1. Internal a. Bank Muamalat Indonesia
Fokus kebijakan pembiayaan Bank Muamalat Indonesia BMI pada tahun 2009 adalah meminimalisasi risiko kredit akibat dampak dari krisis dengan mengambil
langkah-langkah konsolidatif.
41
Hal ini menyebabkan pertumbuhan yang tidak terlalu besar pada sisi pembiayaan dibanding tahun sebelumnya.
Grafik 4.1 Perkembangan Pembiayaan Bank Muamalat Indonesia
Bank Muamalat mencatat pertumbuhan sebesar 8,66 yaitu dari Rp 10.517,86 miliar menjadi Rp 11.428,01 miliar pada akhir 2009. Bandingkan dengan periode
2006 sampai dengan akhir 2007 yang mengalami peningkatan mencapai 30,02. Walaupun begitu tingkat pembiayaan bermasalah bersih masih berada dalam batas
yang ditentukan, yaitu 4.10. Tahun 2009 adalah tahun transisi bagi kepengurusan di BMI untuk masa bakti
2009-2014. Bersamaan dengan kepengurusan yang baru, BMI yang awalnya
41
Laporan keuangan Bank Muamalat Indonesia tahun 2009 30,20
8,66
2006 2007
2008 2009
menetapkan fokus segmen bisnisnya hanya pada segmen ritel, diperluas menjadi tiga segmen, yaitu ritel, korporasi dan tresuri.
b. Bank Syariah Bukopin
Awal tahun 2009, Bank Syariah Bukopin BSB baru beroperasi dengan pola syariah dan baru mengkonversikan nasabah maupun sistemnya menjadi syariah. BSB
bersinergi dengan media massa dan mengikuti berbagai event untuk berpromosi. Mei 2009, dana masyarakat dan pembiayaan mulai tumbuh. Bahkan, pada Juli 2009,
ketika BSB melakukan spin off dengan menggabungkan UUS Bukopin ke dalam BSB, posisi keuangan BSB meningkat dari sebelumnya hanya Rp 606,05 miliar
menjadi Rp1,70 triliun. BSB berhasil menutup tahun buku 2009 dengan mencetak
laba bersih Rp 831 juta, mengalami kenaikan 110,77 dari tahun sebelumnya yang
masih minus Rp 7,71 miliar.
Tabel 4.1 Aktivitas Bank Syariah Bukopin
2009 Januari
Mei Juli
Desember Mengkonversi
nasabah maupun sistem, menjadi
syariah Fungsi
intermediary BSB semakin
terlihat, dengan meningkatnya
funding dan financing.
Posisi keuangan meningkat dari
sebelumnya hanya Rp606,05 miliar
menjadi Rp1,70 triliun.
Laba bersih mengalami
kenaikan 110,77 dari minus Rp7,71
miliar menjadi
Rp831 juta.
Selama 2009, langkah besar yang dilakukan BSB meliputi beberapa hal berikut; 1 Pengembangan bisnis syariah dengan fokus kepada UMKM.
2 Melakukan spin off dengan memasukkan UUS Bukopin ke dalam BSB. 3 Memperkenalkan dan memperkuat positioning BSB kepada pasar.
4 Meningkatkan standar layanan dengan memperkuat TI, SDI, dan infrastruktur. Selain itu, percepatan juga dilakukan, antara lain dengan memperkuat marketing
dan memperbanyak jaringan outlet serta meningkatkan kualitas business process, mulai dari operasional, marketing, hingga business control dengan target
pertumbuhan bisnis overall sebesar 40. Target ini ditunjang keyakinan bahwa kondisi makro 2010 mulai membaik dan akan pulih kembali sehingga Indonesia
menjadi lebih baik.
2. Eksternal