaimana kita ketahui bahwa; narkotika-psikotropika dan HIV
AIDS merupakan ancaman berbahaya, di mana dampak negatifnya telah berkembang dari isu nasional menjadi bencana nasional. Ilmu pengetahuan dan
teknologi yang semakin maju, turut mendorong perkembangan dalam proses produksi berbagai jenis narkotika tersebut. Masalah utama yang sedang di hadapi
oleh masyarakat dan bangsa Indonesia adalah ketidakpastian secara fundamental di bidang hukum, moral, norma, nilai, dan etika kehidupan.
1
Keterlibatan para mahasiswa dan pelajar dalam masalah penggunaan Narkotika salah satunya adalah karena faktor pendidikan keagamaan yang sangat
kurang. Pada tahun 2005 siswa sekolah MAN 1 pernah ada yang terjerumus dalam Narkotika, karena pengaruh pergaulan di luar yang memang bebas. Anak
ini pendiam tapi dia mencari kepuasan dalam dirinya dengan menggunakan obat- obatan haram. Pada akhirnya pihak sekolah mulai memperketat peraturan sekolah.
Dengan mengadakan rajia dan memperhatikan anak dengan pendekatan- pendekatan yang dilakukan oleh para guru-guru, khususnya guru Agama dengan
1
BNN RI, Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia, Jakarta. 2007
2 membimbing siswa dan siswinya melalui pemahaman-pemahaman agama yang
lebih mendalam. Kini MAN 1 telah memetik hasil dari usaha yang telah dilakukan oleh
para guru-guru. Tahun ke tahun perubahan pada siswa dan siswi amat sangat baik tak ada lagi yang menggunakan Narkotika, tak ada lagi yang bolos, menjadi lebih
disiplin. Peranan pendidikan Agama Islam sangatlah berpengaruh pada akhlak siswa dan siswi. Oleh karnanya peranan pendidikan agama Islam merupakan salah
satu faktor yang tidak dapat ditinggalkan dari pendidikan di sekolah. Karena pendidikan agama Islam merupakan salah satu kunci untuk terbentuknya
kepribadian anak agar tidak terjerumus dalam penyalahgunaan Narkotika. Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam pembentukan
karakter manusia. Usia remaja adalah usia rawan dan seringkali menerima apa saja yang datang dari luar, di mana kemampuan berfikir logis mulai berkembang,
kemajuan teknologi yang bermanfaat bagi pendidikan akan mempercepat perkembangan daya tangkap dan pemahaman, namun kemampuan menyaring dan
memilih yang baik dan buruk belum tumbuh sempurna kecenderungan untuk meniru masih tinggi, segala bentuk tingkah laku dalam kehidupan banyak
terpengaruh oleh hal-hal yang terlihat, terbaca, terdengar. Oleh karena itu, perlunya diberikan pendidikan yang menyeluruh baik itu pendidikan yang berupa
agama atau pendidikan lainnya yang diberikan orang tua atau orang dewasa lainnya.
Zat-zat yang sering di gunakan Pencandu dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Opioda, misalnya: Morfien, Heroin, Pethida, Kodein dan Candu 2. Ganja Kanabis, Marjuana, Hashis
3. Kokain dan daun koka 4. Alkohol yang terdapat pada minuman keras
5. Ampetamin 6. Halusinogen, misalnya LCD, Mesalain, Psilosin dan Psilosibin
7. Sedative dan hipotika 8. PCD Fresiklidin
3 9. Nikotin yang terdapat pada tembakau.
10. Kafein yang terdapat pada kopi, teh dan minuman kola. Semua zat yang disebutkan di atas mempunyai pengaruh pada susunan
syaraf pusat sehingga disebut zat psikotropika atau psikoaktif. Tidak semua zat Psikotropika yang ada di atas dapat menimbulkan adiksi ketergantungan
kecanduan.
2
B. Kajian Pustaka