Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Syariah Bukopin dan Bank Muamalat Indonesia

Bukopin. Dalam bisnisnya, PT Bank Syariah Bukopin memposisikan sebagai bank yang fokus pada pembiayaan usaha, mikro, kecil, dan menengah UMKM dengan segmentasi usaha pendidikan, kesehatan, konstruksi, dan perdagangan. Selain hal tersebut, PT Bank Syariah Bukopin juga melakukan penghimpunan dana dari masyarakat individu-individu dan perusahaan-perusahaan yang ada di tanah air.

2. Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Syariah Bukopin dan Bank Muamalat Indonesia

Gambar 3.1 Kondisi Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Syariah Bukopin Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Bukopin 2009 Seperti yang terlihat pada gambar 2.1, perkembangan Bank Syariah Bukopin, walaupun dalam operasionalnya baru berjalan selama kurang lebih 2 tahunan, akan tetapi jika dilihat dari kinerja keuangan yang dimilikinya mengindikasikan bahwa bank ini memiliki manajemen yang tidak kalah bagus dibandingkan dengan bank- bank syariah lain yang telah lebih lama berdiri. Dari tahun 2008 total asset yang hanya sebesar Rp 606.055.020.734,- di tahun 2009 naik 225,87 menjadi Rp 1.974.947.633.237,-. Financing to Deposit Ratio FDR, yang terlihat dari total jumlah pembiayaan yang diberikan terhadap Dana Pihak Ketiga DPK di tahun 2008 hanya sebesar 84,96, di tahun 2009 naik menjadi 100,62. Ini mengindikasikan bahwa Bank Syariah Bukopin di tahun 2008 tidak menyalurkan seluruh dananya yang diperoleh dari sisi funding. Sedangkan untuk kondisi di tahun 2009 sebaliknya, besaran FDR sebesar 100,62 mengindikasikan bahwa Bank Syariah Bukopin selain telah menyalurkan seluruh dananya yang diperoleh dari funding, justru lebih dari itu, Bank Syariah Bukopin telah mengikutsertakan modalnya untuk membantu tambahan sumber untuk pembiayaan. Gambar 3.2 Kondisi Perkembangan Kinerja Keuangan Bank Muamalat Indonesia Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia, 2009 data diolah Untuk kinerja keuangan Bank Muamalat Indonesia, gambar di atas mendeskripsikan bahwa asset bank ini dari tahun 2008 yang hanya sebesar Rp 12.610,85,- miliar naik menjadi 16.027,18 miliar. Akan tetapi sangat disayangkan, naiknya besaran asset tidak diselarasi dengan naiknya Financing to Deposit Ratio, bahkan FDR mengalami penurunan. Di tahun 2008 FDR Bank Muamalat mencapai 104.41 yang mengindikasikan bahwa proses intermediasi Bank Muamalat berjalan lancar, akan tetapi di tahun 2009 FDR-nya justru turun sebesar 85.82. Tidak sampai di situ saja, selain dari sisi FDR yang mengalami penurunan sebesar 18.59, ternyata dari sisi pembiayaan bermasalahnya Non Performing Financing, Bank Muamalat Indonesia mengalami peningkatan dari 3.85 di tahun 2008, naik sebesar 0.25 menjadi 4.10 di tahun 2009. 3. Statistik Deskriptif Lancar dan Non Lancar Bank Syariah Bukopin dan Bank Muamalat Indonesia Tabel 3.1 Kolektibilias Pembiayaan Lancar dan Non Lancar Tahun Berjalan Bank Muamalat Indonesia Dalam Miliar Rupiah Pos Tahun 2006 Tahun 2007 Tahun 2008 Tahun 2009 a. Lancar 6.246.890 94.25 8.362.907 97.04 10.061.613 95.67 10.887.455 95.27 b. Non Lancar 381.110 5.76 255.093 2.96 455.386 4.33 540.544 4.73 c. Total Pembiayaan 6.628.000 100 8.618.000 100 10.517.000 100 11.428.000 100 Sumber: Laporan Keuangan BMI Bank Muamalat Indonesia sebenarnya telah cukup lama beroperasi, yaitu dimulai pada tahun 1992. Berkaitan dengan pembiayaan yang dilakukan oleh Bank Muamalat sendiri, dari tahun ke tahun year on year dari data di atas memperlihatkan bahwa Bank Muamalat dalam melakukan pembiayaan mengalami kenaikan rata-rata sebesar 9.3. Kondisi pembiayaannya yang dikategorikan sebagai pembiayaan lancar, dari tahun ke tahun jika dilihat sisi nominalnya mengalami peningkatan terus-menerus, selaras dengan total pembiayaan yang dilakukan, walaupun secara prosentase berfluktuasi. Sedangkan untuk kategori pembiayaan yang masuk dalam kriteria pembiayaan Non Lancar, pembiayaan di tahun 2006 adalah tahun yang paling tinggi tingkat Non Lancar nya dibanding dengan tahun lainnya, yaitu sebesar 5.76, hal ini terjadi dikarenakan faktor mikro dan makro yang tidak kondusif bagi pembiayaan bank syariah. Tabel 3.2 Kolektibilias Pembiayaan Lancar dan Non Lancar Tahun Berjalan Bank Syariah Bukopin Pos Tahun 2008 Tahun 2009 a.Lancar 146.729 97.73 1.205.842 96.75 b.Non Lancar 18.664 2.27 73.941 3.25 c.Total Pembiayaan 165.393 100 1.279.783 100 Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Bukopin Untuk Bank Syariah Bukopin yang pada tahun 2008 baru saja menjadi Bank Umum Syariah BUS, pembiayaannya mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pada tahun 2008 hanya berkisar Rp 165.393 Miliar, di tahun 2009 telah mencapai Rp 1.279.783 Miliar. Sedangkan pembiayaan yang kategorinya Lancar mengalami penurunan, dari sebesar 97.73 di tahun 2008, turun sebesar 96.75 dan pembiayaan Non Lancar nya pun naik hampir 1, dari 2.27 di tahun 2008 menjadi 3.25 di tahun 2009. 4. Statistik Deskriptif Kolektibilitas Non Lancar Berdasarkan Jenis Pembiayaan Bank Syariah Bukopin dan Bank Muamalat Indonesia. Tabel 3.3 Kolektibilitas Pembiayaan Lancar dan Non Lancar BSB Berdasarkan Portofolio Kolektibilitas Pembiayaan Murabahah Jumlah Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 887.168.636.228 31.947.991.875 675.671.773.966 10.384.741.822 14.977.092.786 Kolektibilitas Pembiayaan Mudharabah Jumlah Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 375.246.162.497 315.697.290 556.441.975 - 4.298.683.730 Kolektibilitas Pembiayaan Musyarakah Jumlah Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 873.758.314.002 - - - - Kolektibilitas Pembiayaan Qardh Jumlah Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 535.375.000 - - - - Sumber: Laporan Keuangan Bank Syariah Bukopin 2009 diolah Tabel 3.4 Kolektibilitas Pembiayaan Lancar dan Non Lancar BMI Berdasarkan Portofolio Kolektibilitas Pembiayaan Murabahah Jumlah Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 88.164.187.138 157.155.361 15.234.596 8.775.189 50.493.753 Kolektibilitas Pembiayaan Mudharabah Jumlah Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 1.324.534.483 37.422.255 5.627.504 13.451.517 17.824.603 Kolektibilitas Pembiayaan Musyarakah Jumlah Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet 3.658.987.819 646.295.378 20.253.380 248.990.795 27.663.984 Kolektibilitas Pembiayaan Qardh Lancar Dalam Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Jumlah 305.311.547 39.025 700.000 - 362.154 Sumber: Laporan Keuangan Bank Muamalat Indonesia 2009 diolah

A. Kondisi Internal dan Eksternal Bank Syariah