Analisis Kemampuan menentukan Luas Bangun datar beraturan dan

87 Tabel 4.13 Rata-rata Persentase tanggapan siswa Jenis Komentar Rata-rata Persentase siklus I II Positif 62,90 80,65 Negatif 37,09 19,36 Berdasarakan tabel diatas menunjukan bahwaterjadi penurunan rata-rata persentase tanggapan negatif dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I rata-rata persentase tanggapan negatif siswa sebesar 37,09 menurun menjadi 19,36 pada siklus II. Sedangkan rata-rata persentase tanggapan positif siswa mengalami peningkatan yaitu pada siklus I sebesar 62,90 menjadi 80,65 pada siklu II. Hal ini menunjukan bahwa siswa memberikan respon positif terhadap proses pembelajaran menggunakan pendekatan open ended.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Kegiatan penelitian yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II, peneliti menemukan beberapa kejadian yang penting yang dianggap dapat mempengaruhi penelitian atau sebab akibat penelitian, antara lain : 1. Penerapan pendekatan open ended dalam Proses Pembelajaran . Kemampuan menentukan luas bangun datar tak beraturan ialah kemampuan yang dimiliki oleh siswa dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan dengan menerapkan konsep luas bangun datar beraturan. Dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan digunakan pendekatan luas bangun datar beraturan yang telah dipelajari, antara lain luas persegi, persegi panjang, segitiga, jajargenjang dll. Untuk memudahkan dalam menyelesaikan luas bangun datar tak beraturan siswa melakukan definisi terhadap bangun datar yang akan digunakan, misalnya menggunakan persegi satu satuan atau berukuran luas 1 cm 2 , dua satuan atau berukuran luas 2 cm 2 dan lain-lain. Setelah melakukan definisi 88 terhadap bangun datar yang akan digunakan baru siswa menggambar bangun datar tersebut pada gambar bangun datar tak beraturan yang diberikan pada lembar kerja kelompok. Siswa mengisi semua bagian pada gambar tersebut sampai terisi penuh dengan gambar bangun datar dengan ukuran yang telah ditentukan sebelumnya. Siswa menghitung luas bangun datar yang ada dengan ketentuan jika luas bangun datar yang yang di gambar siswa pada bangun datar tak beraturan kurang dari setengah satuan maka luas bangun datar tersebut dianggap nol. Sedangkan jika luas bangun datar tak beraturan siswa lebih dari setengah atau sampai satu satuan maka luas bangun datar tersebut dianggap satu satuan. Dan pada akhirnya siswa mengitung barapa jumlah bangun datar yang ada pada bangun datar tak beraturan dan mengalikanya dengan ukuran luas bangun datar yang telah di definisi diawal yang digunakan siswa satu satuan, dua satuan dll sehingga luas bangun datar tak beraturan dapat ditentukan. Dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan dalam lembar kerja kelompok LKK setiap kelompok melakukan banyak variasi yang berbeda yaitu satu satuan, dua satuan, tiga satuan dll. Ukuran-ukuran tersebut di gunakan siswa untuk menyelesaikan luas dua buah bangun datar tak beraturan yang sama namun menggunakan ukuran luas bangun datar yang berbeda. Berikut ini beberapa ukuran luas bangun datar yang digunakan siswa antara lain a. Persegi Dalam menyelesaikan soal luas bangun datar yang diberikan ada beberapa ukuran persegi yang digunakan seperti Persegi berukuran 0,5 �� × 0,5 ��, 1 �� × 1 ��, dan 2 �� × 2 �� . Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: 0,5 �� 0,5 �� luas persegi = 0,5 �� × 0,5 �� = 0,25 �� 2 89 Gambar 4.20 Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran 0,5 �� �0,5 �� Berikut ini hasil pekerjaan siswa menggunakan ukuran tersebut: Gambar 4.21 Hasil Kerja Siswa Menggunakan Persegi Berukuran 1 �� × 1 �� 1 �� 1 �� luas persegi = 1 �� × 1 �� = 1 �� 2 2 �� 2 �� luas persegi = 2 �� × 2 �� = 4 �� 2

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X-1 Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Dengan Menggunakan Media Audiovisual Pada Siswa Kelas X-1 SMA Negeri 1 Sambi Tahun Tahun Pelajaran 2011/2012.

0 3 14

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBUATAN PUISI DENGAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Pembuatan Puisi Dengan Metode Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 3 Gunting Tahun Pelajaran

0 1 16

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA DALAM PEMBUATAN PUISI DENGAN METODE MIND MAPPING PADA MATA PELAJARAN Peningkatan Kreativitas Siswa Dalam Pembuatan Puisi Dengan Metode Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas V SD N 3 Gunting Tahun Pelajaran

0 0 13

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN MODEL PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2009/2010.

0 1 9

PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DRAMA DENGAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VIII E PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DRAMA DENGAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VIII E SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENDAHULUAN PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI DRAMA DENGAN MEDIA VCD PADA SISWA KELAS VIII E SMP MUHAMMADIYAH 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 5

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

0 2 7

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI DENGAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VII B MTs Peningkatan Keterampilan Menulis Puisi Dengan Media Gambar Pada Siswa Kelas VII B MTs Muhammadiyah 6 Karanganyar Tahun Ajaran 2011/2012.

1 3 17

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menulis Puisi Melalui Metode Peta Pikiran (Mind Mapping) Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas 3 Di Sd Negeri 1 Baran Tahun Pelajaran 2011/2012”.

0 0 7