Tahap Pelaksanaan Temuan Siklus I

45 Gambar 4. 2 Daun yang Digunakan Sebagai Model oleh Kelompok 6 Gambar 4. 3 Hasil diskusi Lembar Kerja Kelompok Menentukan Luas Bangun Datar tak Beraturan Kelompok 6 46 Selanjutnya peneliti dan siswa membuat kesimpulan mengenai pelajaran hari ini bahwa dengan menggunakan konsep persegi panjang kita dapat menyelesaikan luas bangun datar beraturan dan tidak beraturan. Sebelum pelajaran diakhiri peneliti memberikan pekerjaan rumah PR kepada siswa dan memberi saran kepada siswa agar mempelajari lagi mengenai materi persegi yang akan dipelajari selanjutnya. 2 Pertemuan Kedua Rabu 26 Januari 2011 Proses pembelajaran hari ini, rabu 26 Januari 2011 dimulai pukul 08.20-09.30 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 28 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 3 orang 2 orang karena sakit dan satu orang izin. Pada kesempatan ini guru mata pelajaran matematika hadir bersama peneliti untuk membantu peneliti sebagai observer. Pada pukul 08.20 WIB peneliti memulai pelajaran dengan mengabsen siswa. Setelah semua selesai peneliti meminta siswa untuk mengumpulkan pekerjaan rumah PR pada pertemuan sebelumnya sambil melakukan tanya jawab terhadap pekerjaan rumah PR yang telah mereka kerjakan. Peneliti melakukan apersepsi dengan meminta siswa mengingat kembali materi persegi yang telah mereka pelajari di sekolah dasar SD dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran. Setelah itu peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan kegunaan dan manfaat persegi dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti membimbing siswa menemukan luas persegi, gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya. Seteleh itu dilanjutkan dengan peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep persegi beserta contohnya. Setelah penjelasan beberapa orang siswa mengajukan pernyataan mengenai 47 cara menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep persegi. Pada pukul 08.30 WIB peneliti membagikan lembar kerja kelompok kepada setiap kelompok untuk didiskusikan. Setelah mengamati kelompok 5 peneliti melanjutkan pengamatan terhadap kelompok lain, ternyata masih terdapat siswa yang merasa bingung karena pembelajaran tidak dilakukan seperti biasa. Siswa A6 dari kelompok 1 m engajukan pertanyaan kepada peneliti, “Pak bagaimana menghitung luas bangun soal tipe 1, apakah dikurangi atau dijumlahkan luas bangun yang sudah kita cari?”. Penelitipun menjawab “Coba kamu perhatikan gambar, bagian yang diminta untuk dihitung ialah bagian yang diarsir, maka bagian yang tidak diarsir yang ditengah ini di hilangkan ”. A6 serentak berkata “berarti dikurangi a pak, persegi yang besar dikurangi persegi yang lebih kecil”. Setelah peneliti memberikan penjelasan kepada siswa tersebut, mereka kembali dan melakukan diskusi dengan teman sekelompoknya. Gambar 4.4 Beberapa Siswa dari Kelompok 1 Sedang Bertanya 48 Pada pukul 09.10 semua kelompok telah menyelesaikan diskusi kelompoknya.setiap perwakilan kelompok diberikan waktu sekitar 4 menit untuk mempresentasikan hasil diskusinya. Pada saat perwakilan kelompok 5, A2 mempresentasikan hasil diskusinya salah seorang siswa dari kelompok 3, mengajukan pertanyaan sehingga terjadi tanya jawab diantara siswa dan diantara siswa dan peneliti. Setelah selesai peneliti memberikan penguatan terhadap hasil diskusi pada pertemuan ini. Setelah semua selesai peneliti dan siswa bersama menyimpulkan mengenai pembelajaran hari ini. setelah itu guru membagikan lembar pekerjaan rumah PR kepada setiap siswa dan menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan dibahas materi segitiga. 3 Pertemuan Ketiga Selasa, 1 Februari 2011 Proses pembelajaran hari ini, selasa 1 Februari 2011 dimulai pukul 13.30-14.40 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 30 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 1 orang karena sakit. Pada kesempatan ini guru mata pelajaran matematika hadir bersama peneliti untuk membantu peneliti sebagai observer. Pada pukul 13.30 WIB peneliti masuk kelas, terlihat siswa sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing. Terdengar beberapa siswa dari beberapa kelompok masih asik bercakap-cakap dengan teman disampingnya. Namun, setelah melihat guru dan peneliti masuk ke kelas spontan mereka terdiam. Dengan menyapa dan mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai guru memperhatikan dan berkeliling kepada setiap kelompok untuk memperhatikan posisi duduk siswa dan kesiapan logistik yang dibutuhkkan siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti mengumpulkan pekerjaan rumah dan membahasnya. 49 Berikut ini salah satu lembar pekerjaan rumah PR yang dikerjakan oleh salah satu siswa pada pertemuan kedua. Gambar 4.5 Hasil Pekerjaan Lembar PR Kelompok 6 Peneliti memulai proses pembelajaran melakukan apersepsi yaitu mengingatkan kembali materi segitiga yang telah dipelajari siswa di sekolah dasar. Peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat segitiga dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti membimbing siswa menemukan luas segitiga, gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya. Setelah itu peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep segitiga beserta contohnya. Beberapa orang siswa mengajukan pernyataan mengenai cara 50 menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep segitiga. Pada pukul 13.15 WIB peneliti membagikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung peneliti berkeliling untuk memantau kelompok yang mengalami kesulitan. Salah seorang siswa dari kelompok 3, C3 memanggil peneliti untuk bertanya, “Pak apakah hasilnya akan sama ketika kita mengggunakan ukuran segitiga yang berbeda? ”. Peneliti pun menjawab “hasilnya akan mendekati atau bahkan mungkin akan sama jika kita menggambar dan menghitungnya teliti ”. Gambar 4.6 Kelompok 3 Sedang Berdiskusi Kelompok Setelah siswa selesai mengerjakan lembar kerja kelompok sesuai waktu yang tentukan. Setiap perwakilan kelompok diberikan 51 waktu selama 4 menit untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Presentasi kali ini terlihat sudah tidak tegang lagi seperti pada pertemuan sebelumnya karena mereka sudah agak terbiasa dengan hal ini. Berikut ini hasil diskusi kelompok 2 dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan Gambar 4.7 Hasil Diskusi Lembar Kerja Kelompok Soal Tipe 1 Kelompok 2 Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka, peneliti memberikan penguatan materi terhadap materi yang dipelajari. Setelah semua selesai peneliti membagikan lembar pekerjaan rumah PR untuk dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. 52 Sebelum peneliti mengakhiri pelajaran, guru bersama murid melakukan refleksi tentang materi yang sudah dipelajari dan menyarankan siswa untuk membaca materi mengenai jajargenjang. 4 Pertemuan Keempat Rabu, 2 Februari 2011 Proses pembelajaran hari ini, rabu 2 Februari 2011 dimulai pukul 08.20-09.30 WIB. Siswa yang hadir pada pertemuan ini berjumlah 29 orang. Siswa yang tidak hadir berjumlah 2 orang 1 orang karena sakit dan 1 orang izin. Pada kesempatan ini guru mata pelajaran matematika hadir bersama peneliti untuk membantu peneliti sebagai observer. Pada pukul 08.20 WIB peneliti masuk kelas, terlihat siswa sudah duduk dengan kelompoknya masing-masing. Dengan menyapa dan mengucapkan salam sebelum pelajaran dimulai guru memperhatikan dan berkeliling kepada setiap kelompok untuk memperhatikan posisi duduk siswa dan kesiapan logistik yang dibutuhkkan siswa dalam proses pembelajaran. Peneliti mengumpulkan pekerjaan rumah dan membahasnya. Peneliti memulai proses pembelajaran melakukan apersepsi yaitu mengingatkan kembali materi jajargenjang yang telah dipelajari siswa di sekolah dasar. Peneliti memotivasi siswa dengan menjelaskan manfaat jajargenjang dalam kehidupan sehari-hari. Peneliti membimbing siswa menemukan luas jajargenjang, gabungan luas bangun datar beraturan beserta contohnya. Setelah itu peneliti membimbing siswa menemukan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep jajargenjang beserta contohnya. Beberapa orang siswa mengajukan pernyataan mengenai cara menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan menggunakan konsep jajargenjang. Pada pukul 08.35 WIB guru membagikan lembar kerja kelompok untuk didiskusikan dengan teman sekelompoknya 53 selama ± 20 menit. Selama diskusi berlangsung guru berkeliling untuk memantau kelompok yang mengalami kesulitan. Pada pukul 08.45 WIB setiap kelompok telah selesai melakukan diskusi, kemudian guru memberikan waktu selama 5 menit kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi. Kelompok 3 dan kelompok 4 terlihat malu-malu saat mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok lain terlihat sudah lancar dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok mereka. Setelah semua kelompok mempresentasikan hasil diskusi peneliti memberikan pengutan materi yang telah didiskusikan bersama. Sebelum pelajaran diakhiri peneliti dan siswa bersama menyimpulkan mengenai pembelajaran hari ini. setelah itu guru membagikan lembar pekerjaan rumah kepada setiap siswa dan menginformasikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan mengenai materi dari pertemuan pertama materi persegi panjang sampai materi hari ini.

b. Hasil Observasi

Kegiatan observasi pada siklus I pada dasarnya berlangsung bersamaan dengan tahap pelaksanaan. Pengamatan dilakukan oleh guru mata pelajaran matematika kelas VII-4 sebagai observer. Adapun hasil pengamatan terhadap kegiatan pembelajaran dengan pendekatan open ended selama Siklus I dapat dilihat dari tabel berikut ini: 54 Tabel 4.1 Hasil Pengamatan Aktivitas Pembelajaran dengan pendekatan open ended Selama Siklus I No Aktivitas Siswa Penilaian P1 P2 P3 P4 1 Menginventarisasi dan mempersiapkan logistik yang diperlukan dalam proses pembelajaran 2 2 3 4 2 Membaca lembar tugas kelompok 3 3 4 4 3 Mengidentifikasi masalah yang disajikan 2 2 3 2 4 Memaparkan hasil diskusi dihadapan kelas 2 2 2 3 5 Menyusun laporan hasil diskusi dan ringkasan 1 2 2 2 6 Mengikuti assessment dan menyerahkan tugas kelompok 3 3 3 3 Jumlah 13 14 17 18 Persentase 5 4 ,1 6 5 8 ,3 3 7 ,8 3 75 Rata-rata Persentase 64,58 Keterangan : P1, P2, P3, P4 = Pertemuan 1, Pertemuan 2, Pertemuan 3, Pertemuan 4. Berikut ini persentase aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mengguankan pendekatan open ended jika disajikan menggunakan diagram batang: 55 Gambar 4.8 Grafik Persentase Aktivitas Kegiatan Pembelajaran dengan Pendekatan Open Ended Selama Siklus I Dari tabel tersebut menunjukan bahwa persentase aktivitas siswa pada saat proses pembelajaran matematika dengan menggunakan pendekatan open ended pada saat berlangsung ialah 64,58. Hal ini menunjukan bahwa aktivitas siswa masih kurang baik karena angka tersebut belum mencapai indikator yang ditentukan, walaupun perolehan rata-rata aktivitas siswa mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa aktivitas siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan open ended harus ditingkatkan sampai tahap intervensi tindakan yang diharapkan. Hasil pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh observer dapat dilihat pada lampiran 18 halaman 269. Hal ini menunjukan guru melaksanakan aspek pembelajaran dengan baik. 10 20 30 40 50 60 70 80 1 2 3 4 Persentase Pertemuan 56

c. Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar Beraturan Dan

Tidak Beraturan Kemampuan siswa dalam menentukan luas bangun datar beraturan yaitu kemampuan siswa menentukan luas bangun datar dan luas gabungan bangun datar beraturan. Selain itu kemampuan ini juga berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan bangun datar. Hal ini dilihat untuk mengukur kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan dengan menerapkan pendekatan open ended dalam proses pembelajaran. Sedangkan kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa ialah kemampuan siswa dalam menyelesaikan luas bangun datar tak berturan menggunakan konsep luas bangun datar beraturan. Kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan selama siklus I yang diperoleh berdasarkan hasil tes siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2. Adapun perhitungan membuat daftar distribusi kelompok hasil Kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siklus I dapat dilihat pada lampiran 19 halaman 277. Tabel 4.2 Hasil Kemampuan Luas Bangun Datar Beraturan Siklus I No Interval Batas Bawah Batas Atas Frekuensi Frekuensi Kumulatif 1 40 ⎯ 46 39,5 46,5 4 4 2 47 ⎯ 53 46,5 53,5 3 54 ⎯ 60 53,5 60,5 1 5 4 61 ⎯ 67 60,5 67,5 3 8 5 68 ⎯ 74 67,5 74,5 13 21 6 75 ⎯ 80 74,5 79,5 10 31 Jumlah 31

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Sambi Tahun Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 14

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBUATAN PUISI DENGAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Pembuatan Puisi Dengan Metode Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 3 Gunting Tahun Pelajaran

0 1 16

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBUATAN PUISI DENGAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Pembuatan Puisi Dengan Metode Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 3 Gunting Tahun Pelajaran

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DRAMA DENGAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VIII E PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DRAMA DENGAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VIII E SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DRAMA DENGAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VIII E SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

1 3 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahun Pelajaran 2011/2012”.

0 0 7