Risiko dan Manajemen Risiko dalam Transaksi Pembiayaan Mudharabah

2. Risiko dan Manajemen Risiko dalam Transaksi Pembiayaan Mudharabah

Tesis Lusianna Elizabeth. 10 Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode penelitian kepustakaan dengan menggunakan berbagai jenis bahan pustaka, atau penelitian ini dapat juga diklasifikasikan sebagai penelitian hukum normative; atau bisa juga disebut sebagai penelitian hukum doktrinal. Dengan bahan-bahan penelitiannya berupa bahan-bahan hukum yang dapat diklasifikasikan; 1. Bahan Hukum Primer a. Undang-undang Nomor 21 tahun 2008 Tentang Perbankan Syariah b. Undang-undang Nomor 3 tahun 2006 Tentang Peradilan Agama c. Undang-undang Nomor 10 tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang- Undang Nomor 7 tahun 1992 Tentang Perbankan d. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1992 Perbankan, dan e. Berbagai peraturan Bank Indonesia tentang Bank Umum yang dijalankan berdasarkan prinsip syariah. 2. Bahan hukum sekunder, antara lain; buku-buku teks yang membahas mengenai perbankan syariah, dan buku-buku teks lain yang mempunyai relevansi dengan bahasan dalam penelitian ini, serta beberapa tesis dan disertasi yang pada pokoknya memiliki kaitan erat dengan pembahasan dalam penelitian ini. 10 Lusianna Elizabeth, Risiko dan Manajemen Risiko dalam Transaksi Pembiayaan Mudharabah, Thesis S2 Program Pasca sarjana, PSTT UI Jakarta. 2009 3. Bahan hukum tersier, yaitu bahan-bahan yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus dan ensiklopedia. Adapun tipe penelitian ini adalah penelitian deskriptif-normatif karena hasil penelitian ini menggambarkan secara menyeluruh mengenai kelemahan-kelemahan yang terdapat dalam transaksi mudharabah. Selain itu, hasil penelitian ini juga akan memaparkan bentuk-bentuk perlindungan yang dapat diberikan kepada nasabahdeposan mudharabah dalam hal bank mengalami risiko-risiko perbankan. Dengan hasil penelitian yang diperoleh adalah seperti berikut ini; 1. Bahwa bank syariah juga mengalami risiko yang lazim dialami oleh bank konvensional, yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, risiko likuidtas, risiko hukum, risiko reputasi, risiko strategic, dan risiko kepatuhan. Adapun hal yang membedakannya adalah terdapatnya risiko yang secara nature dimiliki oleh bank syariah, yaitu; benchmark risk, withdraw al risk, fiduciary risk, dan displaced commercial risk. 2. Teknik manajemen risiko yang dapat digunakan untuk meminimalisir risiko yang ada di bank syariah adalah dengan cara mengadopsi pendekatan berbasis rating internal Internal Rating Based. Dan melakukan screening terhadap calon nasabah dan proyek yang akan dibiayai. Beberapa hal yang dapat dilakukan adalah dengan cara menganalisa pembiayaan pada bank syariah, guna meminimalisir risiko pembiayaan yang rentan muncul. Yaitu melalui; 1. Pendekatan analisis pembiayaan 2. Prinsip analisis pembiayaan Perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah, peneliti tidak melihatnya dari sisi hukum normative, akan tetapi murni dari strategi yang dapat dilakukan oleh bank syariah, kemudian mengomparasikannya dan menemukan strategi yang paling tepat untuk bisa digunakan.

3. Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Syariah