Program Rumah Singgah Rumah Singgah

6. Terminasi Pengakhiran Pelayanan Terminasi dilakukan untuk mengakhiri proses penanganan anak jalanan. Setelah dapat di normalisasi di rumah singgah. Palayanan lanjutan untuk anak-anak sesudah terminasi adalah sebagai berikut: a. Kunjungan rumah, untuk tujuan: 1 Berkenalan dengan orang tua anak 2 Mengidentifikasikan mereka 3 Memantau anak-anak yang sudah pulang 4 Memberikan modal usaha kepada anak dan orang tua jika diperlukan b. Pemantauan, terhadap: 1 Anak yang masih mengikuti kursus keterampilan 2 Anak yang bersekolah 3 Anak yang alih kerja 4 Anak yang melakukan usaha 5 Orang tua yang telah memperoleh bantuan modal 6 Rujukan ke panti.

2. Pengelolaan Rumah Singgah

a. Pengertian Pengelolaan

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengelolaan berasal dari kata “kelola” yaitu mengendalikan, menyelenggarakan, mengurus. 11 Didefinisikan juga pengelolaan adalah langkah-langkah yang dilakukan dengan cara apapun yang mungkin, guna untuk membuat data yang dapat dipergunakan bagi suatu maksud tertentu. 12 Pengelolaan mempunyai arti: 13 11 Hasan Alwi, Kamus Besar Bahasa Indonesia, h. 623 12 Aliminsyah, Kamus Istilah Manajemen Inggris-Indonesia, Indonesia-Inggris. Bandung: CV Yrama Widya, 2004, h. 232 13 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1988.h. 625 a. Proses, cara, perbuatan mengelola. b. Proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain. c. Proses yang membantu merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi. d. Proses yang membalikkan pengawasan pada semua hal yang terlibat dalam pelaksanaan kebijaksanaan dan pencapaian tujuan. Pengelolaan juga berarti proses melakukan kegiatan tertentu dengan menggerakan tenaga orang lain. Kegiatan-kegiatan itu adalah antara lain menentukan kebijakan, membuat rencana, membagi-bagi tugas, menyusun aturan pelaksanaan, mengawasi dan membimbing pelaksanaan dan penilaian yang menuju kepada keberhasilan dari suatu usaha. Menurut Suharsimi Arikunto pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management”. Terbawa oleh derasnya arus penambahan kata pungut ke dalam Bahasa Indonesia, istilah Inggris tersebut lalu di Indonesiakan menjadi “manajemen” atau “menejemen” 14 Lebih rinci lagi menurut Winarno Hamiseno yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto, pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan mengelola berarti suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan selanjutnya bahwa pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya. 15 Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu pekerjaan menyelenggarakan, mengurus, mengatur pekerjaan sehingga terlaksana dengan efektif dan efisien guna mencapai tujuan tertentu. Pengelolaan berfungsi sebagai acuan rumah singgah dalam mengukur, mengevaluasi dan merevisi kegiatan-kegiatan yang dianggap perlu. Pada pengelolaan rumah singgah didalamnya memerlukan perencanaan, 14 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996, Cet. IV, h. 7. 15 Suharsimi Arikunto, op. cit., h.8. pengorganisasian, pengendalian pengawasan dan monitoring dan pengevaluasiansegala upaya dalam mendayagunakan sumber daya manusia dan non manusia agar dapat tercapai tujuan secara efektif dan efisien. Abdul Malik mengutip pendapat yang dikemukakan oleh Warren Bennis Robert Townsend bahwa Mengelola suatu organisasi atau lembaga sangat ditentukan oleh kepercayaan dalam kepemimpinan.Saling percaya dapat mengikat pemimpin dan yang dipimpin menjadi satu.Kepercayaan tidak bisa diberi atau diperintahkan, tetapi tumbuh secara alamiah.Yang dapat dilakukan adalah menampakkan kepercayaan tersebut melalui empati, wawasan dan fokus yang jelas, memberikan kekuasaan dan wewenang. 16 Profesionalisme pengelolaan suatu organisasilembaga sosial dilihat dari pelaksanaan fungsi-fungsi pengelolaan itu sendiri bukan pada kegiatan pelayanan terhadap sasaran walaupun pada akhirnya profesionalitas pengelolaan akan memberikan pelayanan prima pada sasaran.

b. Tujuan Pengelolaan

Tujuan pengelolaan adalah agar segenap sumber, peralatan atausarana yang ada dalam suatu organisasi dapat digerakan sedemikian rupa sehingga dapat menghindarkan dari segenap pemborosan waktu, tenaga,materi guna mencapai tujuan yang diinginkan. 17 Pengelolaan dibutuhkan dalam semua organisasi,karena tanpaadanya pengelolan atau manajemen semua usaha akan sia-sia danpencapaian tujuan akan lebih sulit. Disini ada 3 alasan diperlukannya pengelolaan: 18 1. Untuk mencapai tujuan. Disini pengelolaan dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi. 2. Untuk menjaga keseimbangan di antara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Pengelolaan dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan 16 A bdul Malik, “Manajemen Sosial Rumah Singgah”, Tesis pada Pascasarjana UI, Jakarta, 2001, h. 164, tidak dipublikasikan 17 Rochmatun, Tujuan Pengelolaan Pembelajaran, 2012 http:id.shvoong.comsocial- scienceseducation2258046-tujuan-pengelolaan-pembelajaran 18 Ibid antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan- kegiatan yang saling bertentangan dari pihak yang berkepentingan dalam suatuorganisasi ataupun sekolahan. Seperti kepala sekolah, guru, siswa, pegawai dan wali murid. 3. Untuk mencapai efisien dan efektivitas. Suatu kerja organisasi dapatdiukur dengan banyak cara yang berbeda. Salah satu cara yang umumyaitu efisien dan efektivitas.

c. Strategi Pengelolaan

Menurut hasil penelitian Dwi Astuti dalam penelitian Manajemen Rumah Singgah se-Jawa Timur, dalam hal pelaksanaan pengelolaan rumah singgah harus menjalankan unsur perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan evaluasi. 19 Adapun fungsi pengelolaan yang dapat digunakan dalam pengelolaan Rumah Singgah, yaitu: 1 Perencanaan Planning Salah satu definisi klasik tentang perencanaan yang di tulis oleh Sondang P. Siagian mengatakan bahwa perencanaan pada dasarnya merupakan pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal yang akan di kerjakan di masa depan. 20 Ada yang merumuskan dengan sangat sederhana, misalnya perencanaan adalah penentuan serangkaian tindakan untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan. 21 Sedangkan Nanang Fattah mengemukakan bahwa “perencanaan pendidik sebagai keputusan yang diambil untuk melakukan tindakan selama waktu tertentu sesuai dengan jangka waktu perencanaan agar penyelenggaraan sistem 19 Dwi Astuti, Penelitian Rumah Singgah Se-Jawa Timur, www.damandiri.or.idfiledwiastututiunairbab2.pdf 20 Sondang P. Siagian, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara, 2000, h. 41. 21 M. Manullang, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009, cet XXI, h. 9. pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien, serta menghasilkan lulusan yang lebih bermutu, dan relevan dengan kebutuhan pembangunan.” 22 Dari beberapa definisi menurut para ahli yang telah diuraikan dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan langkah awal yang di tempuh oleh sebuah lembaga pendidikan agar penyelenggaraan sistem pendidikan menjadi lebih efektif dan efisien.perencanaan adalah suatu rangkaian kegiatan yang disusun secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Maka dari itu sebuah lembaga atau organisasi harus melaksanakan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan fungsi manajemen yang lainnya, agar hasil yang di dapatkan maksimal dan efisien sesuai dengan tujuan organisasi. Selanjutnya Nanang Fattah juga menyebutkan bahwa dalam setiap perencanaan selalu terdapat tiga kegiatan yang meskipun dapat dibedakan, tetapi tidak dapat dipisahkan antara satu dengan yang lainnya dalam proses perencanaan. Ketiga kegiatan itu adalah: 23 a. Perumusan tujuan yang ingin dicapai b. Pemilihan program untuk mencapai tujuan itu c. Identifikasi dan pengerahan sumber yang jumlahnya selalu terbatas. 2 Pengorganisasian Organizing Setelah perencanaan dilakukan tahap yang berikutnya adalah pengorganisasian, pengorganisasian adalah suatu gerak langkah menuju kearah pelaksanaan rencana yang telah disusun sebelumnya. Menurut Husaini Usman bahwa yang disebut organisasi ialah proses kerjasama dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. 24 Sedangkan menurut Manullang pengorganisasian dapat dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen dalam mengelompokkan orang-orang 22 Nanang Fattah, Landasan Manajemen Pendidikan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011, cet. XI, h. 50. 23 Nanang Fattah, op.cit., h. .49 24 Husaini Usman, “Manajemen, Teori, Praktik Riset Pendidikan” Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, 2008, h. 61. serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan terciptanya aktivitas-aktivitas yang berdaya guna dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan terlebih dahulu. 25 Sudjana mengemukakan bahwa pengorganisasian pendidikan luar sekolah adalah kegiatan bersama orang lain danatau melalui orang lain, untuk memilih dan menyusun sumber daya manusia dengan dukungan fasilitas, alat dan biaya, yang mampu melaksanakan program yang telah direncanakan. 26 Ernest Dale memberikan pengorganisasian sebagai sebuah proses yang berlangkah jamak. Proses pengorganisasian itu digambarkan sebagai berikut: 27 Gambar 2.2 Proses Pengorganisasian Pengorganisasian merupakan faktor yang sangat menentukan dan erat kaitannya dengan perencanaan yang telah menjadi patokan untuk pencapaian tujuan yang telah di tetapkan. Meskipun para ahli manajemen memberikan definisi yang berbeda-beda tentang organisasi, namun intisarinya sama yaitu bahwa organisasi merupakan proses kerjasama antara dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. 25 M. Manullang, op. cit., h. 10. 26 D. Sudjana, Manajemen Program Pendidikan untuk Pendidikan Luar Sekolah dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Bandung: Penerbit Falah Production, 2000, h. 9. 27 Nanang Fatah, op.cit., h. 71-72. 2. Pembagian Kerja 3. Penyatuan Pekerjaan 4. Koordinasi Pekerjaan 5. Monitoring dan Reorganisasi 1. Pemerincian pekerjaan