1. Pendekatan analisis pembiayaan 2. Prinsip analisis pembiayaan
Perbedaan dengan penelitian yang akan penulis lakukan adalah, peneliti tidak melihatnya dari sisi hukum normative, akan tetapi murni dari strategi yang dapat
dilakukan oleh bank syariah, kemudian mengomparasikannya dan menemukan strategi yang paling tepat untuk bisa digunakan.
3. Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada Bank Syariah
Oleh Alia
11
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif-analitis-evaluatif.
Hasil penelitian ini adalah: 1. Manajemen risiko pembiayaan merupakan pengelolaan terhadap risiko-risiko yang
melekat pada kegiatan pembiayaan bank syariah agar tidak melampaui tingkat yang tidak dapat ditolerir yang dapat merugikan atau bahkan membahayakan
kelangsungan usaha bank, sehingga menjadi suatu probabilitas dalam meraih keuntungan.
2. Risiko yang dihadapi oleh bank syariah lebih rumit ketimbang pada bank konvensional, untuk itu diperlukan suatu peraturan tentang manajemen risiko bagi
bank syariah. Namun pada saat ini, belum ada peraturan baku mengenai manajemen risiko bagi bank syariah, sehingga bank syariah masih mengadopsi
peraturan manajemen risiko bank konvensional yang dikeluarkan oleh Bank
11
Alia, dengan judul “Penerapan Manajemen Risiko Pembiayaan Berbasis Bagi Hasil Pada
Bank Syariah”. Skripsi S1 Perbankan Syariah Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2004
Indonesia, hanya saja setiap bank diberi kebijaksanaan untuk membuat peraturan manajemen risiko sendiri yang disesuaikan dengan ciri khas usahanya.
3. Manajemen risiko pembiayaan pada Bank Syariah Mandiri telah melakukan fungsinya dengan mengidentifikasi risiko, mengukur, mengendalikan dan
memantaunya, yang bermuara pada peraturan Bank Indonesia dan risiko yang dihadapi oleh Bank Syariah Mandiri.
4. Peraturan manejemen risiko pembiayaan berbasis bagi hasil seperti mudharabah dan musyarakah pada Bank Syariah Mandiri tidak diatur secara terpisah dengan
pembiayaan lainnya, padahal karakteristik risiko pembiayaan berbasis bagi hasil dengan berbasis margin berbeda.
Perbedaan dengan kajian peneliti adalah, selain peneliti menggunakan metodologi kuantitatif untuk menggambarkan efektifitas sebuah manajemen risiko bank syariah,
terdapat 2 hal lagi yang membedakan dengan penelitian Alia, yaitu: 1. Peneliti melakukan studi komparatif untuk menemukan model manajemen risiko
yang paling tepat digunakan. 2. Penelitian tidak hanya didasarkan pada hasil analisis yang sifatnya deskriptif, akan
tetapi juga kuantitatif, ini sebagai bentuk pengukuran yang bisa lebih tepat .
4. Peranan Studi Kelayakan Pembiayaan Terhadap Tingkat Non Performing Financing