84
2. Analisis Kemampuan menentukan Luas Bangun datar beraturan dan
Tak Beraturan
Tes kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan dilakukan untuk mengukur kemampuan menentukan luas bangun datar
beraturan siswa dengan menggunakan pendekatan open ended yang dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Hasil tes kemampuan
menentukan luas bangun datar beraturan mengalami peningkatan cukup baik. Pada siklus I rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun
datar beraturan siswa ialah 68,52 dan mengalami peningkatan pada siklus II, rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan
siswa menjadi 85,03. Peningkatan rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa sebesar 16,51. Berikut ini secara
lebih rinci perbandingan hasil tes kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.11 Perbandingan Hasil Tes Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar
Beraturan Siswa Nilai siswa
Siklus I Siklus II
Nilai tertinggi 80
100 Nilai terendah
40 61
Rata-rata Mean 68,52
85,03 Nilai tengah median
71,53 86,89
Modus 74,88
90 Kurtosis
0,11 0,25
Skewness - 0,57
- 0,49 Sedangkan tes kemampuan menentukan luas bangun datar tak
beraturan dilakukan untuk mengukur kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa dengan menggunakan pendekatan open
ended yang dilakukan pada akhir siklus I dan siklus II. Hasil tes kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan mengalami
peningkatan cukup baik. Pada siklus I nilai rata-rata kemampuan siswa
85
menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa ialah 69,19 dan mengalami peningkatan pada siklus II. Nilai rata-rata kemampuan
menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa menjadi 83,80. Begitu pula dengan nilai tertinggi, terendah, median dan modus. Berikut ini secara
lebih rinci perbandingan hasil tes kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 4.12 Perbandingan Hasil Kemampuan Menentukan Luas Bangun Datar tak
Beraturan Siswa Nilai siswa
Siklus I Siklus II
Nilai tertinggi 85
90 Nilai terendah
58 70
Rata-rata Mean 69,19
83,80 Nilai tengah median
71,67 84
Modus 74,87
83,50 Kurtosis
0,39 0,38
Skewness - 0,72
- 0,07
Pada siklus I rata-rata nilai kemampuan menentukan luas bangun datar beraturan siswa ialah 69,19 dan mengalami peningkatan pada siklus
II, nilai rata-rata kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan siswa menjadi 83,80. Peningkatan rata-rata nilai kemampuan menentukan
luas bangun datar tak beraturan siswa sebesar 14,41. Pada siklus I siswa masih belum dapat mamahami soal dengan baik
sehingga siswa belum dapat mendefinisikan ukuran luas bangun datar beraturan yang digunakan untuk menentukan luas bangun datar tak
beraturan. Selain itu siswa masih belum dapat mentranslasi solusi dari permasalahan yang disajikan dalam satuan baku. Ini menunjukan bahwa
kemampuan siswa dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan masih perlu ditingkatkan. Namun pada siklus II sudah terjadi perubahan,
86
siswa telah
dapat merumuskan
permasalahan yang
disajikan mendefinisikan strategi dan pemecahan yang digunakan untuk mencari
penyelesaian permasalahan yang disajikan. Selain itu siswa telah dapat mentranslasi solusi permaslahan yang disajikan dalam satuan baku. Hal ini
menunjukan bahwa kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan meningkat siswa.
3. Analisis Respon Siswa terhadap Pendekatan Open Ended
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan setelah akhir siklus I dan II dapat disimpulkan bahwa siswa menyukai proses pembelajaran
yang dilakukan dengan menggunakan pendekatan open ended. Siswa merasa dengan menggunakan pendekatan open ended merasa lebih mudah
memahami proses pembelajaran. Selain itu dengan adanya diskusi kelompok yang dilakukan siswa dapat berinteraksi satu sama lain dalam
proses pembelajaran dan memudahkan jika ada hal-hal yang belum dipahami.
4. Analisis jurnal harian
Pada setia akhir proses pembelajaran menggunakan pendekatan open ended peneliti memberikan jurnal harian yang digunakan untuk
mengetahui tanggapan siswa terhadap proses pembelajaran yang dilakukan. Tanggapan siswa beragam, ada siswa yang memberikan
komentar positif, dan ada yang memberikan komentar negatif. Tanggapan tersebut digunakan untuk mengetahui respon siswa dalam
proses pembelajaran. Jurnal siswa diberikan setiap akhir proses pembelajaran dilakukan .
jurnal harian berisi 3 buah pertanyaan mengenai penggunaan pendekatan open ended dalam proses pembelajaran. Berikut ini hasil jurnal harian
selama siklus I dan siklus II dirangkum dalam tabel berikut ini: